Aku seperti dijebak dengan dititipi kartu remi 'dewasa' ini. Disekolah kartu remi disimpan di lubang kamar mandi , tersembunyi.
Pertemananku tak sampai bubar dengan temanku ini. Karena ia meminta maaf dan telah memusnahkan kartu reminya. Sejak itu aku berhati hati bila diajak membeli sesuatu yang illegal. Karena kelak semasa SMA bukan saja kenakalan remaja tapi sudah masuk dalam penyalahgunaan narkoba.
Keingintahuan remaja semasa SMP terhadap hal 'dewasa' memang besar. Masa itu video Betamax sedang booming. Bahkan penyewaan video bertebaran. Tak hanya film film biasa namun ada juga yang menawarkan film 'dewasa'.
Aku pernah satu kali diajak bersama teman teman yang lain. Sepulang sekolah aku dan temanku ke rumah salah satu teman. Tak jauh dari sekolah.
Sepanjang jalan menuju rumah temanku, perbincangan memang sudah 'liar'. Aku punya firasat ini pasti kegiatan yang tidak baik. Tapi karena sudah bergabung rasanya akan aneh bila tiba tiba aku memisahkan diri atau minta pulang.
Dan benar saja , pertunjukan film desawa dimulai. Aku hanya mampu menonton tidak lebih dari 5 menit sebelum merasa jijik. Aku keluar rumah dan beralasan mengambil jambu air dihalaman rumah. Kebetulan memang sedang banyak berbuah. Aku lebih memilih diatas pohon jambu ketimbang ikut nonton film dewasa.
Pengaruh film dewasa untuk remaja bermacam macam saat itu. Menurutku pengaruhnya cukup besar, apalagi teman temanku yang berasal dari keluarga kelas menengah. Hubungan seksual diluar nikah terjadi saat di bangku SMP. Ada teman Wanita yang sampai hamil dan harus keluar sekolah. Ada teman laki laki yang berhubungan dengan pelacur jalanan. Cerita yang aku dengar ketika itu.
Bila ditahun 1987-1990 saja sudah seperti itu, mungkin saat ini bisa lebih mengerikan karena untuk menonton flim atau konten dewasa jauh lebih mudah karena fasilitas internet.Belum lagi prostitusi saat ini yang bisa dipesan lewat online. Dipermudah aplikasi chating.
Selain video, kartu remi yang banyak beredar adalah stensilan. Istilah untuk buku dengan cerita 'dewasa'. Harga stensillan tak begitu mahal. Untuk kantong anak SMP mudah dibeli. Maka peredaran stensilan 'dewasa' marak dikalangan anak SMP. Tak hanya anak laki laki, anak wanita juga diam diam juga tertarik dengan stensilan.
Dari pihak sekolah sebenarnya sering melakukan  pencegahan dengan aksi geledah tas , tapi karena seringkali bocor maka jarang sekali tertangkap barang 'dewasa' dari tas teman temanku. Lagipula teman temanku cukup cerdik bila harus menyembunyikan. Ada lokasi tersembunyi yang bisa dipakai untuk menyimpan barang ilegal terutama rokok.
Untuk barang satu ini, menjadi barang gagah gagahan saja. Merokok seperti ingin diakui lebih dewasa. Hanya sebagian kecil yang sudah jadi kebiasaan. Untuk urusan rokok, anak anak wanita tak mau kalah. Walau tak seberani anak laki laki merokok di luar sekolah. Anak anak wanita merokok di tempat yang menjadi basecamp mereka. Rokoknya pun jauh lebih elit, rokok putih yang harganya lumayan mahal.