Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kemayoran, Kisah Masa Kecil dan Masa Kini

15 September 2024   07:26 Diperbarui: 16 September 2024   16:08 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bundaran Ikon Kemayoran (sumber : Kompaspedia)

Haji Ung merupakan tuan tanah yang menguasai tanah di kemayoran. Ia dikenal sebagai jagoan silat yang disegani. Bahkan ada beberapa sumber yang menyebutkan Haji Ung sezaman dengan jagoan betawi yang terkenal asal Rawa Belong,Si Pitung.

Salah satu cucu Haji Ung yang juga terkenal dan melegenda adalah Benyamin Sueb, seorang aktor, komedian betawi yang sangat terkenal baik lewat film dan lagu lagu gambang kromong yang jenaka.

Sejak saya kecil, jembatan Jiung sangat ramai, sejak sore hari dijadikan pasar malam. Bila kita terus ke arah utara kita akan menemukan kawasan Bendungan Jago yang sebutan ini erat dikaitkan dengan nama Si Jago, seorang jawara silat yang disegani.

Selain Keluarga besar Haji Ung termasuk Keluarga Benyamin Sueb, keluarga Soekarno M Noor, aktor kawakan tahun 60-80an juga tinggal di Kemayoran. Keluarga Soekarno M Noor merupakan ayah dari Tino Karno, Suti karno dan Rano Karno, aktor yang terkenal dan kini juga tercatat sebagai politisi, bahkan pernah menjabat sebagai pemimpin daerah di Banten sebagai wakil Bupati dan Gubernur.

Dulu Kemayoran memang kental dengan warga betawi, saat saya kecil banyak sekali teman kecil saya yang merupakan keluarga asli betawi. Seiring waktu berjalan Kemayoran kini dihuni dari berbagai suku bangsa. Keluarga asli Betawi sudah jarang ditemui, sebagian pindah ke pinggiran kota

Wilayah Kemayoran memang lebih dikenal di sekitar Jembatan Jiung, Bendungan Jago, Bendungan Dempet, Sebenarnya wilayah Kemayoran cukup luas hingga eks bandar udara. Bila ke arah timur ada Utan panjang, Serdang, Sumur batu, Harapan Mulia. 

Kemayoran merupakan wilayah padat penduduk, dengan pemukiman yang rapat. Sejak saya kecil Kemayoran sudah menjadi wilayah dengan permasalah sosial. Masalah seperti tawuran remaja, penyalahgunaan obat terlarang, pengangguran hingga kemiskinan.

Kemayoran terus tumbuh antara wajah modern dan juga permasalah sosial. Seperti ada sekat antara kemayoran disisi utara dengan kemayoran disisi lainnya. Bahkan wajahnya seperti bumi dan langit. Berbeda, antara kemayoran gang sempit disandingkan dengan gedung gedung tinggi dan megah di kawasan Bandar Kemayoran. Apartemen, Mal, JIExpo, perkantoran, yang menjadi wajah modern Kemayoran.

Namun itulah kehidupan urban perkotaan, kota metropolitan dengan sejuta wajah. Terus berbenah, karena Jakarta akan punya pemimpin baru. Kemayoran hanyalah satu wilayah. Permasalahan Jakarta nyata masih ada, kemiskinan kota, pengangguran dan masalah sosial lainnya.

Perbaikan dan perubahan itu harus tetap ada, tidak boleh berhenti. Karena permasalahan kota seperti benalu yang tetap akan tumbuh walau hujan mungkin berhenti.

Sumur Batu,15/9/24

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun