Mohon tunggu...
Nova Melinda
Nova Melinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ayo Bersiap! Jakarta Akan Pindah Ke IKN : Apakah Pendidikan Dapat Merata?

7 Maret 2024   08:30 Diperbarui: 7 Maret 2024   17:41 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 14 Februari 2024 lalu, Indonesia telah melaksanakan pilpres (pemilihan presiden) secara serentak diseluruh Indonesia.

Berdasarkan hasil real count sementara (03/03/2024) pasangan calon (paslon) presiden nomor urut 2 -Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka- menang dengan presentase 58,83%. Berdasarkan data tersebut, paslon Prabowo-Gibran ini menang satu putaran dan akan dilantik pada 20 Oktober 2024 nanti.

Seperti yang kita ketahui melalui kampanye dan debat pilpres lalu, Prabowo-Gibran menjanjikan akan menjadikan negara kita NKRI sebagai Indonesia emas. Paslon ini berjanji akan mendukung penuh generasi emas dalam membangun Indonesia Emas.

Prabowo-Gibran menjanjikan bahwa akan melanjutkan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi)  salah satunya IKN. Seperti yang kita ketahui pada 2019 lalu, Presiden Jokowi mengumumkan tentang pemindahan letak ibu kota baru Indonesia. Ibu kota akan dipindah ke dua kabupaten di Kalimantan Timur, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Di Istana Presiden , Senin (26/8/2019) Jokowi berkata "Ibu kota negara baru paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur," ujar Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Senin (26/8/2019). Komandan Tim Bravo Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, mengatakan dengan pasti Prabowo-Gibran akan melanjutkan pembangunan ibu kota negara Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Budisastrio memastikan Prabowo-Gibran memiliki komitmen yang sangat kuat terhadap pembangunan Kota Nusantara, yang akan menjadi ibu kota negara masa depan.

Kemudian, Komandan Tim Bravo Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran juga mengatakan bahwa akan membangun Papua menjadi Kota inovasi mandiri. Budisatrio mengatakan banyak negara tetangga yang menargetkan berinvestasi di Papua.

Papua dikatakan merupakan tempat yang strategis untuk industri satelit dikarenakan ada satu daerah bernama Biak yang tepat untuk mengcover seluruh dunia. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan Prabowo-Gibran berencana untuk melakukan hilirisasi digital dengan menjadikan IKN dan Papua sebagai Pusat Digitalisasi bagi Indonesia kedepannya.

Banyak masyarakat yang berharap lebih dengan rencana pemerataan digital ini, kemudian bagaimana dengan pemerataan Pendidikan? Apakah Prabowo-Gibran mampu membuat terlaksanya Pendidikan yang merata bagi setiap anak di Indonesia? Apakah Prabowo-Gibran mampu melanjutkan rencana Indonesia Emas 2045?

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

Pendidikan merupakan proses membangun pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan norma bagi generasi selanjutnya. Pendidikan merupakan langkah awal dan sangat penting bagi suatu negara menciptakan negara yang maju.

Pemerintah Indonesia telah melakukan peraturan wajib belajar 12 tahun bagi seluruh Warga Negara Indonesia. Wajib belajar 12 tahun itu terdiri dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Kemudian, Apakah seluruh wilayah telah rampung melaksanakan peraturan tersebut? Apakah wajib belajar 12 tahun telah terlaksana secara merata ditiap wilayah?

Seperti yang kita ketahui untuk membuat terwujudnya Pendidikan yang merata disuatu negara, khususnya Indonesia sangat sulit diwujudkan. Pemerintah telah menetapkan peraturan wajib tetapi masih banyak wilayah di Indonesia yang masih jauh dari rampungnya masyarakat khususnya anak-anak yang melaksanakan wajib belajar tersebut. Apakah harus diberlakukan hukuman bagi yang tidak patuh baru Pendidikan wajib 12 tahun rampung secara maksimal?

Banyak strategi yang telah dilakukan pemerintah untuk mewujudkan rampungnya Pendidikan wajib 12 tahun.  Strategi pertama, yaitu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud-Ristek) akan melakukan kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri maupun pemerintah daerah dalam penyediaan lahan pembangunan SMA di kecamatan yang belum memiliki fasilitas pendidikan menengah. Strategi kedua, yaitu Kemendikbud-Ristek akan menjadikan SMA sebagai program pendidikan yang wajib diambil setelah siswa/i lulus jenjang SMP. Strategi ketiga, yaitu memberikan pandangan pada siswa bahwa sekolah merupakan pengalaman yang menarik. Strategi keempat, yaitu pemberian dukungan penuh bagi siswa/i  agar meneruskan pendidikannya hingga tamat 12 tahun.

Akan tetapi, dengan banyaknya strategi yang dilakukan pemerintah kenapa masih ada wilayah yang tidak rampung maksimal Pendidikan wajib 12 tahun? Apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?

Pendidikan wajib 12 tahun tidak maksimal dikarenakan masih kurangnya pengetahuan orang tua bahwa Pendidikan itu sangat penting. Banyak orang tua yang lebih mendorong anaknya untuk mencari uang demi memenuhi kehidupan sehari-hari mereka. Masih banyak juga sekolah yang belum terjangkau secara maksimal sehingga belum memiliki fasilitas belajar yang layak.

Wilayah yang belum rampung secara maksimal wajib belajar yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Kalimantan Utara dan masih ada wilayah-wilayah lainnya. Berdasarkan daerah yang belum rampung tersebut dipastikan salah penyebab Pendidikan wajib 12 tahun belum rampung yaitu karena Pembangunan daerah belum maksimal. Oleh sebab itu pemerintah diharapkan memaksimalkan Pembangunan daerah dan mempermudah akses agar dapat tersalurkannya fasilitas Pendidikan secara mudah. Dengan dipermudahkannya akses diharapkan Pendidikan wajib tersebut dapat rampung dan merata.

Jika semua perencanaan pelantikan Presiden nanti berjalan lancar, maka Prabowo-Gibran akan dilantik pada Minggu, 20 Oktober 2024. Dengan dilantiknya Prabowo-Gibran, diharapkan dapat menjadi batu loncatan baru bagi Indonesia untuk menjangkau wilayah-wilayah yang belum terjangkau pendidikannya dengan layak.

Dengan hilirisasi digital yang disinggung pasangan tersebut diharapkan dapat mewujudkan Pendidikan yang merata baik secara wajib 12 tahun maupun fasilitas yang mumpuni. Mari menuju Indonesia Emas dengan memberi dukungan secara maksimal kepada Generasi Emas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun