Muslihat mengikuti pendidikan militer di jaman Jepang melalui Pembela Tanah Air (PETA) , Pendidikan keras dari  pelatih Jepang membuat Muslihat menjadi tentara yang tangguh. Pendidikan PETA diselesaikan Muslihat sebelum Jepang kalah perah.
Pangkat Shodanco diperoleh Muslihat dengan begitu ia berhak menjadi komandan peleton. Posisi perwira di zaman jepang Ketika itu.
Sebelum menjadi tentara, Muslihat pernah bertugas di Balai Penelitian Kehutanan lalu berhenti dan menjadi  juru rawat dirumah sakit Kedung Halang Bogor namun hanya bertahan 3 bulan sebelum pindah kembali ke  balai penelitian kehutanan di Gunung Batu Kota Bogor.
Angin kemerdekaan berhembus, 17 Agustus 1945 Indonesia resmi menyatakan kemerdekaan. Jepang takluk dalam perang dunia 2, namun bala tentaranya tak begitu saja mau menyerahkan tangsi militrernya. Pertempuran pecah.
Pertempuran sengit terjadi dalam Upaya merebut senjata dan fasilitas militer Jepang, Termasuk Muslihat besama pejuang lainnya merebut fasilitas militer Jepang. Karena perannya yang besar dan latar belakang Pendidikan militer yang dimilikinya Muslihat  diangkat menjadi komandan kompi IV Batalion II Tentara Keamanan Rakyat dengan pangkat Kapten yang menginduk pada Divisi Siliwangi di Bandung.
Gugur Secara Patriotik  pada Usia 19 Tahun
Kapten Muslihat seorang pejuang yang berani. Darah mudanya gampang sekali meluap melihat kepongahan tentara sekutu.
Setelah Jakarta dikuasai sejak 16 September, pergerakan pasukan sekutu yang diboncengi pihak Belanda terus bergerak ke arah Selatan. Pertempuran Kerawang-Bekasi lalu terus merembet hingga Bogor, Sukabumi dan juga ke arah Bandung.
Pasukan sekutu sangat berkepentingan mengambil alih Istana Bogor yang dikuasai pejuang Indonesia. Pertempuran terjadi, karena kalah perlengkapan militer pejuang Indonesia di pukul mundur. Bogor jatuh ketangan sekutu.
Namun hal itu tak menyurutkan nyali pejuang Indonesia, selama bulan Desember 1945 rakyat Bogor bersama para pejuang bersatu padu menyerang seluruh kedudukan sekutu. Pertempuran terjadi dimana mana.
Kapten Muslihat dan pasukannya menyerang sebuah kantor polisi yang dikuasai sekutu. Pertempuran berjalan alot. Kedua belah pihak saling serang. Korban berjatuhan dikeduabelah pihak.
Kapten Muslihat dengan gagah berani meladeni pertempuran jarak dekat. Ia terus menantang pasukan sekutu dengan berdiri menembaki tentara sekutu.