Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

16 Tahun Kompasiana yang Tak Pupus

10 Oktober 2024   08:23 Diperbarui: 10 Oktober 2024   08:24 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar via  Kompasiana.com

Menulis merupakan cinta pertama saya yang tak pernah pupus. Bagi saya menulis telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging, Apapun kondisi hati , apapun kondisi tubuh, menulis telah merasuk begitu dalam sehingga tak mungkin saya lewatkan.

Maka menulis adalah cara saya untuk survive, cara saya melawan, cara saya bahagia. Dan pelarian yang paling pas adalah menulis di  kompasiana. Platform blog keroyokan ini seperti taman bermain yang tak pernah membuat jemu, Kangen membaca tulisan tulisan seperti tak pernah habis.

Bagi orang yang lebih banyak bekerja di lapangan dengan waktu kerja yang tak terbatas. Saya membutuhkan sebuah tempat melampiaskan semua perasaan. Kompasiana merupakan sasaran yang pas.

Bepergian dari ratusan hingga ribuan kilometer banyak kisah dan cerita yang saya dapat. Menempelkannya di bilah bilah laptop lalu merangkaikan kata kata demi kalimat hingga jadilah satu artikel.

Artikel itu telah berubah, bermetamorfosis menjadi digital legacy, Mengeram di dalam akun pribadi yang berbaris rapi bersama 6 juta penulis kompasiana lainnya. Artikel artikel ini memiliki nasibnya sendiri.

Ada yang dilabeli Pilihan, Artikel Utama atau malah tak pernah mendapat label sama sekali. Nasib artikel ini terus hidup. Ada yang dibaca hingga ribuan kali , ada juga yang dibaca tak lebih dari sepuluh  pembaca. Namun apalah arti jumlah statistik, bagai saya sama saja. 

Artikel itu seperti anak kandung yang lahir dengan membawa kisahnya sendiri. Ia akan tetap menjadi karya. Saya menghormatinya karena setiap tulisan memiliki latar belakang yang menjadi sejarah,

Artikel Juara Lahir dari Kegelisahan

Setiap kegelisahan dan kegundahan selalu mencari muara untuk dilepaskan. Ia membutuhkan penyaluran, saya mengantarkan kegelisahan melalui tulisan. Kegelisahan itu berkohesi dalam senyawa yang meletup menjadi kata kata. 

Kegelisahan saya atas isu kemanusian, saya buatkan banyak artikel; ia menjadi patron kemanusian yang tak boleh kalah oleh kezaliman. Melawan dengan tulisan sudah dilakukan para pendiri bangsa ini.

Kegelisahan tentang masalah sosial juga saya tuangkan dalam bentuk tulisan, kisah saya berada di pedalaman dan perbatasan melihat langsung anak bangsa dalam berbagai keadaan.

Termasuk kisah saya menangani bencana diberbagai daerah, Merasai getaran gempa yang masih dilepasi lapisan bumi. Tidur didalam tenda dengan keadaan terbatas. Saya tulis dalam berbagai artikel.

Bukan merasa paling berperan, namun kisah kisah saya tulis untuk memberikan pemahaman bagaimana bencana bisa memberikan dampak besar dan luas. Namun  ada kebaikan yang bisa dirasakan para penyintas.

Ada banyak kisah yang belum saya tulis, salah satunya perjalanan menggunakan kapal yang membawa bantuan dari pelabuhan Garongkong Sulawesi Selatan yang berlayar menyusuri kota kota pelabuhan di NTT hingga mengakhiri perjalanan di Kota Kupang.

Kisah kisah ini pantas saya tuliskan di Kompasiana. Kisah yang kelak menjadi penanda dari sebuah perjalanan hidup yang bisa diberitakan kepada dunia. 

Saya yakin banyak kisah yang begitu menggetarkan dan menguras asa dihati. Tulisan yang ditulis dari hati yang paling dalam. Menulis seperti bernapas, ia membutuhkan oksigen murni. 

Tabung oksigen itu bernama Kompasiana. Hiruplah dan hembuskan dalam huruf yang membingkai kata dan kalimat. Maka rasakan tulisan itu bergerak menari nari dalam artikel.

Selamat Ulang Tahun Kompasiana, Every Story Matters

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun