Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nordianto, Mengubah Problem Pernikahan Anak dengan GenRengers, Edukasi Berbasis Local Champions untuk Indonesia yang Lebih Baik

6 Oktober 2023   15:15 Diperbarui: 6 Oktober 2023   21:45 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membentuk Local Champions, Relawan GenRengers (IG Nordianto)

Dalam wawancara jarak jauh,  Anto mengungkapkan telah memulai kegiatannya  sejak 2009 yang diawali karena kegelisahannya melihat banyak teman sebayanya harus menikah diusia sangat muda. Ditahun 2014 saat ia akan lulus kuliah, Anto menjuarai pemilihan ajang duta nasional. Uang hasil menang lomba itulah yang ia gunakan sebagai modal memulai kegiatannya.

Diawal, Anto hanya bersama dua temannya untuk menjadi pionir relawan. Jarak yang jauh yang harus ditempuh menjadi alasan Anto menyiapkan   'local champion' yang bisa menjadi agen perubahan  bahaya  pernikahan anak.  Dengan adanya 'local champion" akan memudahkan dalam menyebarkan informasi dan pemahaman tentang bahaya pernikahan anak  kepada lingkungannya masing masing.

Merubah stigma pernikahan anak perlu dilakukan secara bersama sama, khususnya melalui relawan yang massif tersebar dibanyak tempat. Untuk itulah GenRengers Educamp diadakan di hampir seluruh kota dan kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat. Tercatat ada 14 kabupaten dan kota dan direduplikasi di 5 provinsi. GenRengers Educamp menjadi Gerakan perubahan mindset  bagi permasalahan dan dampak buruk pernikahan anak.

Membangun Local Champion (IG Nordianto)
Membangun Local Champion (IG Nordianto)
Seperti yang dialami peserta GenRengers Educamp bernama Adinda Aisyah Nindyani, yang saat ini duduk di bangku kelas XII SMAN 2 Sanggau. -Aisyah biasa ia disapa-. Sejak kelas 1 SMP , Aisyah sudah terlibat dalam edukasi pernikahan anak, ia bahkan berkeliling ke pelosok kabupaten Sanggau yang memiliki kasus pernikahan anak cukup tinggi.

Aisyah merupakan contoh bagaimana seorang remaja bisa menjadi pelopor bagi usia sebayanya. Ia dengan aktif melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman dengan cara tidak menggurui dan tidak menghakimi. Aisyah merupakan siswa berprestasi yang menjadi role model , ia pernah mengikuti pertukaran pelajar selama hampir 10 bulan di Westfield High School di Washington  Amerika Serikat.

Aisyah dalam wawancara jarak jauh memberikan testimoninya , berikut apa yang ia rasakan dan apa manfaat ketika ia ikut kegiatan GenRengers Educamp :

Awal mula aku bisa bergabung di GenRe dan mulai bergerak mengedukasi masyarakat tentang substansi-subtansi GenRe yang salah satunya adalah pernikahan anak adalah melalui GenRengers Educamp. Metode penyampaian edukasi yang dikemas di dalam GenRengers Educamp ini menurutku adalah suatu gebrakan yang sangat efektif dan to the point namun tetap merangkul audience dengan pendekatan yang berbeda dari proses edukasi pada umumnya. Hal inilah yang menurutku membuat GenRengers Educamp menjadi suatu program ataupun inovasi dalam mengedukasi khususnya tentang pernikahan anak di masayarakat terasa lebih 'sampai' dan mudah diterima oleh banyak kalangan. GenRengers Educamp ini sudah kami bawa sampai ke daerah yang sulit untuk diakses bahkan internet dan listrik pun susah, yang masyarakatnya masih minim terhadap edukasi pernikahan anak, alhamdulillah outputnya luar biasa, remaja maupun orangtua disana bisa menerima dengan sangat baik dan harapannya GenRengers Educamp ini dapat terus terlaksana sehingga bisa menekan angka pernikahan anak secara signifikan.

Dengan aktifitasnya yang luar biasa, Aisyah terpilih sebagai pemenang best speaker dan inspirative movement oleh GenRe Indonesia dan BKKBN Nasional pada bulan Juni 2023. Aisyah memang spesial dalam menyampaikan informasi penting tentang bahaya pernikahan anak. Ia menguasai permasalahan dan ia mahir manyampaikan kepada remaja lainnya. Sehingga 'local champion' yang diinginkan Anto telah mewujud nyata.

Remaja berprestasi yang mengenyam pendidikan dengan sangat baik. Energi positif inilah yang akan dihembuskan keseluruh anak remaja, bukan saja di Kalimanatan Barat tapi diseluruh Indonesia. Remaja yang sibuk melakukan hal berguna dan bermanfaat, bukan remaja yang terjebak pada pernikahan anak yang mengurung potensi dan cita citanya untuk menjadi penerus bangsa berkualitas.

Selain Aisyah , ada cerita sukses dari anak muda bernama Ya'M Andriyan Wijaya biasa disapa Iyan. Saat ini Iyan sedang menimba ilmu di fakultas Sosiologi di Universitas Tanjungpura. Iyan termasuk anak muda yang sangat bersemangat untuk menjadi relawan  GenRengers. Sama seperti Aisyah, Iyan telah mengikuti GenRengers Educamp pada tahun 2017. Pada tahun yang sama Iyan  sangat concern untuk isu anak, kesehatan reproduksi dan isu pernikahan anak.

Iyan mengungkapkan manfaat yang ia rasakan, dengan penuh semangat anak muda yang saat ini menjadi ketua Forum Anak se-Kalimantan Barat dan pernah menjadi Duta GenRe Kabupaten Sintang mengungkapkan, peran edukasi bahaya pernikahan anak dimulai sejak remaja dilakukan oleh remaja dan manfaatnya tentu untuk remaja itu sendiri. Iyan mengumpulkan remaja teman sebayanya untuk memberikan edukasi secara informal layaknya sedang  berdiskusi. Selain itu Iyan juga menjadi pendamping atau fasilitator bagi remaja yang menjadi binaannya. Sebagai pelapor dan pelopor untuk lingkungannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun