Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sulit Cari Kerja Malah Kena Prank, Coba Cara Ini

17 September 2024   08:04 Diperbarui: 17 September 2024   13:32 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja di sebuah oabrik (Pixabay/Quanlecnnt2004)

Ini pengalaman anak pertama saya. Ia mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dari flyer yang ditempel tempel di area publik. Lowongan Pekerjaan ini menawarkan penghasilan sampingan dan bisa dikerjakan di rumah.

Saat itu anak saya masih kuliah semester satu, karena berinisiatif ingin punya pekerjaan sampingan ia mencoba mendaftar dengan mendatangi alamat kantor yang tertera. 

Pertama kali datang, si HRD sudah terlihat aneh dengan meminta uang pendaftaran sebanyak Rp300.000. Sebagai alasan untuk menyiapkan dokumen dan surat menyurat. Janji si HRD uang yang dibayar calon pekerja akan dikembalikan lagi bila si calon ingin keluar dari pekerjaan.

Keanehan dan kejanggalan kembali terlihat saat kontrak kerja tertulis yang akan ditandatangani, si calon pekerja bukan disuruh membaca agar paham tapi dibuat sibuk dengan diajak berbincang-bincang hingga si calon pekerja tak sadar menandatangani kontrak tanpa membaca dengan teliti.

Keanehan terakhir, si calon pekerja akan diterima dengan syarat harus membawa dua orang lagi yang mau bekerja. Ini syarat wajib dan harus dilaksanakan dalam rentang waktu tertentu. Mirip cara MLM member mencari member lainnya. 

Jelas apa yang dilakukan perusahan ini memanfaatkan calon pekerja untuk mengeruk keuntungan. Si calon pekerja tentu dirugikan, jangankan untuk mendapatkan kerja dan penghasilan. Calon pekerja dikuras dan diakali.

Beruntung anak saya segera sadar, hal ini merupakan penipuan lowongan kerja. Ia tak bersedia menandatangani surat kontrak dan memutuskan pulang ke rumah. 

Tipu menipu calon pekerja lainnya bermodus diterima di salah satu BUMN, janji-janji yang indah diberikan si penipu dengan memberikan bukti bukti palsu. Mulai dari gaji dan fasilitas yang besar yang kelak akan diterima bila diterima hingga janji langsung diterima dengan jalur khusus.

Sebenarnya motif yang dilakukan sederhana dan mudah ditebak, meminta sejumlah uang lalu disuruh mengisi formulir (mungkin juga tidak) dan sabar menunggu. Si calon pekerja baru sadar bila telah lama menunggu dan tidak ada kabar lanjutan. Kasus seperti ini sangat banyak dan seringkali terulang kembali. 

Memanfaatkan keinginan calon pekerja untuk cepat mendapatkan pekerjaan di tempat yang bonafid. Janji palsu seringkali ditawarkan orang yang masih dikenal, malah masih terhitung keluarga. 

Penipuan Lowongan Kerja Masuk Ranah Perdagangan Orang

Cerita penipuan kerja di Indonesia terutama pekerja wanita muda menjadi cerita yang memilukan. Biasanya yang jadi sasaran wanita muda dengan tingkat pendidikan rendah, biasanya hanya lulus jenjang SMP atau malah SD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun