Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

IKN, Standar Indonesia Baru?

17 Agustus 2024   08:52 Diperbarui: 17 Agustus 2024   09:06 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istana Presiden di IKN (sumber via kompas.com)

IKN dibangun dengan sarana transportasi yang mencengangkan, taksi terbang , teknologi dari korea itu dibawa ke IKN. Ujicoba sudah dilakukan. Dengan moda transportasi udara maka IKN diproyeksi menjadi kota tanpa kemacetan

 Untuk pelayanan transportasi di IKN saat ini menggunakan kereta otonom, kereta yang mampu berjalan tanpa rel dengan mengandalkan sensor pada marka jalan ini mampu mengangkut 200 orang penumpang dengan tiga gerbong. Kereta otonom sudah dioperasikan saat membawa para tamu undangan saat upacara bendera 17 Agustus.

Kereta otonom merupakan moda yang akan dikembangkan di IKN. Sebuah pengembangan teknologi transportasi yang luar biasa. tentu berharap kereta otonom juga akan dikembangkan di kota kota di Indonesia. Mengurangi beban KRL Jabodetabek yang berdesak desakan. Atau menggantikan sarana transportasi yang sudah tidak layak. 

Proyek kereta otonom menjadi proyek nasional yang dikembangkan juga di kota lain. IKN hanya etalase awal saja, tahun depan kereta otonom sudah beroperasi di jakarta, Surabaya, bandung, Medan , Makassar, Manado, Merauke dan kota lainnya. itu baru menarik dan memberi manfaat luas.

Termasuk taksi terbang yang juga akan dikembangkan di kota kota lain terutama Jakarta yang sering terjadi kemacetan. Mengurai kemacetan dengan taksi terbang apakah sebuah solusi ? perlu dikaji dan dibuktikan. 

IKN saat ini menyedot perhatian nasional, seluruh media massa tak pernah luput memberitakan kemajuan IKN. Namun harus diingat pula, luas Indonesia dari ujung barat ke timur hampir mirip dengan luas benua Eropa. Tidak adil bila terus membincangkan kemegahan IKN tapi lupa masih banyak PR di negeri ini.

Gizi buruk, stunting, gaji guru yang masih banyak dibawah standar, isu perusakan lingkungan, pengangguran, anak putus sekolah, standar kesehatan yang belum merata, kekerasan,perdagangan anak,  keamanan di sebagian papua, hingga masalah politik yang mirip arisan. 

Logo Kemerdekaan ke 79 (sumber via kompas.com)
Logo Kemerdekaan ke 79 (sumber via kompas.com)

Di perayaan kemerdekaan ke 79, dengan tagline Nusantara Baru, Indonesia Maju. Berharap tidak terjebak dalam euforia semu. Merasa bangga namun banyak yang meratap. Merasa Merdeka namun ternyata banyak yang masih terjajah. 

Negeri ini layak menjadi besar dan sejahtera. Bukan hanya untuk segelintir orang atau sekelompok orang saja. Jaya dan sejahtera untuk seluruh rakyat Indonesia. Mungkinkah terwujud ? 

Dirgahayu Republik Indonesia, Aku bangga menjadi bangsa Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun