Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ini Cara Saya Menempuh 5.000 Langkah

25 Agustus 2024   14:37 Diperbarui: 26 Agustus 2024   14:12 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berjalan Kaki (Sumber pexels via Pixabay)

Berjalan kaki merupakan cara paling murah dan efektif untuk berolahraga. Sejatinya tak mengenal batas umur untuk mengambil cara sehat ini. Tapi memang, kalau untuk mempercepat membakar kalori, berlari jauh lebih cepat. 

Untuk sebagian orang yang memiliki masalah untuk otot dan persendian, disarankan untuk berhati hati saat akan memulai olahraga berlari. Salah-salah bisa cidera yang malah berefek negatif. Perlu berkonsultasi dengan dokter atau orang yang kompeten dengan  kesehatan olahraga.

Saya sendiri memilih olahraga jalan kaki karena mudah, murah dan banyak yang melakukannya di pagi hari. Satu alat yang saya beli untuk olahraga jalan kaki hanyalah sebuah smartwatch, jam digital yang memiliki fitur untuk memudahkan saya mengukur durasi, kalori dan denyut jantung.

Alat ini saya beli mengikuti saran dari dokter Tirta dalam sebuah podcast yang saya lihat di youtube. Jam pintar ini bisa menginformasikan  berapa langkah, berapa jarak dan berapa  denyut jantung selama jalan kaki. 

Saya bisa mengatur berapa durasi atau kalori yang akan saya targetkan dalam sebuah sesi latihan. Jam pintar ini tidak wajib, tanpa jam pintar ini pun, beberapa aplikasi di smartphone sudah bisa digunakan untuk fungsi menghitung langkah kaki dan durasi waktu.

Mendaki Gunung awal  berjalan kaki (Sumber: Pexels)
Mendaki Gunung awal  berjalan kaki (Sumber: Pexels)

Awalnya untuk Persiapan Naik Gunung

Berjalan kaki yang saya lakukan memang bukan karena saya ingin berolahraga. Dulu, saya memandang remeh olahraga berjalan kaki. Terlalu mudah dan sepertinya hanya cocok untuk  orang yang akan memasuki usia senja atau lansia yang tak mungkin berolahraga berat.

Dulu saya memilih olahraga angkat beban, bersepeda, berlari  atau badminton. Lebih cepat berkeringat, lebih cepat membakar kalori.  Berjalan kaki tidak terlalu menarik. Terlalu konservatif untuk saya saat itu.

Tapi karena saya harus melakukan persiapan naik gunung yang seratus persen harus berjalan kaki dari titik awal pendakian hingga puncak begitupun sebaliknya. Maka saran seorang teman saya harus banyak melatih berjalan kaki. Maka dari persiapan itulah saya setiap  sabtu dan minggu pagi  berjalan kaki, treknya bukan jalan raya yang datar dan mulus, tapi jalan tanah , jalan berbatu, jalan menanjak, jalan menurun. Jalan desa yang masih sangat alami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun