Di era digital saat ini, kebiasaan menonton video dengan durasi yang singkat telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Tersebarnya berbagai macam platform media sosial seperti Tik Tok, Instagram Reels, hingga YouTube Shorts, seringkali menawarkan konten-konten hiburan hingga informatif secara cepat dan mudah dikonsumsi oleh seluruh khalayak. Kemudahan dalam mengakses video berdurasi singkat dapat dinikmati oleh siapa saja. Kebanyakan orang mengisi rasa bosan dengan mengakses sosial media sebagai hiburan semata.Â
Namun, tidak sedikit pula mereka mengakses platform media sosial sebagai jembatan dalam mencari pengetahuan ataupun berita.Seringnya kebiasaan tersebut dilakukan dapat memicu dampak negatif yang mungkin terjadi, terutama terkait dengan konsentrasi. Salah satu dampak utama dari kebiasaan menonton video berdurasi singkat adalah short attention span atau kurangnya konsentrasi. Short attention span merupakan kondisi yang terjadi kepada seseorang ketika sulit fokus atau konsentrasi dalam melakukan aktivitas dalam jangka waktu yang lama. Kondisi tersebut jika tidak dicegah dapat mengganggu kegiatan belajar maupun bekerja.
Dengan durasi yang pendek serta isi konten yang seringkali bersifat cepat berubah, orang cenderung menjadi terbiasa dengan stimulasi yang cepat dan langsung (instant). Hal ini dapat menyebabkan sulitnya untuk mempertahankan konsentrasi dalam melakukan tugas yangmemerlukan fokus yang lebih lama, seperti membaca buku atau mengerjakan pekerjaan.
Selain itu, kebiasaan menonton video singkat juga dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam memproses informasi secara detail. Ketika seseorang terbiasa dengan konten yang disajikan secara singkat dan langsung, orang mungkin menjadi kurang terampil dalam memahami konten yang lebih kompleks atau memerlukan pemikiran yang lebih dalam,
Untuk mengatasi dampak negatif dari kebiasaan menonton video singkat, penting bagi individu untuk melakukan langkah-langkah tertentu. seperti mengatur waktu menonton video, mengambil waktu untuk membaca buku atau melakukan aktivitas yang memerlukan fokus lebih lama, dan menyadari betapa bahayanya dampak menonton video berdurasi singkat yang memicu short attention span.
Dengan kesadaran akan dampak negatif yang mungkin terjadi akibat kebiasaan menonton video singkat, diharapkan semua orang dapat mengambil langkah- langkah untuk menjaga konsentrasi dan perhatian mereka, terlebih lagi untuk anak-anak yang perlu pengawasan dari orang tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H