Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Lomba Kemerdekaan yang Tak Terlupakan di Lokasi Gempa Lombok

7 Agustus 2023   16:23 Diperbarui: 7 Agustus 2023   21:16 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lomba Tarik Tambang Anak pengungsi | Dokumen foto: Relawan  Gamal 

Bulan Agustus adalah bulan istimewa bagi bangsa Indonesia. Siapapun akan merayakan bulan kemerdeaan Indonesia. Dari kota besar hingga pelosok negeri. Bahkan dalam situasi yang paling menyedihkan sekalipun seperti bencana gempa besar.

Saya masih ingat Agustus 2018 saat bertugas dalam penanganan bencana gempa

Saat itu wilayah terdampak parah di Lombok tengah, Lombok timur dan Lombok utara. 3 Kabupaten ini hampir luluh lantak oleh dua kali gempa besar yang terjadi selang 1 pekan. Gempa pertama 29 Juli 2018 berkekuatan 6,5 SR lalu gempa kedua yang  lebih besar pada 5 Agustus 2018 dengan kekuatan 6,9 SR. Kedua gempa ini punya dampak yang merusak.

17 Agustus di wilayah bencana baru sekali ini saya jalani. Walau rumah, bangunan kantor, sekolah dan faslitas umum hancur, semangat untuk merayakan kemerdekaan tak pernah luntur.  Disela sela pengungsian bendera merah putih tetap berkibar dengan gagahnya.

Saya dan teman teman relawan juga tak mau kalah. Paling tidak sembari memberikan hiburan ke anak anak korban bencana. Maka ide mencari lomba yang mudah dan tak memerlukan alat yang sulit . Maklum setelah bencana gempa ,  pasar tutup dan harus pergi ke kota Mataram untuk membeli kebutuhan sehari hari.

Wajah ceria anak penyintas gempa lombok didalam tenda | Dokumentasi Foto: Relawan Gamal
Wajah ceria anak penyintas gempa lombok didalam tenda | Dokumentasi Foto: Relawan Gamal

Terpikir lomba yang semua bisa ikut serta, dewasa, anak anak, laki laki , perempuan bisa memainkan. Untuk hadiah masalah mudah. Di Posko Bencana banyak bantuan yang kita kemas sebagian untuk hadiah (ups...hanya Sebagian kecil dan kita sudah izin ke penanggung jawab termasuk donatur).

Salah satu program penanganan pasca gempa adalah trauma healing. Program untuk membantu korban gempa untuk mengatasi masalah psikis. Biasanya menyasar anak anak. Maka perlombaan 17 Agustusan salah satu bagian dari program trauma healing tersebut. Jadi secara konsep program bisa masuk.

Relawan lalu melakukan rapat kecil untuk menentukan jenis perlombaan , waktu , peserta,hadiah dan kepanitiaan. Pokoknya dibahas cukup detail. Walau disela rapat masih harus menghadapi gempa gempa susulan. Sebagai informasi gempa di lombok tergolong gempa darat yang terus menerus. Tercatat gempa dengan intensitas besar terjadi berganti tempat. Seperti sebuah rangkaian.

Faktor keselamatan menjadi pertimbangan serius karena akan menjadi bahaya bila nanti terkumpul orang banyak disuatu tempat lalu terjadi gempa besar. Pemilihan lokasi harus aman, diluar ruangan. Pilihannya adalah lapangan luas tanpa ada bangunan.

Untuk keadaan darurat juga kita buatkan skemanya, harus lari kemana dan harus melakukan apa bila tiba tiba gempa besar. Tanggung jawab keselamatan mutlak harus diutamakan. Relawan sudah mempersiapkan secara baik.

Lomba memukul air di platik dengan mata tertutup | Dokumentasi Foto: Relawan Gamal
Lomba memukul air di platik dengan mata tertutup | Dokumentasi Foto: Relawan Gamal

Hari Kemerdekaan yang Penuh Bahagia

Pada tanggal 17 Agustus relawan bersama masyarakat melakukan upacara kemerdekaan di lapangan. Suasananya sungguh syahdu. Karena upacara dilaksanakan diantara reruntuhan bangunan. Setelah upacara dilanjutkan dengan perlombaan.

Lomba yang diadakan untuk anak anak adalah memindahkan air dari satu wadah ke wadah lainnya. Tentu sambil berlari. Keceriaan anak anak terlihat, karena lomba harus kompak dalam satu regu. Setiap anak berlari sembari membawa air lalu memasukkan kedalam botol plastik air mineral.

Hal yang mungkin kita bayangkan mudah namun ketika lomba banyak kejadian lucu yang membuat kita tertawa. Ada anak yang salah memasukkan air ke botol , ada yang terpeleset, ada yang bersenggolan, ada yang berlari kelewatan. Ah macam macam saja yang terjadi. Selain itu ada lomba memukul air didalam plastik dengan mata tertutup. Yang ini lebih seru dan lebih lucu.

Lomba berikutnya adalah Tarik tambang. Lomba yang tak pernah absen saat 17 Agustusan. Lomba tarik tambang antar anak anak dan antar orang dewasa. Keseruan terjadi kembali. Masing masing tim membuat strategi untuk menang.

Tarik tambang relawan Vs Masyarakat Pengungsi | Dokumentasi Foto Relawan Gamal
Tarik tambang relawan Vs Masyarakat Pengungsi | Dokumentasi Foto Relawan Gamal

Karena ingin timnya menang , setiap kelompok memasang anggota tim yang paling kuat di titik terdepan dan titik terakhir, dengan taktik ini masing masing tim berlaga. Adu tarik tambang berlangsung tegang (talinya-he he he) , masing masing menarik sekuat tenaga agar pihak lawan tertarik kearah depan dan dinyatakan kalah.

Tak ada yang bergerak , sama kuat hingga akhirnya ada anggota tim yang terpeleset jatuh dan terseretlah tim karena hilang keseimbangan. Relawan segera melakukan penyelamatan agar tim lawan tidak terus menarik tali. Sehingga tidak ada yang cidera.

Lomba yang paling seru ketika tim relawan di tantang tim lokal para pengungsi. Pertandingan pamungkas yang paling seru karena semua orang ikut memberikan semangat. Tim relawan awalnya ingin menang namun karena ini hanya lomba untuk memberikan hiburan kami akhirnya pura pura kalah.

Padahal sih memang kalah strategi dan relawan sudah kehabisan tenaga (he he he...)

Begitulah cerita saat merayakan kemerdekaan saat di lokasi bencana. Semangat kemerdekaan itu tetap terpatri dengan kuat. Walau kesedihan karena harta benda dan nyawa terenggut.

 Sekaligus ucapan terima kasih kepada seluruh relawan kemanusiaan yang telah ikut terlibat dalam penanganan bencana gempa di Lombok 2018 , juga kepada masyarakat kecamatan Pemenang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Salam Bahagia...


Sekali Merdeka Tetap Merdeka...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun