Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Karir Terus Menurun, Apa yang Harus Dilakukan?

1 Oktober 2023   16:46 Diperbarui: 26 Oktober 2023   20:58 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hidup kita berharap yang terbaik, hidup sehat, kekayaan meningkat, karir melesat, status sosial naik pesat, hubungan keluarga semakin kuat. Semuanya ingin yang serba baik baik saja dengan prestasi glowing.

Tapi, kenyataan kadang tidak seperti apa yang kita impikan. Semua bahkan bisa 180 derajat terbalik. Tak baik baik saja. Semua problem hidup seakan berkerumun , berbaris antri tak menemui solusi.

Bila sudah begini, ada orang yang terjerembab depresi  yang menggangu hidupnya, namun ada orang yang bisa bangkit dengan segera, jatuh, bangun, jatuh lagi, bangun lagi, jatuh kembali, bangkit kembali.

Jaruh bangun , perih, luka, ditinggalkan, dicemooh , terhina. Teman menjauh, kolega melupakan, keluarga tak percaya lagi. Hingga tiba di titik nadir.

Pahit dan manis hidup sejatinya dipergilirkan, tiap manusia di muka bumi ini akan menjalani skenario hidup. Sebagian besar ditulis diri sendiri di setujui Tuhan. Jerih payah manusia akan membuahkan hasil. Ada yang bilang hasil tak berkhianat dengan proses.

Seperti karir, yang setelah lebih 25 tahun terus melalui grafik yang menurun , decline. Tak seperti rencana yang diharapkan, pekerjaan strategis, pekerjaan leadership yang harusnya dilakukan setelah 25 tahun berkarir.

Kini, pekerjaan layaknya seorang baru lulus kuliah, pekerjaan kebayakan , pekerjaan kasar, pekerjaan subordinat, pekerjaan yang tak memerlukan ketrampilan. Apa yang diharapkan dari pekerjaan yang  secara bayaran nyungsep jauh.

Dulu, pekerjaan ini dilakukan oleh anak buah. Sekarang, pekerjaan ini menjadi keseharian. Begitulah roda yang berputar. Kadang diatas sekarang dibawah. Tak ada yang bisa menduga. Semua bisa terjadi tanpa bisa diprediksi.

Ada yang dulu memiliki perusahaan, asset dimana mana. Tabungan di banyak bank nasional dan internasional. Saham, obligasi, sertifikat tanah, asuransi hingga emas batangan hampir lupa menyimpan. Laci laci penuh hingga sulit ditutup.

Tapi sekarang, hutang menumpuk tak lagi bisa dicicil. Tabungan habis dengan angka saldo ketitik akhir. Kalau dulu karirnya mantab sekarang hidupnya mantab (makan tabungan). Jangankan beli tiket wisata ke luar negeri, sekedar jalan ke mall lebih banyak windows shopping .

3 Hal yang Perlu Dilakukan Ketika Karir Tak Berkembang dan Menurun

Karir layaknya sebuah tangga, melawati undak undakan. Satu undakan akan mengantarkan kita naik keundakan yang lebih tinggi. Terus begitu hingga sampai ke titik ketinggian yang ingin dituju. Tapi Ketika kita tak berhati hati atau melakukan kesalahan dalam menaiki undakan. Kaki kita bisa slip dan terjatuh. Bisa jatuh ke undakan tepat dibawahnya, atau jatuh berguling guling hingga undakan pertama. Tentu, jatuh hingga ke bawah sakitnya luar biasa. Hal buruk bisa terjadi, tulang bisa cidera, patah atau bergeser.

Analogi karir yang tidak berkembang dan jatuh bisa disebabkan karena kesalahan dalam melangkah. Atau karena keadaan yang terjadi, tempat kerja tiba tiba tutup sehingga harus pindah kerja yang jumlah rewardnya jauh dibawah.

"Bisa kerja saja sudah untung, jangan samain gaji ditempat sebelumnya " kalimat itu yang dihujamkan agar sadar diri. Dari Kapal besar yang sangat stabil pindah ke kapal kecil yang mudah digoyang angin dan ombak.

Karir tidak berkembang dan malah terus menurun memang tak meng-enakan. Apalagi kebutuhan hidup terus menanjak karena kebutuhan sehari hari. Tak bisa menabung dan selalu  tambal sulam untuk menutupi kebutuhan yang lebih besar pasak daripada tiang.

Bila dalam keadaan seperti ini ada tiga hal yang perlu dilakukan.Pertama, tetap berpikir positif. Dengan berpikir positif kita tak akan terjatuh kedalam hal yang merugikan dan berbahaya. Selain itu peluang untuk keluar dari situasi sulit akan lebih mudah. Paling tidak kita bisa bertahan dengan pikiran positif.

Kedua, tetap bersama jaringan pertemanan yang baik. Peluang dan pertolongan biasanya akan di dititipkan Tuhan lewat teman teman dekat. Jangan sepelekan jaringan perteman, tetap jaga hubungan baik jaringan ini. Karir yang terhenti kadang tersambung kembali oleh pertemanan.

Ketiga, Karir yang menurun bisa jadi pertanda kita diminta untuk bersiap siap  melakukan hal lain. Hal baru yang mungkin perlu dimulai. Pekerjaan baru dibidang yang berbeda dari yang kita lakukan saat ini.

Karir bagian dari prestasi hidup. Ada orang menjadi sukses karena karirnya berjalan dengan baik, menanjak seiring dengan pendapatan yang terus naik sehingga bisa hidup lebih baik.

Jadi, tetaplah bersabar bila karir tidak bekembang dan malah menurun. Tetaplah nikmati hidup ini dengan bahagia.

Salam bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun