Keterwakilan perempuan di Pilkada serentak di Banten boleh dibilang cukup menarik, Sebagai wilayah penyangga ibu kota Jakarta (sebelum pindah ke IKN), Banten merupakan wilayah yang kurang beruntung. Angka kemiskinan ekstrem, pengangguran, infrastruktur, korupsi, angka putus sekolah, gizi buruk (stunting)Â masih menjadi permasalahan pelik.Â
Sangat miris bila dibanding potensi yang dimiliki Banten, sumber daya alam, akses transportasi, pelabuhan, industri yang berkembang. Apa yang dimiliki Banten nampaknya belum bisa membuat masyarakat Banten hidup sejahtera.
Pilkada serentak seharusnya jadi harapan besar, melalui pasangan calon yang akan berlaga, asa perbaikan itu dinantikan. Pasca pendaftaran di KPU Provinsi dan KPU Kota/Kabupaten, Kontestasi Pilkada serentak di Banten mencatat nama-nama perempuan yang akan maju sebagai pemimpin daerah.
Ada nama Airin Rachmi Diany sebagai calon gubernur Banten, selain itu ada nama Intan Nurul Hikmah yang mendampingi Marsyal Rashid di Pilkada Kabupaten Tangerang. Lalu ada nama Ratu Ria Maryana yang berlaga di Pilkada Kota Serang. Masih ada nama Diana Jayabaya yang ikut berlaga di Pilkada Kabupaten Pandeglang.
Total ada empat nama perempuan yang akan berkontestasi dalam pilkada serentak pada 27 November 2024. kalau di lihat dari sisi keterwakilan wanita hal ini sangat positif.Â
Pemimpin wanita di Banten dimulai ketika Ratu Atut Chosiyah menjadi wakil gubernur lalu terpilih menjadi Gubernur pada pilkada 2012 berpasangan dengan Rano Karno yang saat ini maju di Pilkada Jakarta.
Setelahnya ada nama Bupati Lebak periode 2018-2023, Iti Octavia Jayabaya. Ada nama Ratu Tatu Chasanah yang menjadi Bupati Kabupaten Serang dua periode 2016-2021, 2021-2024. Banten gudangnya pemimpin wanita.
Yang menarik dari semua perempuan yang telah menjadi pemimpin daerah dan yang akan berlaga di kontestasi Pilkada serentak merupakan deretan perempuan yang "powerful", memiliki latar belakang keluarga politik yang cukup berpengaruh di daerahnya masing masing.
Secara khusus, ada tiga keluarga yang boleh dikategorikan sebagai keluarga politik: