Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Narman, Sosok Pemuda Baduy Pembuka Cakrawala Baru di Tengah Arus Perubahan Zaman

14 September 2023   10:56 Diperbarui: 14 September 2023   11:17 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat menerima pengharagaan SATU Indoensia Awards | Sumber gambar IG @ayahriann

  "Saya secara pribadi buka usaha Warung, dan juga membuka paket-paket wisata kunjungan ke baduy luar dan Baduy dalam "Jawab Narman. Usaha warung yang dimaksud adalah warung sembako yang dibuka di Ciboleger. Usaha ini sebagai ikhtiar memenuhi kebutuhan suku Baduy untuk mendapatkan sembako dengan mudah dan dekat.

Isu perubahan menjadi bahasan dalam wawancara yang seru diperbincangkan. Narman telah membuka cakrawala baru dengan tetap mempertahankan kearifan lokal yang disampaikan tetua-tetua kepala adat.

Narman memberikan sikap yang jelas terkait perubahan yang akan terjadi di masyarakat suku Baduy.

"Memang perubahan kehidupan tidak bisa kita tolak. Tapi yang unsur unsur baiknya terkait Moralitas, kesadaran akan lingkungan, penghormatan terhadap nenek moyang, budaya dan sifat karakter bertanggung jawab itu jangan sampe berubah"

"Untuk saat ini pemuda Baduy belajar bersama kebiasaan adat, yang artinya segala sesuatu yang di pelajari oleh generasi penerus baduy itu materinya adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan adat dan budaya, nah dari situ sebetulnya kita punya proyeksi gambaran masa depan masyarakat Baduy karena kita tau bahwa kebudayaan adat dimanapun pasti akan berubah dan perubahan itu lambat laun akan menjadi induk pembelajaran juga nantinya yang pastinya Baduy akan sangat cepat berubah jauh lebih cepat di bandingkan kurun waktu 30 tahun antara tahun 1990-2020."

Apa yang disampaikan Narman dalam wawancara menyiratkan keaslian budaya dan adat Baduy harus tetap dipegang dengan teguh walau perubahan cepat atau lambat pasti terjadi.

Ketika ditanyakan tentang perubahan, terbesit kekhawatiran Narman atas apa yang terjadi, berikut ungkapannya "Karena jujur ya ada banyak hal baik yang diajarkan oleh tetua saat ini, tapi saya lihat makin kesini orginilitasnya makin luntur"

Salah satu solusi yang ditawarkan Narman adalah edukasi dan literasi untuk anak muda suku Baduy, seperti yang ia ungkapkan "Nah harapan untuk pembelajar atau pembekalan anak-anak Baduy saat ini dan kedepannya adalah dengan mengumpulkan materi belajar yang sudah ada di baduy sejak dulu itu dan di kukuhkan menjadi materi original yang nanti akan dipakai hingga ke depan agar roh kehidupan orang Baduy memiliki kekuatan utuh yang tidak cepat berubah."

Mempresentasikan Baduy didepan Khalayak | Sumber gambar : IG @ayahriann
Mempresentasikan Baduy didepan Khalayak | Sumber gambar : IG @ayahriann

Secara letak, suku Baduy tidak terlalu jauh dengan pusat bisnis dan pemerintahan di Jakarta. Seringkali terlihat beberapa orang suku Baduy berjalan kaki di Jabodetabek menawarkan madu yang mereka bawa. Walau sangat membatasi mengikuti perkembangan zaman, Suku Baduy memiliki adat kebiasaan melakukan perjalanan keluar daerah secara berkelompok.

Maka, tak heran sebagian besar orang Baduy paham dan mengetahui perkembangan zaman. Bukan suku yang mengisolasi diri dan memutuskan tidak menerima kunjungan tamu dari luar Baduy. Inilah keunikan suku Baduy yang tidak ditemukan pada suku lainnya di belahan bumi manapun.

Semangat Narman hari ini untuk membuat perubahan sesuai dengan semangat ASTRA untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Membangun kesadaran untuk menjadi lebih baik namun tetap tidak meninggalkan adat budaya leluhur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun