Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Kontribusi Saya untuk Polusi Udara di Jabodetabek

26 Agustus 2023   13:05 Diperbarui: 27 Agustus 2023   18:47 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini Kontribusi Saya Untuk Polusi Udara di Jabodetabek

"Bu, jangan bakar sampah , nanti bikin polusi udara " Seru saya kepada seorang wanita setengah baya yang sedang menyalakan api digundukan sampah didepan rumahnya.

"Ah bapak, inikan di kampung, emang di Jakarta " Kilah Wanita itu tak mau kalah. Sambil terus menyalakan korek api lalu dilemparkan ke tengah sampah kertas.

Saya pun berupaya mendekati Wanita ini sambil menerangkan secara sederhana dan mudah dimengerti. "Nanti kalau ibu bakar sampah kan ada asapnya, asapnya itu bisa bikin tetangga ibu batuk batuk, kasian atuh ."

"Te bodo teing ah, ei sampah  loba jasa " ( Bodo amat lah, ini sampah sudah banyak banget) Wanita itu tak bergemin dan tetap membakar sampah.

Saya pun tak kalah akal. " Ibu, nanti dipanggil pak RW lho. Kemarin pak RW bikin aturan tidak boleh membakar sampah karena bahaya kebakaran dan bikin polusi "

Ilustrasi Membakar Sampah | Sumber Via Kompas.com
Ilustrasi Membakar Sampah | Sumber Via Kompas.com

Mendengar nama pak RW disebutkan Wanita setengan baya itu segera mematikan api yang terlanjur membakar Sebagian sampahnya.

"Ya sudah saya te jadi bakar sampah, tapi saya mau ngadu ke pak RW, sampah harus diangkat tiap minggu biar ga numpuk kayak gini" Selesai berbicara Wanita setemgah baya itu langsung masuk kedalam rumah meninggalkan saya yang bengong karena tingkahnya.

Kejadian warga membakar sampah adalah hal yang biasa terjadi di lingkungan saya di kabupaten Tangerang. Padahal membakar sampah ikut andil membuat polusi udara.

Perlu edukasi bahaya membakar sampah ke warga, selain itu solusi paling efektif adalah menyiapkan truk pengangkut sampah sesuai jadwal. Imbas tidak terangkutnya sampah dari rumah warga akan membuat warga kembali ke kebiasaan lamanya : membakar sampah.

Saya dan keluarga memang tidak pernah membakar sampah, selain mengakibatkan polusi udara, yang paling nyata asap dari membakar sampah akan mengganggu tetangga disekitar rumah. Bayangkan bila rumah kita yang kemasukan asap, terasa sekali gangguannya.

Polusi Udara, Masalah Multi Faktor

Polusi Udara di Jabodetabek bukan disebabkan oleh satu penyebab, bukan single factor tapi multi factors yang bila diuraikan akan memerlukan banyak cara dan strategi  untuk penanganan.

Bila mengutip pendapat Luckmi Purwandari  selaku Direktur Pengendalian Pencemaran Udara KLHK yang diungkap pada 17 Agustus 2023. Penyebab nomor satu polusi udara Jabodetabek adalah emisi gas buang kendaraan bermotor, nomor dua dari sektor industri dan perilaku rumah tangga

Seharusnya yang dilakukan adalah mengurangi gas emisi berbahaya  kendaraan, mengurangi jumlah kendaraan , memperbaiki sistem transportasi massal sehingga orang akan berpindah dari transportasi pribadi ke transportasi publik.

Saya selama ini selalu menggunakan moda commuterline yang jelas digerakkan oleh tenaga listrik zero emisi karbon penyebab polusi udara, selain commuterline saya terbiasa untuk menggunakan moda transportasi publik seperti bus transjakarta atau angkot yang terhubung dengan jaringan Jak linko.

Selain murah meriah saya ikut berkontribusi mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang emisinya membuat polusi udara. Bila setiap orang berusaha untuk tidak membawa kendaraan pribadinya dan mengganti dengan transportasi publik. Berapa mg karbon yang bisa dikurangi. Selain itu tentu berimbas untuk mengurangi kemacetan.

Untuk transportasi jarak dekat yang kurang 1 km, saya menggunakan sepeda . Jadi kalau cuma ke warung dekat rumah naik sepeda jauh lebih baik. Keuntungannya selain mengurangi polusi udara juga membuat tubuh jadi sehat.

Saat ini saya tidak berusaha membeli sepeda motor listrik yang sedang ramai jadi pembicaraan, menurut saya konversi sepeda motor bensin ke sepeda motor listrik belum menjadi solusi tepat. Karena yang terjadi malah menambah jumlah unit kendaaraan di jalanan dan malah menambah kemacetan.

Perlu aturan jelas pemusnahan sepeda motor bensin bila ada orang yang akan mengkonversi . Jadi syarat orang memiliki satu unit sepeda motor listrik adalah memusnahkan satu unit sepeda motor bensinnya. Dimusnahkan artinya dihancurkan menjadi besi tua.

Saya lebih setuju bila ada revitaslisasi, modernisasi transportasi publik ketimbang memberikan subsidi untuk kendaraan listrik yang jumlahnya mencapai trilyunan dan hanya dinikmati sekelompok orang saja.

Saya setuju bila kendaraan listrik untuk digunakan sebagai moda transportasi publik, misal bus TJ listrik atau angkot listrik sehingga jelas dampaknya.

Kontribusi yang saya lakukan mungkin tidaklah signifikan, tapi dampaknya akan sangat besar bila dijadikan Gerakan Massal Nasional. misal ada hari dimana tak ada kendaraan pribadi misal setiap Jum'at tak ada kendaraan pribadi yang digunakan, hanya kendaraan publik saja atau kendaraan  aplikasi yang diperbolehkan.

Selain itu jalur sepeda ditambah dan dilindungi tidak dipakai jenis kendaraan lainnya. Tempat parkir sepeda disediakan disetiap lokasi , baik perkantoran, tempat ibadah, pusat perbelanjaan hingga pasar tradisional. Sehingga pengguna sepeda merasa nyaman dan dihargai.

Pemilahan Sampah Dari Rumah Bagian dari Pengurangan Polusi 

Satu hal yabg penting yang seharusnya jadi perhatian adalah mengurangi sampah rumah tangga. Pemilahan sampah seharusnya sudah dilakukan sejak dari rumah.

Sampah an organic yang masih bisa didaur ulang, seperti sampah kertas, plastik dan logam sehingga sampah bisa menjadi salah satu tambahan penghasilan keluarga, Untuk sampah organik sisa dari makanan bisa dikelola dengan membudidayakan maggot.

Maggot merupakan pemakan sampah  sisa dari makanan yang sangat efektif. Selain bisa dimanfaatlan sebagai bahan kosmetik dan bernilai ekonomis.

Sampah rumah tangga bila  dikelola dengan baik  bisa mereduksi sepertiga sampah secara nasional, sehingga sampah akan jauh berkurang dan bisa mengurangi polusi air, tanah dan udara.

Pengolahan sampah di rumah tangga sebaiknya dilakukan secara berkelompok dengan mendirikan bank sampah lingkungan dan budidaya maggot berkelompok. Memang perlu effort khusus namun bila sudah dijalankan dan mendapatkan manfaatnya, saya yakin akan sangat berguna dan menarik.

Itu kontribusi yang saya lakukan dan juga saya tawarkan. Polusi memang sangat merugikan tapi ada kebaikan bila kita bisa mengambil pelajaran berharga. Ada kreatifitas yang muncul dalam penanganan polusi udara di Jabotabek.

Salam Bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun