Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah Pasar yang Tak Pernah Terlupakan

18 Agustus 2024   11:46 Diperbarui: 18 Agustus 2024   11:52 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Kayu diatas sungai Martapura (sumber : Kompas.id)

Pasar yang akan saya tulis dalam artikel ini  adalah pasar yang sangat terkenal se-Indonesia. Bahkan gambarnya diabadikan oleh Bank Indonesia di salah satu mata uang rupiah (kalau saya tidak salah, mohon dikoreksi). Pasar ini juga jadi ikon budaya dan videonya ditampilkan dalam video pembuka sebuah TV swasta.

Pasar terapung di Banjarmasin Kalimantan Selatan.Tepatnya di aliran sungai martapura  yang membelah kota Banjarmasin. Tentu hampir semua orang pernah melihat tayangan ini di beberapa acara TV atau tayangan di Youtube. Ternyata lokasi pasar terapung ada di beberapa tempat. Pasar terapung yang saya kunjungi pada kedatangan pertama adalah Pasar Terapung Siring.

Untuk menuju lokasi pasar terapung siring  , kita hanya perlu ke sebuah dermaga layaknya sebuah halte. Dari situ biasanya di hari minggu pagi, para pedagang menggunakan sampan kayu dengan ditenagai dayung konvensional. Hampir semua pedagang para wanita setengah baya.

 Saat itu saya sengaja datang  dengan menyewa becak dari depan hotel . saya minta diantar ke dermaga pasar terapung. Minggu itu jalanan kota Banjarmasin tidak terlalu ramai, kota Banjarmasin kota yang sejahtera menurut saya, mudah sekali saya melihat mobil mobil mewah berseliweran. Bahkan di Kota Banjarmasin lah saya menemui sebuah sedan mustang yang terparkir di pinggir jalan. Layaknya angkot yang diparkir begitu saja.

Sedan mewah sekaligus mahal  yang sangat menarik perhatian saya, untuk informasi saja, saya sendiri mengoleksi sedan mustang ini lebih dari satu. Saya memiliki tiga sedan jenis ini dan saya simpan dengan rapi didalam lemari kaca  di rumah. Berbentuk diecast.

Becak yang saya sewa berjalan santai, sambil menanyakan beberapa hal tentang kota Banjarmasin, kebetulan ini adalah kunjungan pertama saya. Kota yang memiliki kuliner yang saya suka. Terutama masakan ikan gabus yang sangat enak. Di Banjarmasin, ikan ini memiliki nama ikan haruan. 

Tak berapa lama, becak saya sudah sampai ke tujuan yang saya pesan. Sebuah lokasi tempat berkumpulnya warga kota untuk berolahraga. Ramai orang lalu lalang dengan pakaian santai sebagian besar pakaian olahraga.

Di lokasi yang berada tepat di sisi Sungai Martapura, Lokasinya tepat di tengah kota, berada di Jalan Piere Tendean Sungai Martapura Gadang, kecamatan Banjarmasin Tengah. 

Tempat ini merupakan lokasi pasar gabungan, antara pasar terapung yang berada di pinggir sungai dan pasar kaki lima yang menawarkan berbagai barang dan kebutuhan yang berada di taman dan lokasi berdagang yang sudah disediakan.

Saya tentu memilih menikmati suasana pasar terapung, sampan kayu atau lebih dikenal dengan perahu klotok ini berjajar, tiap perahu memiliki barang dagangan masing masing, rata rata hasil bumi, seperti buah buahan, rempah dan berbagai macam kuliner khas banjarmasin. Barang yang ditawarkan dengan cara berteriak ini menarik yang merupakan ciri khas. Jangan terkecoh, kita harus pandai menawar. Sebagai cara berinteraksi saja. 

Tawar menawar  membuat kita berkomunikasi, ada kedekatan terjadi. Ibu ibu penjual pandai sekali menarik perhatian, jangan salah menilai bila mereka tak segan merayu calon pembelinya. Karena pedagang pedagang ini tahu mana pendatang mana penduduk asli.

Karena saya didampingi  teman asal Banjarmasin maka saya mendapatkan kemudahan dan diberi tahu bila harga terlalu mahal. Namanya juga pedagang pasti ingin untung besar. Proses tawar menawar jadi lebih mudah karena banyak bahasa lokal yang saya tidak paham bisa di translate dengan cepat.

Yang unik, para wanita pedagang di pasar terapung menggunakan pupur atau bedak alami sepintas seperti kapur putih yang ditabur diwajah, Mungkin manfaatnya seperti SPF 60 yang melindungi wajah dari terik matahari.

Di pasar terapung siring ada jasa naik kapal mengelilingi sungai martapura. Hanya sebagai wisata bukan sebagai kapal transportasi. Penumpang akan diajak berkeliling sepanjang 2-3 km lalu kembali. Tapi pengalaman ini cukup menarik untuk saya sebagai orang daratan.. 

Pasar terapung Siring merupakan pasar wisata ketimbang pasar konvensional. Walau barang yang dijajakan benar benar kebutuhan harian. Ada pisang, kelapa, ikan asin, barang kelontong dan buah durian. Orang yang berbelanja hanya menunggu di pinggir sungai. 

Pada kunjungan pertama ke Banjarmasin waktu yang saya miliki tidaklah banyak. Sore hari saya sudah bersiap pulang ke Jakarta. 

Kapal Kayu diatas sungai Martapura (sumber : Kompas.id)
Kapal Kayu diatas sungai Martapura (sumber : Kompas.id)

Kunjungan Kedua Ke Pasar Lok Baintan.


Kunjungan saya yang kedua ke Banjarmasin kali ini lebih panjang. Saya datang bersama teman dari Makassar dan juga didampingi teman dari Banjarmasin. Dan salah satu lokasi yang akan kami datangi adalah pasar terapung di Lok Baintan. Ini lokasi berbeda dari lokasi pertama yang saya datangi.

Kali ini kami benar benar menyewa satu kapal khusus, karena saya dan rombongan akan berbelanja di tengah sungai. Merasakan bagaimana berbelanja dari atas kapal ke kapal lainnya.

Kapal yang  kami sewa sebuah kapal kayu dengan motor tempel. tak ada pengaman, tak ada pelampung. Hanya ada dua orang yang mengoperasikan kapal. Kami dijemput di sebuah lokasi yang disepakati. 

Selain menuju pasar Lok Baintan, kami mengunjungi pelaku UMKM yang kami hadiah sebuah kapal kayu. Ia dan keluarga tinggal tepat di pinggir sungai, semua aktivitas keluarganya mayoritas menggunakan aliran sungai. Maka perahu kayu yang kami berikan sangat membantunya untuk beraktivitas, terutama berjualan.

Tak lama kami tiba di lokasi pasar di tengah sungai, satu persatu kapal kayu penjual berdatangan. Merapat dan menawarkan barang dagangan. Sebentar saja, kapal kami sudah dikelilingi kapal kapal kayu. 

Yang membuat kami kaget adalah pedagang yang semuanya ibu ibu sangat aktif menawarkan barang dagangannya. Malah seperti memaksa. Mereka naik ke atas kapal kami membawa barang dagangannya. 

Bayangkan semua pedagang naik dan minta dibeli barang dagangannya. Berbagai cara dilakukan. Ada yang menawarkan barang dengan berpantun, ada yang sambil bernyanyi, ada yang sambil merayu, ada yang menawarkan dengan muka iba, ada yang menawarkan dengan bahasa lokal yang kami tak paham. 

Setiap kami tawar selalu saja diberi, kalau kami bilang kami tidak berniat beli mereka memasang wajah iba dengan keukeuh barangnya harus dibeli. kalau tidak dibeli semua, beli sebagiannya saja. Bahkan ada yang memberikan harga dengan diskon besar asal barangnya dibeli.

Yang unik bila kita membeli dari pedagang pertama, si pedagang pertama membantu agar kita juga membeli ke pedagang kedua. Begitu seterusnya, benar benar bisa menguras isi dompet. Tapi semua tetap dalam suasana yang menyenangkan. Masih tetap dalam suasana kondusif. Beruntung teman saya dari Makassar benar benar menjadi saudagar dengan memborong semua barang yang ditawarkan. 

Pengalaman inilah yang membuat saya tidak pernah melupakan pasar terapung Lok baintan. Wajah wajah polos pedagang yang kita lihat di tayangan TV ternyata tidaklah sama dengan kenyataan di tengah sungai. Mereka pedagang tangguh dengan kemahiran marketing yang harus diakui. 

Pokoknya barang harus terjual dengan cara yang agresif , tapi tetap saya melihat banyak kelucuan saat mereka berupaya keras menawarkan barang dagangannya. Kadang mereka iri karena harga barangnya lebih rendah padahal jenis barang yang sama dari pedagang yang lain yang menawarkan harga lebih tinggi. Unik memang.

Dari keseruan transaksi diatas sungai , saya tetap berpendapat ibu ibu pedagang di atas kapal kayu merupakan orang yang ramah. Hanya gimmick saja bila mereka terlihat marah, kesal, atau kecewa. Buktinya setelah selesai berbelanja mereka tetap tersenyum ramah dan mengucapkan permohonan maaf. 

Momen kapal kapal kayu mereka meninggalkan kapal kami juga menarik. Mereka terus mendayung mencari kapal kapal lain yang berniat berbelanja. Tak berputus asa, tak mudah menyerah , mereka pejuang ekonomi keluarga yang sesungguhnya. 

 Pasar Terapung punya magnet tertentu, rasanya sayang bila tidak merasakan langsung berbelanja di tengah sungai. Dari kapal ke kapal dengan nuansa yang unik dan menarik.  Kalau ke Banjarmasin sempatkan mengunjungi pasar terapung. Rasakan suasana yang unik dan menarik.

Tips saya tidak banyak, saat berkunjung ke Pasar Terapung bawalah uang dalam pecahan kecil agar mudah dalam transaksi, ajak teman dari Banjarmasin sebagai pemandu bila tidak mau kesulitan . Bila mungkin, cukupkan uang yang akan dibelanjakan,  anggap saja sedang berbagi untuk para UMKM.

Semangat berbelanja...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun