Bumi, planet yang dihuni  manusia telah berusia sangat tua. Zaman demi zaman telah berganti hingga seperti saat ini. Bumi telah mengalami banyak perubahan, baik karena iklim, kejatuhan benda langit hingga rusak karena ulah manusia itu sendiri.
End of The World, yang diberitakan kitab suci dan prediksi para ilmuwan akan terjadi. Waktu tepatnya tak ada yang tahu.  Manusia sendiri sejatinya telah melakukan banyak kegiatan yang membuat bumi semakin merana. Pemanasan global, rusaknya lapisan ozon, punahnya spesies hewan, berubahnya lahan hutan menjadi padang pasir, abrasi laut, naiknya air permukaan laut, hingga berubahnya iklim karena polusi udara dan berbagai macam kelakuan lainnya.
Sebagian dibayar lunas, dengan banjir bandang, tanah longsor, udara dan air penuh polutan, krisis air, kemarau berkepanjangan, melelehnya es di antartika hingga berbagai macam bencana lainnya. Tapi manusia belum semuanya sadar, yang merusak masih lebih banyak daripada yang peduli lingkungan. Perbaikan alam membutuhkan waktu yang tidak sebentar sementara merusak alam hanya butuh waktu yang sangat singkat.
Dalam data, lingkungan di Indonesia tidak baik baik saja. Deforestasi, penggunaan bahan bakar fosil, pencemaran lautan, pencemaran udara, dan berbagai macam kerusakan alam yang dilakukan manusia.Â
Setiap tahun Indonesia kehilangan 680 ribu hektar hutan, beralih fungsi menjadi kebun sawit atau digunakan untuk kepentingan lainnya. Padahal hutan merupakan paru paru dunia yang menyerap emisi karbon dioksida.
Isu polusi udara Jabodetabek khususnya Jakarta seperti mengingatkan kita akan bahaya yang akan ditimbulkan bila lingkungan tidak segera diperbaiki. Emisi gas buang kendaraan merupakan faktor terbesar dalam polusi di Jakarta.Â
Untuk memperbaiki kualitas lingkungan harus dilakukan semua pihak ,semua elemen, hukum harus ditegakkan, aturan harus ditaati. Bila semua abai, perubahan iklim 20 tahun kedepan akan tidak bisa dikontrol lagi. Kenaikan  suhu bumi 1,1 derajat celcius sudah menjadi alarm bahaya. Pemanasan global telah terjadi, perubahan iklim telah mengganggu siklus kehidupan.Â
Untuk melakukan perbaikan iklim bumi ternyata ada hal yang kelihatannya remeh temeh namun bila dilakukan bersama dan menjadi gerakan maka akan menyelamatkan masa depan bumi,Â
Berikut  hal yang remeh temeh  yang bisa dilakukan  tanpa melihat urutan mana aktifitas yang paling berpengaruh.
Gunakan Kendaraan Umum (public transportation), mengurangi penggunaan kendaraan roda empat atau roda dua  bisa mengurangi dampak emisi karbon. Atau ganti dengan naik sepeda yang ramah lingkungan dan menyehatkan tubuh sebagai penyambung alat transportasi lanjutan. Selain mengurangi emisi karbon, perpindahan ke transportasi publik juga akan mengurangi kemacetan.
-
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!