Artikel ini adalah sambungan dari artikel sebelumnya, disila baca disini
Setelah kembali dari Jakarta karena kakekku meninggal, Ayahku menjadi tulang punggung keluarga. Anak yatim berumur 15 tahun itu menjadi Nelayan lalu belajar menjahit dan akhirnya impiannya menjadi guru tercapai setelah menyelesaikan penddidikan guru atas (PGA)
Lanjutan dari kisah sebelumnya
Kehidupan ayahku jauh lebih baik. Statusnya sebagai seorang guru telah mengangkat martabatnya. Anak seorang Janda yang tinggal disebuah  rumah sederhana di dekat Pelabuhan.Mantan seorang nelayan dan seorang penjahit.
Salah satu tanda status seorang pria diperhitungkan di kampungku , seringnya ia mendapat undangan untuk pesta muda mudi saat ada kegiatan Lebaran, atau saat ada perhelatan pernikahan. Ajang kumpul dan saling kenal para muda mudi. Dan kelak akan menjadii pasangan hidup.
Dan salah satu daya tarik yang harus dimiliki cerita ayahku adalah bernyanyi. Bermain musik dan memiliki penampilan yang rapi . Dalam pesta muda mudi tiap laki laki akan memperlihatkan 'auranya'. Saling lirik bila ada kecocokan.
Usia muda ayahku dan gejolak ketertarikan lawan jenis tentu telah mempengaruhi kehidupannya. Adat kebiasaan laki laki dan Wanita  muda di pesisir barat biasanya akan dimulai pada perkenalan disaat pesta muda mudi. Karena hampir semua muda mudi akan muncul dan terlihat.
Tak terkecuali ayahku, dengan penampilannya dan status sosialnya sebagai guru sebenarnya cukup untuk menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi ada embel embel pernah bersekolah di Jakarta. Sebuah prestise tersendiri bagi anak pesisir barat yang pernah bersekolah di Jakarta.
Nama harum Jakarta masih dinilai wah di kampungku saat itu. Anak anak pesisir akan semakin bersinar bila memiliki catatan bersekolah di Jakarta.
Ayahku tentu memiliki harapan untuk mendapatkan tambatan hati, sebuah kebanggan bila seorang lelaki muda telah memiliki pekerjaan tetap (walau masih honor) disukai gadis impiannya. Hal ini dinilai wajar.
Dimulai dari perkenalan , Ayahku mendapatkan kesempatan dari seorang gadis . Sayang ayahku tak pernah mengungkapkan nama gadis tersebut.