Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ridwan Nojeng, Sosok yang Bangun Surga di Tanah Gersang Kabupaten Jeneponto

30 Oktober 2023   19:23 Diperbarui: 30 Oktober 2023   20:08 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan Lembah Hijau Rumbia (sumber via Kompas.com)

Khusus untuk bambu, pohon jenis ini semakin di tebang semakin tumbuh rimbun. Penyebaran pohon bambu tergolong cepat, pohon bambu tergolong pohon yang pertumbuhan bergerak. Batang bambu dan kayu dari pohon suren sangat dibutuhkan Ridwan Nojeng untuk membangun Kawasan wisata Lembah Hijau Rumbia.

Untuk membangun kawasan wisata Lembah Hijau Rumbia bukan seperti membalikkan tangan, perlu waktu bertahun tahun. Merubah kebiasaan warga perlu kesabaran yang luar biasa. Sebutan ‘orang gila’ pernah dilabelkan kepada Ridwan Nojeng, bahkan banyak orang tua yang melarang anak anaknya bergaul dengan Ridwan Nojeng.

Tahun 2010 Ridwan Nojeng memulai hal baru, setelah berhasil memberikan kebiasaan menanam pohon, kini ia mengajak anak muda untuk meratakan tanah, memindahkan batu besar, dan bersih bersih semak belukar. Ada 60 orang yang bergabung, tidak semuanya berasal dari desanya, beberapa orang berasal dari luar desa.

Pekerjaan tanpa modal ini berjalan 36 bulan lamanya. Jumlah anak muda yang membantunya terus melorot jumlahnya. Karena belum ada hasil yang didapat, banyak anak muda yang akhirnya mundur teratur, hingga jumlahnya tak lebih dari 20 orang.

Tiga tahun perjalanan membangun Lembah Hijau Rumbia bukan perjalanan singkat, mulai terlihat wajah kawasan wisata yang eksotik. Wisatawan mulai berdatangan, awalnya hanya orang orang terdekat sekitaran kecamatan Rumbia. Karcis masuk sebagai pemasukan mulai dirasakan warga yang ikut mengelola.  

surga di tanah gersang (sumber : via Tribun Makassar)
surga di tanah gersang (sumber : via Tribun Makassar)
Lelah membangun kawasan wisata dengan modal linggis mulai membuahkan hasil. Wisata lokal seperti yang dibangun Ridwan Nojeng dan warga juga sudah banyak di tempat lain. Hanya saja yang dilakukan Ridwan Nojeng merupakan kepeloporan dalam sebuah perubahan. 

Di Sumatera barat tepatnya di Lubuk Alung, Padang Pariaman ada Ritno Kurniawan yang membangun lokasi wisata di tengah hutan, ada air terjun eksotis yang menarik. Perjuangan Ritno juga bukan perkara mudah. 

Ridwan Nojeng memiliki daya tahan yang jarang dipunyai anak muda seusianya. sejak 2006 hingga 2010 membiasakan menanam pohon. 2010 hingga 2014 Ridwan membangun lokasi wisata dengan modal minim, hanya ke-nekatannya saja yang akhirnya mewujudkan impiannya.

Mimpi memiliki lokasi wisata tingkat kecamatan, bukan wisata tingkat desa. Mimpi besar ini terus menggelinding, bak salju yang terus membesar. fasilitas wisata mulai dilakukan, Kamar penginapan, gazebo,  tempat lesehan, dapur alam, mushola , arena outbond, kolam renang , cafe hingga kolam renang terbangun. 

Kelengkapan wisata menjadi hal yang tak dipandang enteng, Ridwan Nojeng percaya walau lokasi wisata Lembah Hijau Rumbia berjarak 27 km dari kota Bontosunggu, Ibukota kabupaten. Pasti akan tetap dikunjungi bila ada hal menarik dan kelengkapan fasilitas pendukung. 

Ridwan Nojeng menampilkan keunikan wisata yang ia bangun, ia berpikir memiliki wisata yang didalamnya ada unsur edukasi. Maka Ridwan Nojeng membangun perpustakaan dan area riset. Sesuatu yang berbeda. Dalam teori Blue Ocean dan Red Ocean. Ridwan Nojeng mengambil celah marketing yang berbeda. 

Target pasarnya bukan wisata yang ‘biasa’ tapi target pasar untuk kalangan yang menyukai hal berbau ilmiah. Buku, riset, perpustakaan tentu akan membentuk sebuah cluster wisata khusus. Ridwan Nojeng tampaknya tak ingin bersaing dengan hal yang sudah biasa dilakukan lokasi wisata lainnya.

Memanfaatkan Teknologi Informasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun