Mohon tunggu...
KimSci
KimSci Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Hallo everyone !! We're KimSci Bioteknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Terdiri dari 4 orang (Dhaffi, Ella, Nova, dan Siti Zahro), kami akan mengulik proses fermentasi makanan khas Korea yaitu Kimchi. Let's go chingu, happy reading !!

Selanjutnya

Tutup

Analisis

KIMCHI : Lezat, Sehat, dan Inovasi Bioteknologi dalam Makanan Fermentasi Korea

25 Desember 2024   09:08 Diperbarui: 25 Desember 2024   09:08 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kuliner Korea : Kimchi (Sumber : hyangyu.id)

Dengan perkembangan dalam ilmu rekayasa genetik, ilmuwan dapat mengubah strain bakteri asam laktat untuk memperbaiki karakteristik tertentu, seperti kemampuan menghasilkan zat bioaktif yang baik untuk kesehatan atau meningkatkan ketahanan terhadap berbagai kondisi fermentasi. Metode ini dapat menghasilkan kimchi dengan manfaat kesehatan yang lebih tinggi dan rasa yang lebih baik (Lee & Lee, 2021).

4. Penggunaan Kultur Starter untuk Meningkatkan Keamanan Pangan

Penggunaan kultur starter yang tepat tidak hanya memperbaiki konsistensi rasa tetapi juga dapat meningkatkan keamanan kimchi. Dengan memastikan keberadaan bakteri asam laktat yang diinginkan, perkembangan patogen atau mikroba yang merusak dapat ditekan, sehingga memperpanjang masa simpan dan menjamin produk yang aman untuk dikonsumsi (Kim & Kim, 2019).

Penerapan teknologi bioteknologi dalam proses pembuatan kimchi bukan hanya meningkatkan mutu dan keseragaman produk, tetapi juga membuka peluang bagi kimchi sebagai makanan sehat yang memiliki manfaat lebih. Oleh karena itu, kimchi bisa dijadikan contoh penerapan bioteknologi terkini dalam produksi kuliner tradisional, guna memenuhi permintaan dan selera konsumen masa kini.

Kimchi adalah hidangan fermentasi khas dari Korea yang memiliki cita rasa khas dan banyak manfaat kesehatan. Proses fermentasi kimchi melibatkan bakteri asam laktat seperti Lactobacillus plantarum, Leuconostoc mesenteroides, dan Weissella koreensis, yang sangat berperan dalam menghasilkan rasa, tekstur, dan manfaat probiotik. Hal-hal seperti suhu, jumlah garam, dan jenis bahan baku sangat menentukan proses fermentasi serta kualitas kimchi. 

Selain menawarkan manfaat kesehatan seperti mendukung sistem pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mengurangi kemungkinan penyakit kronis dan kanker, kimchi juga berperan dalam gaya hidup yang sehat dan berkelanjutan. Proses fermentasi kimchi memperbanyak senyawa bioaktif, antioksidan, serta probiotik yang bermanfaat. Dari segi sosial dan ekonomi, kimchi telah menjadi bagian dari fenomena Hallyu, memicu meningkatnya popularitasnya di kancah global, termasuk di Indonesia. 

Perkembangan bioteknologi semakin memperbaiki kualitas dan konsistensi kimchi dengan cara memilih mikroorganisme tertentu, mengontrol proses fermentasi, dan melalui rekayasa genetika. Berkat inovasi ini, kimchi tidak hanya dianggap makanan tradisional, tetapi juga produk pangan modern yang mendukung kesehatan di tingkat global serta ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun