Mohon tunggu...
NOVA EVENTINA PURBA
NOVA EVENTINA PURBA Mohon Tunggu... Akuntan - Universitas Mercubuana

Jurusan : Magister Akuntansi NIM : 55522120017 Nama Dosen : APOLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Serat Tripama untuk Audit Kepatuhan Pajak Warga Negara

18 April 2024   17:40 Diperbarui: 18 April 2024   17:40 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.wikipedia.org/wiki/Wayang


Serat Tripama adalah sebuah karya sastra Jawa yang berbentuk tembang macapat (Dandanggula), yang merupakan salah satu warisan berharga dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangku Negara IV (selanjutnya disebut KGPAA Mangku Negara IV). Karya ini mengandung berbagai ilmu dan nilai-nilai luhur, serta keindahan bahasa dan sastra yang sangat berharga dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, terutama di kalangan masyarakat Jawa. (Salehudin, 2018). Sedangkan Menurut Hendri (2008: 1), Serat Tripama merupakan warisan berharga dari Sri Mangkunegara IV di Surakarta yang mengisahkan tiga contoh utama. Khususnya bagi prajurit dan abdi negara yang menjalankan tugas mereka sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing. Awalnya, Serat Tripama ditujukan untuk prajurit dan abdi dalem Pura Mangkunegaran. Selama masa penjajahan Belanda, karya tersebut juga dijadikan panduan dan sumber inspirasi untuk melawan penjajah serta mempertahankan kemerdekaan. Namun, dalam skala yang lebih luas, Serat Tripama mengajarkan kepada seluruh warga negara mengenai pentingnya nilai-nilai nasionalisme dan semangat kebangsaan yang harus dimiliki oleh setiap individu.

Serat Tripama menciptakan sebuah genre baru dalam sastra Jawa yang unik. Dalam kontennya, karya ini juga termasuk dalam kategori serat wulang, yang berarti dapat memberikan pembelajaran atau mengandung pesan moral yang tinggi. Isi dari Serat Tripama membawa pelajaran tentang moralitas, semangat patriotisme, dan nasihat yang relevan untuk kehidupan dalam masyarakat.

Nilai-nilai yang terdapat dalam Serat Tripama mencakup:

a. Nilai Kesetiaan

Kesetiaan yang diceritakan oleh Mangkunagara IV dalam Serat Tripama terbagi menjadi dua aspek, yakni (1) kesetiaan terhadap Negara, yang tercermin dalam karakter Patih Suwanda. Sebagai seorang prajurit, Patih Suwanda menunjukkan kesetiaan yang kuat terhadap Negara. (2) Kesetiaan terhadap teman, yang ditampilkan melalui karakter Karna. Karna adalah contoh yang sangat memperjuangkan nilai kesetiaan terhadap sahabatnya. Dia merupakan sosok yang setia dalam persahabatan.

b. Nilai Keberanian

Nilai keberanian, digambarkan melalui tokoh Patih Suwanda. Patih Suwanda adalah prajurit yang pemberani. Hal itu dibuktikan ketika Patih Suwanda harus berperang melawan Raja Alengka, Patih Suwanda tidak merasa takut.

c. Nilai Tanggung Jawab

Dalam Serat Tripama, Mangkunagara IV menggambarkan nilai tanggung jawab dalam dua aspek yang berbeda. Pertama, tanggung jawab terhadap keselamatan tanah air, yang diperlihatkan melalui karakter Kumbakarna. Kumbakarna memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keamanan dan keselamatan tanah airnya. Kedua, tanggung jawab terhadap janji, yang tercermin dalam karakter Adipati Karna. Sebagai seorang adipati yang diberikan kedudukan oleh Raja Duryudana, Karna berjanji untuk selalu mendukung dan membantu Raja dalam segala situasi, termasuk saat perang Baratayuda. Karna menunjukkan tanggung jawabnya terhadap janji yang telah dia buat dengan Duryudana.

d. Nilai Kebenaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun