Di Kala Kita Nyaman Naik Kereta Ada Orang yang Berjalan Sendirian di Tengah Rel
KRL yang saya  naiki baru  saja tiba di Stasiun Tigaraksa, tak menunggu waktu lama begitu pintu terbuka ratusan orang berhamburan turun menuju pintu keluar, seperti semut menuju gula gula. Termasuk saya yang juga bergegas turun  namun malam itu saya sengaja tidak tidak langsung keluar stasiun
Ada yang menarik perhatian saya, seorang laki laki dengan pakaian lapangan  memakai alat pelindung diri (APD) sebuah helm, rompi orange dengan lis biru terang dan menggendong satu tas ransel hitam , ia membawa senter ukuran besar dan sebuah HT tergantung di dekat bahu kirinya.
Sejenak laki laki berperawakan kurus ini berhenti sejenak di stasiun Tigaraksa sebelum melanjutkan berjalan kaki kembali. Saya berupaya mendekat, ingin menanyakan beberapa hal terkait pekerjaannya namun sayang ia tak lama berhenti dan kembali berjalan kembali.
Karena penasaran saya pun mencari secara online apa pekerjaan bapak ini. Saya segera mencari tempat duduk dekat colokan charge HP karena  Iphone jadul saya sudah tinggal 10% alias lowbat.
Saya segera menemukan artikel terkait pekerjaan bapak ini, Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) , saya juga mencoba menanyakan kepada sahabat saya yang bekerja di lingkungan KAI melalui pesan WA, jawabannya Juru Pemilik Jalan Rel  (JPJ).
Mengutip laman KAI , pekerjaan inpeksi jalan rel ini dilakukan secara rutin. Petugas PPJ membawa perlengkapan yang wajib dibawa satu kunci Inggris ukuran besar, palu besi, dan beberapa perlengkapan kerja lainnya. Berat perlengkapan yang dibawa bisa lebih dari 10 Kg. Â ia juga wajib mengenakan sepatu khusus safety untuk melindungi kaki dari benturan benda keras selama perjalanan.
Tugasnya memeriksa jalur apakah aman atau ada hal yang perlu mendapatkan perhatian. Bila perlu petugas PPJ akan berhenti untuk mengencangkan baut rel atau melakukan komunikasi dengan petugas stasiun terdekat bila ada hal yang urgent dilakukan.
Petugas PPJ menyusuri jalur kereta sendirian dimalam hari mengandalkan lampu senter, beruntung bila hari cerah , pekerjaan akan lebih mudah namun bila hujan turun pekerjaan jadi lebih sulit, karena licin dan bila tidak hati hati bisa jatuh tersungkur.
Saya membayangkan bapak PPJ yang saya lihat tadi akan melewati jalur dari stasiun Tigaraksa menuju stasiun Cikoya lalu ke stasiun Maja. jalur yang datar namun jalur dari stasiun cikoya menuju stasiun maja harus melalui sebuah jambatan besar yang melalui sungai Cidurian. Harus ekstra berhati hati bila tak mau celaka melewati jembatan yang sudah dibangun sejak zaman Belanda