Mohon tunggu...
Novaldy Hasbullah Almadani
Novaldy Hasbullah Almadani Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Novaldy Hasbullah Almadani (biasa dipanggil Noval) lahir di Pamekasan pada 19 September 1996. Menempuh pendidikan dasar di SDN BINDANG 1 Pamekasan, sekolah menengah pertama di MTs Raudlatul Hasanah, Dempo timur, pamekasan, Sekolah menengah atas di SMA1 Dempo Timur, Pamekasan dan sekarang sedang melanjutkan studi S1 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember di jurusan Perbankan Syariah. facebook: anovaldoe@ymail.com/Novaldy Hasbullah Al-Madani WA: +6285895370686

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Reaksi Anda, Adalah Isi Pikiran dan Hati Anda

9 Maret 2016   14:28 Diperbarui: 9 Maret 2016   15:07 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="menarik"][/caption]

 

Apa yang anda lihat di gambar ini? Hamparan lautan yang indah? Bukit di tengah lautan? Seorang pria yang sedang berdiri menikmati keindahan itu?

Semua orang bebas melihat apa saja, memperhatikan apa saja, fokus kemana saja. Hanya saja itu bisa jdi indikasi apa yang ada dalam benak kita

Suatu waktu ada yang bertanya kepada saya, disaat menghadiri undangan Menteri Agama Kab. Jember dalam acara forum kerukunan umat beragama (FKUB), ditengah-tengah acara, seorang penganut budha bertanya; "diliat dari penampilannya, kamu seperti penganut kristiani?. Saya menjawab; 'bukan, saya muslim". Lalu dia bilang; "Ganti aja biar nggak meragukan, anda muslim atau non-muslim".

Ada 3 reaksi yang bisa saya berikan dalam kondisi seperti ini
1. "Anda meragukan saya Muslim? wah ini penghinaan!"
2. "Alhamdulillah, saya yakin betul Muslim, penampilan nggak ngaruh"
3. Saya diam lalu memikirkan nasihat, apa manfaatnya bagi saya

Reaksi pertama menunjukkan, bahwa saya sendiri tak yakin bahwa penampilan itu ada pengaruhnya, merasa tersinggug dan terhina

Reaksi kedua, menunjukkan betul, saya yakin dengan pilihan saya, dengan ilmu, bahwa penampilan bukan penentu Ke-Islam-an

Reaksi ketiga mempertimbangkan saranan, benar-salahnya, mengambil manfaat dari nasihat, ilmu baru buat saya

Reaksi kita menunjukkan siapa kita, bila selalu merasa terhina, mungkin yang salah bukan orang lain, tapi kita yang tersindir atau merasa terserang

Yang lebih parah, kita lantas balik menyerang "Lho, emang kamu pikir penampilan islami pasti Islami? Banyak kok penampilan Islami tapi nggak beres!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun