Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengakali Uang Jajan dan Gila Buku (Autobiografi #12)

20 Juni 2023   16:11 Diperbarui: 20 Juni 2023   16:27 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat bermain layangan favoritku disebuah kuburan yang sudah tidak aktif. Karena sudah tak lagi digunakan untuk menguburkan jenazah karena lokasi sudah penuh . Sebagian besar sudah rata dengan tanah tak ada lagi nisan atau patok kayu yang menandakan kuburan. Sebenarnya agak horor bermain main diatas kuburan. Sebagai informasi Kuburan Harapan Mulia tak mengenal waktu, selalu ramai. Bahkan bila malam hari pun ada saja orang iseng yang sekedar  bermain gitar dan bernyanyi dengan bahagia.

Saat itu kuburan seperti tempat bermain. Sebagian besar  dijadikan lapangan bola, bahkan turnamen antar kampung (tarkam) dilakukan di kuburan ini. Saat ini kuburan harapan mulia sudah berubah fungsi menjadi sekolah SMPN 269, Puskesmas Kelurahan , lapangan olahraga dan Taman bermain.

Sumber : BaleBengong
Sumber : BaleBengong

Semua permainan tentu membutuhkan uang jajan. Apalagi bila sedang ramai membeli ikan cupang dan jangkrik aduan yang harganya lumayan mahal untuk ukuranku saat SD. Sejak kanak kanak aku sudah menyukai memelihara hewan. Selain ikan, aku juga memilihara burung, ayam , jangkrik aduan. Khusus untuk jangkrik aku tak berani membawa pulang ke rumah karena ibuku akan marah karena berisik dengan suaranya Ketika malam. Jadi aku simpan ditumpulan kayu bakar milik tetanggaku. Tiap pagi sebelum berangkat sekolah aku memberi makan jangkrik yang berada dalam  bambunya.

Untuk membeli bermacam macam peliharanku , aku mengumpulkan uang jajan dari Ibuku dan menjual jasa 'khusus'. Sebenarnya ini rahasia ,  akan kuceritakan disini tapi bukan untuk ditiru.

Jasa Khusus yang aku maksud adalah memberi jasa memberi contekan ketika ulangan atau jasa membuatkan PR untuk beberapa temanku yang pemalas tapi memiliki cukup banyak uang. Jasa ini aku lakukan hingga jenjang SMA.

Jasa rahasia ini tidak menargetkan jumlah uang , karena tak semua 'klien' membayar dengan uang. Ada yang membayar dengan segelas coca cola,semangkok bubur ayam, atau jajanan khas kantin sekolah.

Kegiatan memberikan contekan ini hanya aku lakukan ke teman yang bisa menjaga rahasia, khawatir akan jadi masalah  dari sekolah. Nah, kenapa aku bisa dipercaya mampu memberikan contekan, karena prestasi sekolahku yang cukup baik (kata orang sih.

Matematika dan Mengarang Bebas

Aku lulus SD dengan nilai ebtanas murni (NEM) tertinggi , dikelas akupun masuk tiga besar. Kecerdasan yang aku miliki berkat gemblengan ayahku. Setiap malam dihadapannya aku belajar. Hanya dua pelajaran. Matematika dan Bahasa Indonesia yaitu membuat karangan bebas.  Untuk pelajaran lainnya aku diminta belajar sendiri, membaca sendiri.

Khusus untuk pelajaran mengarang dilakukan tiap malam. Aku diminta mengarang bebas, apasaja cerita harus kutulis. Setelah selesai ayahku akan mengecek karanganku dan memberikan masukan. Jadi bisa dibayangkan bila saat ini aku terbiasa membuat tulisan karena ayahku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun