Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apa Motif Njenengan Menulis di Laman Kompasiana

10 September 2023   07:09 Diperbarui: 10 September 2023   07:25 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Motif Njenengan Menulis di Laman Kompasiana ?

Menulis di blog keroyokan Kompasiana sudah menjadi bagian hidup saya. Saya mulai mengenal blog ini sejak 2012 tapi baru aktif menulis di tahun 2014 setelah saya resign dari pekerjaan di perusahaan retail multi nasional milik Lippo Grup.

Walau kebiasaan menulis sudah saya lakoni sejak duduk di bangku sekolah dasar. Sejak kelas 5 SD saya sudah memiliki tulisan serial tentang seorang  tokoh hero hasil imajinasi saya. Tulisan saya tulis dengan tangan disebuah buku tulis besar. Lalu saya edarkan ke teman teman di kelas.

Reaksi teman teman sekelas macam macam, ada yang suka dan memberi komentar dan ada yang tidak suka juga memberikan komentar. Tulisan saya itu terus saya buat hingga saya lulus SD.

Kenapa saya bisa menulis tokoh hero ? karena saya penggemar serial Mahabarata dan Ramayana. Selain itu minat baca saya sangat tinggi. Saya pembaca paling 'gila' Ketika itu. Beruntung ayah saya paham hobi saya sehingga tiap sepulang mengajar di sekolahnya, ayah saya selalu membawa  1-2 buku dari perpustakaan sekolah.

Buku yang dibawa ayah bermacam macam genre, semuanya ludes saya baca dalam 1 hari. Kalau saya sedang membaca saya bisa duduk diam berjam jam. Kegemaran membaca membuat saya sedikit lebih pintar dan memiliki wawasan lebih banyak dari anak anak sebaya.

Kadang ada yang bilang saya lebih tua dari usia saya karena dulu suka sekali protes atau berdebat untuk suatu tema. Jangankan teman sebaya, walikelas saya saja sering saya protes bila ada hal yang salah dalam memberikan materi pelajaran.

Kalau ingat masa masa itu kadang malu juga, sok tau dan merasa lebih paham. Tapi untungnya guru saya cukup mengerti dan ia tidak marah ketika saya sering protes didalam kelas. Karena guru saya tahu saya anak yang suka membaca dan belajar sebelum materi diajarkan di kelas.

Hasil dari banyak membaca maka lahirlah kebiasaan menulis. Soal menulis sebenar sudah sering saya tulis di beberapa artikel di kompasiana, darimana saya punya kebiasaan menulis.

Satu lagi kebisaan saya yang mungkin jarang dilakukan anak SD, saya tidak pernah meninggalkan menonton berita di TVRI setiap jam 9 malam, nama acaranya : DUNIA DALAM BERITA. Bagi yang pernah merasakan masa masa jaya TVRI pasti ingat program berita ini. ( Dan pasti sudah berumur...he he).

 Saya bahkan mencatat setiap kejadian penting saat penyiar TVRI membacakan berita. Perang Iran-Irak adalah satu peristiwa yang saya masing ingat. Perang kedua negara ini berjalan 8 tahun. Kedua belah pihak mendapatkan bantuan persenjataan dari Amerika Serikat dan Rusia.

Hampir tiap malam berita perang kedua negara ini ditayangkan TVRI. Selain kegiatan kenegaraan Presiden Soeharto dan para menterinya. Saya masih  hapal gaya bicara Pak Harmoko sebagai Menteri penerangan ( saat ini Menkominfo).

Setiap selesai rapat kabinet maka Harmoko akan menjelaskan poin poin yang dihasilkan dalam rapat kabinet dan rencana pembangunan . Semua berita tentang pemerintahan sangat banyak porsinya. Apalagi ketika akan memasuki masa masa pemilu.

Saat pemilu 1982 saya mulai paham sedikit tentang politik. Saya menonton kampanye yang sangat meriah dan ramai. Setiap satu hari dipergilirkan untuk kampanye untuk satu partai , karena parpol peserta pemilu cuma ada tiga partai.

Tak pernah bertambah dan tak pernah berkurang hingga masa orde baru tumbang di tahun 1998 digantikan masa reformasi hingga hari ini.

Mohon maaf jadi melebar kemana mana. Kembali ke laptop

Kompasiana Dalam Kegiatan Citizen Journalism

Dalam buku yang cukup terkenal karya Kang Pepih ( Pepih Nugraha) yang rilis ditahun 2012 berjudul Citizen Journalism (Jurnalisme Warga) , Kang Pepih sebagai pelopor berdirinya Kompasiana telah menuliskan dengan sangat terang benderang bagaimana peran warga untuk menuliskan apa yang mereka dengar, lihat , rasakan dan pengalaman yang mereka miliki.

Dalam buku setebal 181 halaman ini, Kang Pepih dengan lugas menyampaikan sejarah, peran dan teknik dalam penyiapan dan penulisan jurnalisme warga. Hal yang saat ini sudah berkembang dan mewabah. Tak hanya melaporkan kejadian dan peristiwa yang dilihat warga, tapi konten jurnalis warga telah berkembang ke sisi industri.

Ini  saya sampaikan karena banyak produk industri yang membutuhkan soft marketing, experiance , opini hingga penyampaikan keunggulan produk.  Saya pernah dihubungi salah satu  produsen elektronik nasional untuk membuat lomba blog pada acara ulang tahun di perusahaannya.

Banyak diantara jurnalisme warga yang menyadari bahwa hasil tulisan, foto dan video bisa di monitaze alias dijadikan ladang menghasilkan cuan. Yang menurut saya sah sah saja selagi mengikuti rules dalam konteks jurnalisme warga.

Peran jurnalisme warga menjadi menarik dalam ajang kontes pemilu, dimana tentu akan banyak tulisan yang kontennya dukung mendukung. Baik karena alamiah sebagai pendukung atau memang organik karena mendapatkan sponsor alias endorsement.

Kompasiana tentu menjadi media yang menarik dan banyak digunakan karena platform sudah sangat dikenal . Banyak kompasianers yang akhirnya mengambil tulisannya sendiri dan mencetaknya menjadi sebuah buku. Sesuatu yang positif bagi seorang jurnalisme warga.

Motif Menulis di Laman Kompasiana

Walau dalam dashboard kompasiana telah memberikan kamar kamar bagi tiap artikel sehingga pengunjung kompasiana bisa memilih tema tema yang tersedia. Namun bila membuka dashboard utama kita akan menemukan tulisan dari berbagai tema.

Ketika memilih  ikon headline, maka yang tersaji tulisan dari berbagai macam tema yang telah dipilih oleh editor atau admin konten yang berjaga 24 jam full 7 hari. Editor akan memilihkan tulisan yang masuk dalam kategori headline.

Membaca judul artikelnya kita akan mendapatkan banyak pilihan tulisan. Mulai dari kesehatan, ekonomi, politik, budaya, sosial, kuliner, film, tempat wisata, parenting, pendidikan  , berita aktual, olahraga hingga tema yang kurang jelas karena ternyata ketika dibaca tugas sekolah atau tugas kuliah.

Setiap hari banyak akun baru kompasianer, motif bergabungnya bermacam macam, seperti yang saya coba uraikan dari berbagai infomasi dan pengalaman, ini menurut pendapat pribadi saya.

Ada yang tergiur ikut lomba blog dengan hadiah jutaan rupiah, karena banyak lomba yang diadakan admin kompasiana atau pengurus komunitas.

Ada yang ingin belajar menulis  seperti saya, mencoba menulis dengan menjajal beberapa tema yang tersedia.

Ada yang menjadi media purna tugas karena telah pensiun dari dunia kerja sehingga banyak waktu untuk menulis,

Ada yang menjadikan sebagai akun untuk menulis professional dan me-monitaze menjadi cuan

Ada yang suka dengan kegiatan komunitas sehingga 'terpaksa' membuat akun kompasiana (seperti teman saya yang suka traveling) dan akhirnya 'terpaksa' belajar menulis artikel.

Ada yang berniat mencari bahan untuk riset ,  karena banyak tulisan kompasianer cukup berbobot dari data yang digunakan.

Ada yang  sengaja untuk menuliskan diari pribadi, menyimpan kenangan perjalanan, pengalaman menikmati kuliner , konser, film atau hal lainnya.

Ada yang menjadikan tempat transit tulisan sebelum menjadi buku, menuliskan tema khusus yang akan di cetak setelah tulisan selesai.

Ada motif gabungan dari motif motif diatas, ya sebagai media belajar, ikut lomba, ikut komunitas, menuliskan hal pribadi dan menjadi tempat transit untuk membuat buku. Dan  inilah  motif saya menulis di Kompasiana.

Terakhir , motif menulis di kompasiana boleh apa saja , bebas bebas saja. Yang penting mengikuti semua aturan yang diberlakukan. Jangan membuat hoaks, melakukan provokasi, menghina atau melecehkan pihak lain baik pribadi, intitusi , kepercayaan dan agama.

Nah , Njenengan motifnya apa menulis di kompasiana ? Tulis dong ditulis kolom komentar.

Salam Bahagia (10/9/23)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun