Karena masih kanak kanak, saya dan teman teman sangat senang setiap kali melihat pesawat terbang rendah diatas rumah kami.Suara yang besar membuat kami terganggu. Terutama saat menonton televisi, gambar televisi hitam putih kami jadi tidak jelas alias menjadi semut hingga pesawat itu lewat dan menghilang.
Seperti Itulah suasana kemayoran saat bandara masih aktif. Ketika kecil, saya senang sekali menjelajah di sisi samping pagar pembatas bandara, kegiatan saya menjaring burung liar, atau sekedar melihat pesawat parkir. Gagah sekali, dan bermimpi suatu saat nanti bisa terbang naik pesawat.
Namun pada 1 Oktober 1984 seluruh penerbangan komersial domestik di bandar udara kemayoran sudah dihentikan, karena Bandara internasional Soekarno- Hatta di perbatasan antar Jakarta , Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang sudah selesai dibangun dan mulai beroperasi.
Angkasa pura sebagai pengelola Bandara, akhirnya resmi menutup semua operasional pada 31 Maret 1985. Maka sejak itu boleh dibilang tidak ada pesawat yang naik dan turun dari Bandara Kemayoran. Perubahan dan alih fungsi mulai dilakukan .
Banyak pihak yang menginginkan Bandara Kemayoran dijadikan museum dirgantara,terutama komunitas yang peduli dengan dunia dirgantara. Namun nampaknya hal itu tidak terlaksana .Saat ini kawasan kemayoran telah berubah menjadi pusat bisnis, hunian vertikal, pusat jasa dan ekspo.
Landasan pacu masih dipertahankan dan jadikan jalan utama dengan nama legenda komedian H,Benyamin Sueb asli anak Kemayoran. Jalan lurus yang tembus hingga Ancol Jakarta Utara.Â
Kemayoran telah berubah wajah, di lahan bekas Bandara telah berdiri JIEXpo, lokasi pameran tingkat Internasional, setiap bulan Juni hingga Juli diadakan Pekan Raya Jakarta (PRJ) untuk menyambut ulang tahun kota Jakarta.Â
Selain itu banyak bangunan megah tinggi menjulang berdiri, Wisma atlet Asian Game juga dibangun yang ketika wabah covid 19 mendera, Wisma ini berubah fungsi menjadi Rumah Sakit dan tempat karantina Covid 19. Lembaga seperti Basarnas, BMKG juga berkantor di lahan eks Bandara.
 Kawasan ini juga dikembangkan menjadi kawasan hutan kota. Bahkan pernah direncanakan sebagai bird sanctuary bagi burung endemik yang berada di kemayoran, namun sayang hal itu juga tidak terlaksana karena masifnya pekerjaan konstruksi yang mengganggu ketentraman burung.
 Kisah Haji Ung , Tuan Tanah Kemayoran
Bila kita ke Kemayoran dan menemukan jembatan dan jalan Haji Ung, biasa disingkat Ji-Ung. Itulah nama yang melegenda. Haji Ung merupakan orang yang sangat kaya, menjadi tuan tanah dan juga dikenal dermawan.