papah kata della sama putra papah yang semangat ya kerjanya..
Hanya dengan pesan singkat itu semangat mu kembali pulih. Hingga suatu malam kau bangun dari tidur mu dan perlahan membangunkan aku dengan bisikan mu..
" mah liat della sama putra yang lagi tidur yuk " bisik nya lembut
Ya Allah.....tak bisa ku tahan lagi emosi ini tak bisa ku bendung lagi air mata ini. Aku merasa menjadi wanita yang tidak sempurna, walaupun sudah berusaha melayaninya semaksimal mungkin lahir dan batin.
" mamah kenapa nangis" tanya suami ku lembut.
" mau sampai kapan pah? mau sampai kapan kamu kaya gini? kita harus sadar pah malaikat kecil kita itu belum hadir, aku sakit pah setiap kau sebut nama itu, aku sedih" cecar ku.
" kenapa mamah ga pernah bilang " ucapnya lembut dengan perlahan mendekap tubuhku dengan erat dan mengucup kening ku.
Ya memang malaikat-malaikat kecil itu belum hadir juga hingga 4 tahun usia pernikahan kita, dan setahun ini ia menyiapakan dua buah nama untuk calon malaikat kami yang akhirnya sering di sebutnya setiap saat, dan selalu membuat nya semangat, aku tidak tega melihat wajah sumringahnya setiap menyebut nama calon malaikat kami. Sampai akhirnya malam ini.
Ku usap air mata ku, dan ku kecup balik kening nya.
" aku ga mau merusak kebahagiaan kamu sayang " ucap ku lembut seraya membelai lembut rambutnya.
" maafin aku mah " ujarnya dan bersembunyi dipelukkan ku layaknya seorang anak yang berlindung di pelukan Ibu nya.