Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pilpres Dua Putaran akan Menggerakkan Ekonomi Masyarakat?

30 Desember 2023   13:20 Diperbarui: 30 Desember 2023   13:23 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang pemilik percetakan kelas menengah yang biasa mendapat orderan partai, caleg dan paslon pilpres juga mendapatkan berkah. Berbagai macam jenis permintaan di order dan bisa menambah pundi pundi keuntungan. Si pemilik menerapkan bayar 100% bagi caleg atau tim pemenangan yang ingin memesan bahan cetakan dari usaha miliknya. Nampaknya, ia paham dunia politik berpotensi tidak menepati janji , makanya ia hanya bersedia bila dibayar dimuka. Kalau tidak bersedia, silahkan cari orang lain saja, ucapnya saat ditemui penulis.

Masyarakat umum pun rata rata bila ditanya akan lebih setuju bila ada dua putaran. Dengan adanya pemilu suasana lebih seru, paling tidak ada keramaian, ada berita yang terus menarik, ada bahan obrolan yang enak didiskusikan bahkan dijadikan debat kusir. Banyak juga masyarakat yang bertanya tanya kenapa hari pencoblosan lebih cepat di bulan Februari, biasanya bulan April.

Ternyata banyak juga masyarakat yang menikmati keramaian pemilu, mendapatkan berkah, mendapatkan penghasilan, mendapatkan kaos gratis, mendapatkan 'uang bensin' ketika diajak acara sosialisasi caleg, atau hadir di pertemuan dengan paslon.

Jadi dengan mengajak masyarakat untuk satu putaran tampaknya malah menjadi kontra produktif, malah banyak yang ingin pilpres berjalan dua putaran. Dan agar terjadi dua putaran tentu masyarakat tidak akan memilih paslon yang rajin dan ngebet untuk satu putaran dan yang massif memasang baliho untuk satu putaran.

Masyarakat sudah cukup cerdas untuk menentukan pilihannya, uang serangan fajar, uang bensin , uang apapun yang diterima dari para caleg atau tim pemenangan akan membahagiakan. Tapi saat memilih, mereka bisa berubah menuruti hati nurani. Hal ini penulis dapatkan dari beberapa kelompok masyarakat. Jadi, hati hati bagi yang suka bagi bagi uang merayu calon pemilih.

Hal ini bisa terjadi karena masih banyak masyarakat yang punya kepedulian untuk mengusahakan perubahan dan perbaikan di negeri besar dan tercinta ini. Jadi jargon Indonesia emas 2045 akan nyata terwujud dengan sebuah perubahan dalam bangsa besar ini.

Salam Bahagia menuju 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun