السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Pada kesempatan kali ini, mari kita luangkan waktu sedikit untuk merenungkan kembali perihal dunia yang kita jajaki, waktu yang kita lalui, dan kesempatan bernapas yang kita miliki. Apa sebenarnya hakikat hidup di dunia ini?
Pembahasan ini mungkin akan memakan waktu yang tidak sedikit. Maka dari itu, silahkan tutup kembali jika kebetulan menemukan tulisan ini di waktu yang sempit. Dan dipersilahkan dengan hangat, untuk kembali membukanya di waktu yang luas jika berkenan.
Tadabbur Al-Qur’an Surah Al-Hadid : 20
ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًا ۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌ ۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
Artinya: "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."
Setiap hendak memejamkan mata barangkali, jam berapapun kita ingin tidur sesuai kebiasaan masing-masing. Atau bahkan ketika menemukan saat yang tepat untuk melarikan diri dari kesibukan. Kita mungkin pernah mengalami hal yang sama, yakni mencoba mencari arti dunia dan kita yang hidup di dalamnya.
Berawal dari sini, pikiran akan terus membawa diri untuk menyelami segala pengalaman masa lalu yang tersimpan di dalam memori kepala. Barangkali dapat temukan jawaban. Ya, kita akan terus seperti itu mungkin hingga kepala merasakan sakit layaknya dihantam benda yang amat keras. Dan, tetap tidak menemukan jawaban.
Bukankah kita adalah makhluk yang sombong? Ya, kita adalah makhluk sombong, yang merasa mampu melakukan segala hal sendirian. Termasuk dalam menemukan jawaban atas persoalan ini. Ini adalah kesalahan yang fatal lagi hina.
Tetapi, biarlah. Kita tinggalkan saja penyesalan atas kebodohan diri sampai disini. Buka kembali mushaf Al-Qur'an, mari bersama-sama kita temukan jawabannya. Dan dari sinilah petualangan kita dimulai.