Mohon tunggu...
Novalia Rakhmawati
Novalia Rakhmawati Mohon Tunggu... -

orang yang gila.. gila bercerita..gila menulis :) suatu kesenangan tersendiri jika seseorang menyukai ceritaku :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malaikat Kecil Kita....!!!!

9 Oktober 2010   14:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:34 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tok..tok..tok..

"Assalamu'alaikum mah"

ku tinggal kan air yang sedang ku masak dan segera membukakan pintu untuknya yang tercinta dan ku sayangi.

"wa'alaikumsalam pah" sahut ku lembut menyambut suami terkasih.

membukakan pintu dan memberi senyuman termanis ku, ku ambil tas yang ia bawa, di kecupnya keningku di tambah senyuman indahnya yang tak pernah luput dari wajahnya, itu lah rutinitas setiap ia pulang mencari nafkah. Dengan lemas dijatuhkan badannya di sofa, ku buka kan sepatunya, lalu kebelakang untuk menyiapakan secangkir kopi hangat dengan sedikit gula, yaaa itulah kesukaannya.

" Della..sama Putra sudah tidur mah? "

" sudah pah, cape trus ketiduran nungguin papah nya " jawab ku dengan tulus dan senyuman, dan di sambut tawa renyah nya.

Suami ku tercinta, suami ku tersayang, ku hormati engkau sebagainmana firman-Nya, 4 tahun sudah kami berumah tangga selalu di penuhi kebahagiaan, dengan rezki yang serba cukup.

Aku bahagia memiliki mu mas, di tambah dua nama Fredela Cahayani yang berarti peri perdamaian penuh cahaya dan Adam Putra Adnan yang berarti lelaki keturunan nabi Adam penghuni Syurga. Dua nama yang sangat indah yang kau berikan untuk malaikat kita.

kedua nama itu pula yang selalu kau tanyakan dalam setahun ini, setiap pulang kerja, kedua nama itu pula yang menjadi penyemangatmu dalam mencari nafkah. Jika kau mulai suntuk dengan pekerjaan mu selalu ku kirim kan pesan singkat untuk mu.

from : my wife

papah kata della sama putra papah yang semangat ya kerjanya..

Hanya dengan pesan singkat itu semangat mu kembali pulih. Hingga suatu malam kau bangun dari tidur mu dan perlahan membangunkan aku dengan bisikan mu..

" mah liat della sama putra yang lagi tidur yuk " bisik nya lembut

Ya Allah.....tak bisa ku tahan lagi emosi ini tak bisa ku bendung lagi air mata ini. Aku merasa menjadi wanita yang tidak sempurna, walaupun sudah berusaha melayaninya semaksimal mungkin lahir dan batin.

" mamah kenapa nangis" tanya suami ku lembut.

" mau sampai kapan pah? mau sampai kapan kamu kaya gini? kita harus sadar pah malaikat kecil kita itu belum hadir, aku sakit pah setiap kau sebut nama itu, aku sedih" cecar ku.

" kenapa mamah ga pernah bilang " ucapnya lembut dengan perlahan mendekap tubuhku dengan erat dan mengucup kening ku.

Ya memang malaikat-malaikat kecil itu belum hadir juga hingga 4 tahun usia pernikahan kita, dan setahun ini ia menyiapakan dua buah nama untuk calon malaikat kami yang akhirnya sering di sebutnya setiap saat, dan selalu membuat nya semangat, aku tidak tega melihat wajah sumringahnya setiap menyebut nama calon malaikat kami. Sampai akhirnya malam ini.

Ku usap air mata ku, dan ku kecup balik kening nya.

" aku ga mau merusak kebahagiaan kamu sayang " ucap ku lembut seraya membelai lembut rambutnya.

" maafin aku mah " ujarnya dan bersembunyi dipelukkan ku layaknya seorang anak yang berlindung di pelukan Ibu nya.

" kita sholat malam yuk, semoga impian kita diijabah Allah, dan 2 malaikat itu akan hadir nantinya "

Ia mengangguk dan mulai memberikan senyuman hangatnya.

" Aku mencintai mu mas "

" terlebih aku " jawabnya.

Jakarta, 09 Oktober 2010

Novalia. R

[0.o]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun