Dua jenis relawan ini sebenarnya banyak kesamaan. Mereka sama sama orang yang mau berkiprah, mau bergerak, mau bersosialisasi. Orang orang yang punya keinginan untuk beraktifitas dengan banyak orang, berkolaborasi.
Tentu kedua jenis relawan ini juga punya perbedaan. Karena medan yang dihadapi berbeda, karakteristik dan cara kerja mereka juga berbeda.Â
Beda pertama, relawan kemanusian biasanya bergabung dengan lembaga kemanusian, atau komunitas kerelawanan yang sudah terbentuk sebelumnya. Relawan kemanusian agak sulit bergerak sendirian, Mereka membutuhkan wadah untuk beraktifitas.Â
Kalau relawan politik masih memungkinkan bergerak sendirian, atau membentuk kelompok sendiri walau jumlahnya hanya beberapa orang.Â
Beda kedua, relawan kemanusian membutuhkan keterampilan tertentu untuk bergerak di lapangan. karena sifatnya khusus dan banyak variasi dalam kerja penanganan, maka ada relawan kebencanaan  yang memiliki spesialisasi keterampilan water rescue, vertical rescue, Mountain & Forest Rescue, First aid manajemen posko, asesmen, mitigasi dan lain lain. Bahkan untuk mengendarai ambulan, dibutuhkan keterampilan dan sertifikasi. Tapi tetap tidak menutup kemungkinan orang yang tidak memiliki keterampilan ikut bergabung, biasanya mereka akan ditempatkan sebagai relawan umum yang mendukung kerja dilapangan.
Relawan politik mayoritas tidak membutuhkan keterampilan khusus, karena sifat kerjanya yang lebih menggunakan media informasi, keterampilan komunikasi baik langsung maupun dengan sarana digital.
Beda ketiga, Relawan kemanusian tidak memiliki karir. Paling ditawari bergabung menjadi karyawan di lembaga kemanusian, yang biasanya relawan  jarang yang mau bergabung.Â
Relawan politik karena jasanya untuk menghantarkan tokoh yang didukungnya menang. Sebagian mendapatkan peluang untuk menjadi tim di pemerintahan, BUMN, Yayasan, hingga posisi khusus di lembaga  dengan posisi bermacam macam.Â
Semakin tinggi posisi dalam relawan politik akan semakin tinggi juga posisi yang didapat. Posisi Ketua atau koordinator relawan tentu akan mendapatkan posisi yang strategis. Walau tidak semua juga mendapatkan. Tergantung kedekatan, kontribusi dan pengaruh dari si relawan
Kesimpulannya, dua relawan ini punya kiprah yang luar biasa. Tak bisa dipungkiri, orang yang mau jadi relawan adalah orang yang 'dipilih' secara alami. Tidak semua orang mau menjadi relawan. Entah karena alasan waktu, minat dan latar belakang.Â