Bermain petak umpet atau mainan seadanya yang bisa mereka dapatkan. Sejenak melupakan sedih karena sementara tak bisa masuk ke kelas dan bertemu dengan guru guru mereka.
Jangan kotori makna perayaan kemerdekaan dengan caci maki, dengan salah menyalahkan, merasa benar sendiri dan menganggap pihak lain yang berseberangan sebagai musuh yang harus dipermalukan.
Makna perayaan kemerdekaan adalah saling merangkul, Â bersama sama membangun negeri ini. Melupakan perbedaan yang nyaris meruntuhkan semangat persatuan bangsa. Hanya gara gara berbeda pilihan politik, berbeda calon presiden kita nyaris bertikai setiap hari di media sosial.Â
Kita kadang lupa bahwa banyak hal penting yang bisa dilakukan, permasalahan bangsa ini masih banyak. 26,4 Juta rakyat Indonesia masih hidup dibawah garis kemiskinan (Data BPS 2022) , angka stunting masih 21,6 % masih diatas ambang yang ditorerir oleh WHO, belum masalah pemerataan pendidikan dan kesehatan. Gizi buruk masih terjadi dibeberapa wilayah pelosok negeri, ancaman penyakit menular seperti TBC masih menjadi PR bangsa ini. Lebih baik kita melakukan hal yang bermanfaat dengan empati untuk saling bantu, saling memberikan hadiah , saling mengirimkan doa untuk kebaikan bangsa ini.
Semangat persatuan relawan yang saat itu saya rasakan di desa gondang, kecamatan gangga, Lombok Utara. Kebersamaan seperti layaknya keluarga sebangsa setanah air. Indonesia Tanah Airku.
Sekali Merdeka Tetap Merdeka
Salam Bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H