Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ketika Kucing Kampung Semakin "Ganteng"

22 September 2024   15:27 Diperbarui: 26 September 2024   11:59 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucing Ras Balinese (sumber via Pixabay)

Alex mondar-mandir di halaman rumah, mata tajamnya terus memperhatikan kehadiran Susi, yang berdiri di luar pagar. Gesturnya gelisah untuk segera keluar pagar.

Menggunakan bahasa tubuhnya Susi memberi isyarat "Keluarlah Alex, kita nikmati malam ini di taman, tak jauh, hanya 5 menit berjalan kaki."

Alex diam membeku, lama tak bergerak. Matanya masih menatap mata Susi seperti memberi jawaban. "Baiklah, aku akan keluar. Sebentar lagi. Aku ingin memastikan tak ada orang rumah yang melihat aku keluar. Aku ingin memastikan semua 'aman'"

Tak lama, Alex dengan postur tubuhnya yang gagah menyelinap keluar rumah. tanpa diketahui orang rumah, nyaris tanpa suara. Didekatinya Susi dengan manja.

Keduanya lalu pergi ke taman yang sebenarnya telah ditutup jam 6 sore. Taman ini adalah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang memiliki jadwal buka dan tutup.

Didalam RPTRA ada tempat bermain anak, rumah pohon, beberapa kolam ikan, rumah baca dan kandang kelinci. Luasnya sekitar 1.000 m2. Cukup menampung 20-30 anak untuk bermain dalam waktu bersamaan. 

RPTRA ini hanya buka dari jam 8 pagi hingga 6 sore, selain waktu itu, akses masuk dan keluar di gembok. Ini sebagai upaya agar RPTRA kondusif tidak disalahgunakan atau malah dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Konsep RPTRA dimulai saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta. Tak kurang dibangun 296 RPTRA di seluruh Jakarta. 

Pembangunan RPTRA dilanjutkan gubernur berikutnya Anies Baswedan. Selain RPTRA, dibangun pula taman hijau ruang publik yang bisa digunakan warga Jakarta.

Alex dan Susi mengendap endap masuk diam diam kedalam Taman. Hanya mereka berdua didalam taman. CCTV yang dipasang tak menjadi penghalang, keduanya sudah tak peduli. Kamera pengawas itu mungkin juga sudah rusak sehingga Alex dan Susi bisa bebas berada di dalam taman.

Alex dan Susi mencari lokasi tersembunyi, yang tidak menjadi pusat perhatian orang yang lalu lalang. Keduanya memadu kasih. Pasangan yang dimabuk cinta first sight ini terbang ke awan lalu kembali ke bumi.

Beberapa bulan berikutnya perut Susi terlihat membuncit, hamil. Beberapa minggu kemudian Susi melahirkan bayi mungil yang ganteng. Susi sangat bahagia, dijaga bayinya dengan hati hati.

Sedangkan Alex telah meninggalkannya. Ia telah pindah entah kemana. Susi tidak tahu kemana Alex pergi. Walau masih cinta kepada Alex, Susi lebih mencintai bayinya.

Alex adalah kucing ras Maine Coon yang gagah, tubuhnya bisa tumbuh hingga 42 inchi. Alex adalah kucing kesayangan yang biasa keluar masuk rumah. Ia bisa bermain dengan kucing kampung yang ada disekitarnya.

Maka Alex bisa jatuh hati dengan Susi , kucing betina blasteran dengan tubuh besar dan bulu yang juga menawan. Perkawinan silang antara kucing kampung dan kucing ras biasa terjadi. Melahirkan kucing kucing perkawinan silang dengan postur dan bulu yang indah.

Maka jangan heran bila kini mudah melihat kucing kampung dengan bulu dan postur yang membawa gen kucing ras. DNA kucing kampung yang sudah bercampur , half blood.

Berkeliaran di Jalan dan Pemukiman

Kehadiran kucing ras akhirnya memberi pengaruh kepada kucing lokal yang biasa disebut kucing kampung. Keberadaan kucing ras ini sedikit banyak telah membawa trah baru kucing yang ada disekitar pemukiman.

Namun ada juga kucing ras yang kini berkeliaran di jalan, pasar atau pemukiman. Mereka kucing yang dulunya merupakan peliharaan orang namun karena tidak mampu untuk membiayai hidup kucing ras ini, mereka membebaskan kucing ini berkeliaran dan malah ada yang diberikan kepada orang orang yang ingin mengadopsi.

Bagi penggemar kucing yang biasa disebut anabul pasti sudah paham bila kucing ras rata rata membutuhkan biaya ekstra. Karena beberapa kucing sangat sensitif dengan jenis makanan. Beberapa jenis kucing juga sensitif dengan suhu ruang karena harus berada di suhu tertentu.

Kucing ras memerlukan biaya dokter hewan, karena masalah kesehatan kucing ras harus berkonsultasi dengan dokter hewan. Baik perawatan rutin atau bila si kucing mengalami penyakit. Bahkan harus dirawat inap dan perlu tindakan operasi pada tahap penyakit yang cukup membahayakan keselamatan.

Kucing ras perlu di vaksin dan diberikan obat anti cacing. Vaksin rabies, vaksin feline calicivirus, vaksin feline panleukopenia merupakan beberapa jenis vaksin yang perlu diberikan. harganya mencapai ratusan ribu rupiah sekali vaksin.

Bagi pemelihara kucing yang suka bepergian keluar kota tentu harus menitipkan kucing kepada orang yang terampil memelihara kucing, saat ini ada hotel khusus kucing atau penitipan kucing profesional yang tentu memerlukan biaya yang lumayan.

Kebutuhan dana ekstra yang lumayan besar ini seringkali tidak terpenuhi saat di pemelihara sedang mengalami masalah keuangan. Mungkin mengalami PHK, mengalami sakit yang juga membutuhkan biaya besar sehingga bisa berpengaruh terhadap kucing peliharaannya.

Ada pemelihara yang tidak bertanggung jawab dengan melepaskan kucing di tempat umum dengan harapan ada orang yang mau melanjutkan memelihara. 

Walau sebenarnya ada beberapa komunitas yang mau membantu untuk mengadopsi kucing ras. Atau ada juga penitipan kucing liar yang secara swadaya mau memelihara kucing kucing yang kurang beruntung ini.

Walau dalam kenyataan, saat ini mudah sekali melihat kucing dengan postur, bulu dan wajah yang 'ganteng' berkeliaran di pemukiman. Banyak yang merupakan kucing kawin silang dengan kucing lokal. Seperti kisah Alex dan Susi yang kenal lalu jatuh cinta dan akhirnya memiliki anak. Anak yang kelak akan berada di area pemukiman.

Beruntung banyak orang baik yang ikut memberi makan secara sukarela, ada yang membelikan makanan kucing atau membelikan ikan olahan untuk diberikan kepada kucing kucing ini.

Saya dan keluarga senang dengan kucing namun tidak memelihara secara khusus, kucing kucing ini datang ke rumah lalu bermain, tidur dan beberapa kali melahirkan. Senang melihat kucing ini datang berkunjung. Kucing ini kami beri nama, mereka bebas di sekitar area rumah. 

Walau ada beberapa kucing yang pergi lama hingga berminggu minggu tapi kembali muncul. Kucing Ras campuran yang menggemaskan. Mereka kini hidup berdampingan dengan kucing kampung. 

Salam Bahagia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun