Mohon tunggu...
Nuva
Nuva Mohon Tunggu... -

Learn and learn

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Adalah Lebih dari Titipan

24 Oktober 2018   20:49 Diperbarui: 25 Oktober 2018   06:46 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak adalah sebuah anugerah Yang Tuhan ciptakan kepada para orangtua.  Tetapi sebuah anugerah yang datang, tidak serta merta datang menjadi anugerah sampai orangtua menjadikannya anugerah Yang indah. Mempunyai anak adalah mimpi bagi orangtua,  mendapat keturunan, silsiah keluarga,  dan kebahagiaan .

Anak adalah titipan, tugas wajib orangtua itu menjaga, bahkan lebih dari sekedar melahirkan, menyusui dan memberi makan.  Cara menjaga dan merawat anak tergantung dari seberapa besar orangtua mempunyai pengetahuan merawat anak.  

Ada dua type seseorang Yang mendapatkan titipan.  Type pertama,  yaitu orang yang benar benar menjaga titipan seperti halnya menjaga barang kita sendiri, dan ada rasa takut disalahkan atau disuruh mengganti titipan jika ada sesuatu yang terjadi pada titipan tersebut.  

Type kedua,  orang Yang dititipkan merasa bahwa itu bukan miliknya, dan bisa saja perlakuan nya berbeda antara menjaga barang sendiri dan menjaga barang orang lain.  Menjaga barang orang lain tidak lebih baik dari menjaga barang sendiri.

Dari kedua type tersebut,  orangtua sangat tidak layak jika memperlakukan seorang dengan dengan type yang kedua.  Ada jarak di antara anak dan dirinya.  Merasa bahwa seorang anak tidak harus diperlakukan sebaik mungkin sebagaimana orangtua memperlakukan diri mereka sendiri.  Terdengar sangat egois bukan?  Anak selayaknya diperlakukan seperti type pertama,  yaitu memperlakukannya sebagaimana ia memperlakukan dirinya sebaik mungkin.  

Pada dasarnya semua manusia pasti ingin diperlakukan dengan baik dan memperlakukan dirinya paling baik.  Sifat ego dalam diri sudah melekat dalam diri semua manusia sejak ribuan sel sperma bersaing satu sama lain demi mendapatkan sel telur.

Dikutip dari @anakjugamanusia, anak adalah titipan Tuhan,  bukan barang yang kita pesan dari katalog.  Jadi, sepatutnya kita belajar bagaimana memperlakukan anak dengan baik.

Lalu bagaimana memperlakukan anak dengan baik?  Sementara kita baru menjadi orangtua? Kita tidak punya pengalaman sebelumnya?  Pertanyaan semacam itu pasti terngiang di hati para orangtua yang baru saja mempunyai anak.  

Jawaban yang pas dengan pertanyaan itu adalah kita harus belajar meskipun tidak punya pengalaman sebelumnya, mengapa tidak untuk menciptakan pengalaman pertama yang terbaik,  yaitu dengan belajar secara teori, belajar dari pengalaman orang lain, belajar dari buku-buku parenting, dan sebagainya.  Banyak cara untuk belajar menjadi orangtua yang baik.

tweet dari @anakjugamanusia " kita tidak dirancang untuk gagal mendidik anak.  Namun,  kadang kitalah yang merancang kegagalan kita sendiri dalam mendidik hanya karena kita tidak belajar"

Dari cuitan @anakjugamanusia menyadarkan pada orangtua agar tidak takut untuk belajar untuk menjadi orangtua yang baik.  Waktu berjalan dengan cepat, anak pun tumbuh dengan cepat seiring berjalannya waktu yang berpacu.  Berikanlah selalu hal terbaik kepada anak setiap waktunya,  tanamkan dalam dirinya cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun