Mohon tunggu...
Nova Hilma Aulia
Nova Hilma Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Saat ini sedang menempuh pendidikan S1 Perencanaan Wilayah dan Kota di Universitas Jember

Saya tertarik dalam bidang tulis menulis, mulai menulis jurnal kegiatan sehari-hari hingga menulis cerita pendek yang tema dan alurnya sesuai dengan kemauan sendiri saja.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pandangan Gen Z Terhadap Perbedaan Beragama

17 Desember 2024   00:31 Diperbarui: 17 Desember 2024   00:30 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbedaan antar umat manusia merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Indonesia pada dasarnya merupakan negara yang beragam, setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda-beda, latar belakang agama, suku, budaya, dan bahasa misalnya. Berbagai perbedaan ini dapat memberikan dampak yang baik namun dapat pula berdampak buruk apabila manusia tidak dibekali ilmu dalam menghadapinya. Topik yang membahasa tentang perbedaan, perbedaan agama khususnya, menjadi topik yang sensitif untuk dibahas karena akan menimbulkan adanya konflik apabila dihadapi dengan sikap intoleransi. Intoleransi merupakan sikap atau perilaku individu yang tidak mampu untuk menerima dan menghargai keyakinan dan/ pendapat orang lain. Toleransi mencakup kebijaksanaan untuk membedakan nilai-nilai kemanusiaan dan keberanian untuk bertindak atas dasar nilai-nilai itu (Peterson, 2003).

Seiring berjalannya waktu, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengaruh globalisasi mengalami suatu peningkatan yang cukup signifikan. Perkembangan-perkembangan tersebut menciptakan pandangan masyarakat dalam menyikapi perbedaan yang diperbarui.

Bagi Gen Z, keberagaman bukanlah hal yang harus dipertanyakan, melainkan sebuah realitas di kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Gen Z  melihat perbedaan agama sebagai hal yang wajar dan perlu di hormati. Mereka cenderung melihat agama sebagai keputusan personal dan perbedaan agama bukanlah masalah ataupun penghalang untuk membangun hubungan sosial antar individu. Generasi ini kebih fokus pada nilai-nilai kemanusiaan seperti empati, rasa hormat, dan keadilan.

Kemajuan teknologi juga memberikan pengaruh besar pada pandangan Gen Z terhadap perbedaan agama. Di media sosial, mereka dapat mengakses tentang agama-agama yang ada dan dapat mendapatkan informasi tentang agama tersebut pada internet. Konten seperti itu akan membuat pandangan Gen Z terhadap perbedaan agama akan lebih terbuka. Selain itu, media sosial juga dapat digunakan untuk menyuarakan toleransi dan menentang sikap intoleransi. Sudah banyak komunitas yang menyuarakan aksi toleransi mereka dengan cara aktif membuat konten atau bergabung di kampanye toleransi, hal ini dapat membuktikan bahwa Gen Z memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu beragama.

Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z memiliki kecenderungan yaitu bersikap lebih kritis terhadap isu-isu yang bersangkutan dengan intoleransi beragama. Gen Z tidak akan segan untuk menyuarakan pendapat mereka tentang penolakan diskriminasi berbasis agama. Melalui media sosial juga Gen Z aktif dalam penolakan intoleransi dan diskriminasi beragama.

Pandangan progresif Gen Z terhadap perbedaan agama sangat membantu memberikan harapan besar bagi masa depan yang toleran dan harmonis. Dengan pemikiran yang terbuka terhadap perbedaan beragama yang ada, hal ini menjadi langkah baik bagi masa depan bangsa. Sebagian besar Gen Z memiliki sikap inklusif yang dapat menjadi sebuah tantangan. Ujaran kebencian, pengaruh ekstremisme, dan hal sejenisnya masih dapat menghambat upaya menciptakan kerukunan. Dan untuk menghindari hal tersebut terjadi, pendidikan toleransi, dialog terbuka, serta pemahaman agama yang moderat perlu terus di tanamkan pada kehidupan sehari-hari agar Gen Z dapat membawakan perubahan yang positif di masa depan.

Kerukunan umat beragama adalah pondasi utama dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang harmonis.  Toleransi adalah salah satu cara untuk mengatasi adanya perbedaan. Pandangan Gen Z terhadap perbedaan agama yang mencerminkan sikap inklusif, kritis, dan terbuka pada pemikiran perbedaan keragaman juga menjadi kunci yang dapat membantu mengubah masa depan yang lebih damai dan harmonis. Dengan bantuan teknologi, Gen Z dapat dengan aktif menyuarakan pendapat tentang toleransi dan menentang sikap intoleransi, gen Z juga memiliki peran aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih damai dan toleran. Jika dapat difokuskan dengan baik, nilai-nilai ini akan menjadi pondasi yang kuat bagi masa depan yang harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun