Pilot Super Tucano juga dibekali kursi lontar Martin Baker dengan pola zero-zero untuk melakukan penyelamatan dalam keadaan darurat. Ini menjadi pertanyaan, kenapa pilot dan co-pilot tidak menggunakan kursi lontar saat pesawat dalam keadaan darurat ? Pertanyaan ini mungkin akan terjawab setelah investigasi kecelakaan selesai.
Untuk kegiatan malam hari Super Tucano juga dilengkapi perangkat FLIR (Forward Looking InfraRed)Â dengan kemampuan ini pilot pesawat mampu melakukan navigasi, identifikasi hingga membidik sasaran pada segala medan dan segala kondisi cuaca.
Pasca Tugas Kemanusian Membantu Rakyat Palestina
Kolonel Pnb Subhan merupakan sosok penting dalam operasi pengiriman bantuan kemanusian pemerintah Indoneisa untuk rakyat Palestina. Kolonel Pnb Subhan merupakan Mission Commander membawahi 44 anggota tim lainnya.
Dengan menggunakan 2 pesawat Hercules TNI AU dengan nomor S-1327 dan A-1328 dengan jumlah bantuan seberat 26 Ton. Perjalanan menuju Mesir harus menggunakan rute panjang , dari Bandara Halim Perdanakusuma -- Bandara  Sultan Iskandar Muda Banda Aceh- Yangon (Myanmar)- Mumbai (India)-Abu Dhabi (UEA)- dan final destination di bandara El Arish di Mesir.
Misi Penerbangan kemanusian selesai dilakukan dengan sukses dan selamat pada 8 November 2023, Sebuah tugas terakhir yang dilakukan Kolonel Pnb Subhan sebelum akhirnya gugur dalam misi latihan formasi. Duduk di baris kedua, pesawat memang sepenuhnya dikendalikan Mayor Yuda yang duduk di bangku pertama.
Misi terakhir Kolonel Pnb Subhan dan ketiga perwira lainnya. Sebuah pengabdian seorang prajurit dalam mengemban amanah negara. Gugur dalam tugas militer merupakan resiko yang harus dihadapi semua prajurit TNI.
Sesi latihan bisa jadi sama bahayanya dari misi operasi militer sesungguhnya. Seperti kecelakaan yang dialami kapal selam Nanggala 402 yang karam di perairan Bali pada 21 April 2021. Kapal selam yang membawa 53 awak itu terbelah menjadi tiga bagian dan ditemukan di kedalaman lebih dari 800 meter.
Prosedur dan Perawatan Alutsista TNI
Kecelakaan yang menimpa alutsista TNI memang kerap  kali terjadi, Sebagian pengamat memberikan catatan terhadap prosedur perawatan alutsista. Selain masih banyak alutsista yang telah berusia tua yang tentu membutuhkan perawatan ekstra.
Dengan dana yang tersedia TNI memiliki kewajiban menjaga semua alutsista agar tetap  memiliki performa yang baik saat dibutuhkan dan digunakan. Seperti latihan terbang formasi dengan empat pesawat Super Tucano merupakan sebuah kegiatan yang seharusnya aman.
Namun faktanya dua pesawat tidak pernah kembali ke pangkalan dan harus berakhir dalam tugas. Rakyat Indonesia tentu memiliki keinginan untuk melihat TNI yang kuat dan cukup dalam mengamankan seluruh wilayah Indonesia yang sangat luas.
Alutsista TNI yang dimiliki sangat dibutuhkan, baik dari sisi kualitas dan sisi kuantitas. Mengingat ancaman terhadap kedaulatan negara harus pertaruhkan setiap jengkalnya. Tentu mewujudkannya  membutuhkan biaya yang tidak sedikit.