Hingga hilang pedih peri
Dan Aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
"Aku" adalah puisi yang menggambarkan perasaan cinta, kegundahan, dan kerinduan. Dalam puisi ini, Chairil Anwar menyampaikan pengalaman pribadinya dengan gaya yang sangat ekspresif. Puisi ini menunjukkan kepekaan batin penyair terhadap nuansa perasaan. Puisi ini menceritakan mengenai seorang tokoh "Aku" yang tidak ingin ada seorang pun yang peduli terhadapnya jika suatu saat ai meninggal. "Aku" disini merupakan sesosok yang bebas dan tidak ingin terikat oleh aturan. Namun setelah semuanya berakhir ia ingin dikenang bukan secara fisik tetapi dengan segala karyanya sampai kapan pun.
Â
Derai-Derai Cemara
( chairil Anwar )
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan menjadi
malam
ada beberapa dahan di tingkap
merapuh
dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa
tahan
sudah berapa waktu bukan
kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu
bahan
yang bukan dasar perhitungan
kini
Hidup hanya menunda
kekalahan
tambah terasing dari cinta
sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak
diucapkan
sebelum pada akhirnya kita
menyerah
Salah satu karya lain adalah "Derai-Derai Cemara." Puisi ini menciptakan gambaran visual dan emosional yang kuat tentang kehancuran dan kesedihan. Chairil Anwar menggambarkan pemandangan alam yang penuh duka, menciptakan atmosfer yang memilukan. Puisi Chairil Anwar Derai-Derai Cemara ditujukan guna mencari kepuasan batin serta untuk mengapresiasi dan jalan untuk memahami gagasan yang ingin disampaikan oleh Chairil pada puisi tersebut. Puisi ini menceritakan penggambaran sebuah kesadaran tentang sebuah perjalanan hidup manusia dan rapuh. Setiap perjalanan manusia pasti akan berakhir. Semua yang bernyawa pasti akan mati apabila telah tiba pada waktunya. Derai-Derai cemara yang dipakai Chairil Anwar untuk judul sajak merupakan gambaran dari daun-daun cemara yang berguguran yang mempunyai makna tentang runtuhnya harapan tokoh sajak.
HUKUM
( Chairil Anwar )
Saban sore ia lalu depan rumahku
Dalam baju tebal abu-abu
Seorang jerih memikul. Banyak menangkis pukul.
Bungkuk jalannya --- Lesu
Pucat mukanya --- Lesu
Orang menyebut satu nama jaya
Mengingat kerjanya dan jasa
Melecut supaya terus ini padanya
Tapi mereka memaling. Ia begitu kurang tenaga
Pekik di angkasa: Perwira muda
Pagi ini menyinar lain masa
Nanti, kau dinanti-dimengerti!
Puisi "Hukum" karya Chairil Anwar adalah karya sastra yang menggambarkan pengorbanan dan penderitaan seorang pekerja keras yang mungkin kurang dihargai oleh masyarakat. Puisi ini menyoroti tema-tema seperti ketidaksetaraan sosial, penghargaan terhadap pekerjaan, dan ekspektasi yang tidak terpenuhi.
Puisi "Hukum" karya Chairil Anwar menggambarkan penderitaan, pengorbanan, dan ketidaksetaraan sosial yang dialami oleh individu yang bekerja keras namun tidak mendapatkan penghargaan yang seharusnya. Melalui penggambaran yang kuat dan emosional, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan tentang perlunya menghargai dan mengakui kontribusi setiap individu dalam masyarakat. Puisi ini menggugah rasa empati dan kesadaran tentang pentingnya keadilan dan penghargaan terhadap semua pekerjaan.
SIMPULAN
Karya-karya terkenal Chairil Anwar mencerminkan pribadi penyair yang kontroversial, revolusioner, dan mendalam. Karya Chairil Anwar tidak hanya menciptakan cakrawala baru dalam puisi Indonesia, tetapi juga menggambarkan semangat perubahan pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Warisan sastranya yang mendalam dan kontroversial tetap relevan, dan karyanya terus diapresiasi sebagai bagian integral dari sejarah sastra Indonesia. Bisa saya simpulkan bahwa melalui karyanya yang beragam ini, Chairil Anwar telah menciptakan jejak yang tak terlupakan dalam dunia sastra Indonesia. Keterlibatannya dalam merintis arus puisi modern dan ekspresionis memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan sastra Indonesia pada masanya dan memberikan inspirasi bagi generasi sastrawan yang datang setelahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H