Mohon tunggu...
Dinda NovaberlianaPutri
Dinda NovaberlianaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan

Hobi saya membaca, saya menyukai buku self improvement dan tak jarang membaca buku ber-genre romance comedy untuk menghilangkan penat sehabis mengerjakan tugas dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengapa FDI Menjadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi?

19 Desember 2024   16:34 Diperbarui: 19 Desember 2024   16:45 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan ekonomi selalu menjadi topik yang menarik perhatian dalam berbagai aspek kehidupan. Laju pertumubuhan ekonomi tidak hanya menjadi indikator utama untuk mengukur kemajuan suatu negara, namun juga menggambarkan dinamika dan potensi ekonomi yang data mendorong kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, pembangunan ekonomi merupakan langkah strategis yang harus terus diupayakan untuk menciptakan perubahan yang membawa kondisi pada sebuah negara ke tingkat yang lebih baik dari kondisi sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi juga memegang peranan yang signifkan dalam menilai keberhasilan pembangunan yang sudah dilakukan. Sebagai indikator utama, pertumbuhan ekonomi memberikan gambaran sejauh mana usaha pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kaasitas produksi barang dan jasa.

Hal ini memberikan kontribusi terhadap peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat pada suatu wilayah melalui peningkatan daya tampung pembuatan barang serta penyediaan jasa secara fisik pada kurun waktu tertentu.

Pertumbuhan pada perekonomi tercermin dari perubahan nyata dalam perekonomian daerah dan pusat, yang merupakan indikator keberhasilan pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, pertumbuhan daerah sangat bergantung pada investasi modal dan bantuan pemerintah untuk mempercepat perubahan tersebut.

Tanpa adanya suatu bantuan, pembangunan suatu daerah tidak akan tercapai meskipun ada dorongan atau dukungan yang tepat sasaran. Pengelolaan dana harus memprioritaskan pengeluaran yang tepat dan dibutuhkan. Untuk mempercepat pertumbuhan pada perekonomi, penting untuk melakukan penanaman modal atau mendukung pembangunan infrastruktur.

Investasi adalah suatu bentuk pengeluaran atau pembelanjaan yang dilakukan oleh investor perorangan atau organisasi untuk memperoleh barang modal dan alat produksi. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dalam memproduksi berbagai barang serta jasa yang tersedia dalam sistem perekonomian. Kegiatan penanaman modal ini dapat dilakukan baik dengan melakukan penanaman modal dalam negeri yang melibatkan sumber daya dalam negeri maupun dengan melakukan penanaman modal asing yang melibatkan modal dari luar negeri.

Teori investasi asing atau penanaman modal asing mengacu pada investasi yang dilakukan oleh perusahaan atau individu asing dengan tujuan untuk mendapatkan kendali atas perusahaan domestik.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara pembelian saham mayoritas, pendirian perusahaan baru, atau perluasan operasi perusahaan yang sudah ada. FDI dianggap memiliki dampak yang lebih signifikan dibandingkan jenis investasi lainnya, seperti investasi portofolio, karena melibatkan keterlibatan aktif dalam manajemen dan kontrol perusahaan yang menerima investasi.

Melihat adanya perkembangan zaman saat ini, Indonesia menyadari pentingnya memajukan pertumbuhan ekonomi yang didukug oleh investasi asing yang terintegrasi. Dengan adanya dana yang besar, hal ini dapat mempercepat proses pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Kinerja perekonomian suatu negara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh globalisasi, di mana keterkaitan antar ekonomi semakin meningkat karena berkurangnya hambatan perdagangan dan tingginya arus modal antar negara. Salah satu sumber pembiayaan utama bagi suatu daerah adalah investasi asing langsung (foreign direct investment). Penanaman modal asing memiliki peran yang signifikan dalam mendorong pembangunan daerah, baik melalui perbaikan infrastruktur maupun pengembangan industri (Nadzir & Kenda, 2023).

Hal ini sangat penting mengingat sumber daya keuangan yang terbatas yang dimiliki oleh negara-negara berkembang, sementara kebutuhan pembiayaan mereka sangat besar. Oleh karena itu, investasi asing dapat dimanfaatkan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.

Melalui kegiatan investasi, masyarakat dapat terus mengembangkan kegiatan ekonomi dan menciptakan lebih banyak peluang atau lapangan kerja, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan.

Selain itu, penanaman modal asing juga memberikan dampak positif lainnya, seperti penyediaan infrastruktur, pendirian dan pengembangan sektor-sektor industri, dan pemanfaatan sumber daya baru yang berkontribusi pada penciptaan lapangan pekerjaan yang baru.

FDI dapat membawa teknologi canggih dan manajemen yang lebih efisien ke negara penerima, meningkatkan produktivitas di berbagai sektor ekonomi. Dalam jangka panjang, hal ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, FDI juga dianggap sebagai alat untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di tingkat global. Negara-negara yang berhasil menarik investasi asing dapat memanfaatkan keahlian dan teknologi para investor untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional (Rauf, 2024).

Kinerja investasi asing harus diperhatikan agar perekonomian nasional dapat tetap berjalan sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini, pemerintah perlu mendorong peningkatan peran investasi terutama yang berasal dari luar negeri, karena terbukti mampu mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman luar negeri dalam dana pembangunan yang terus meningkat setiap tahunnya.

Dengan demikian, diharapkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat berlangsung tanpa menimbulkan beban utang di kemudian hari (Ameliana & Soebagyo, 2023). Penanaman investasi asing dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti stabilitas politik, keamanan, ketersediaan sumber daya alam (SDA), tingkat pengalaman kerja, serta keputusan yang terkoordinasi dari lembaga ekonomi dan keuangan yang bertujuan untuk mengembangkan suatu daerah di Indonesia.

Kehadiran investasi di Indonesia mencerminkan kesiapan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan di berbagai sektor strategi. Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi tidak lepas dari siklus investasi yang kompleks, dimana unsur-unsur politik, ekonomi, dan hukum saling berkaitan serta saling mempengaruhi satu sama lain. Stabilitas politik merupakan salah satu aspek utama yang dapat menciptakan iklim yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini pada akhirnya menjadi daya tarik untuk investor untuk menginvestasikan modalnya di Indonesia.

Selain itu, sistem hukum yang kuat dan kepastian hukum menjadi faktor utama yang memengaruhi pilihan investor dalam menanamkan modal di suatu negara. Dalam konteks ini, peraturan pemerintah menjadi sangat penting. Regulasi yang efektif adalah regulasi yang memudahkan akses bagi investor, memberikan kepastian, dan mengurangi potensi ancaman.

Kejelasan, stabilitas, dan transparansi adalah kunci dalam menciptakan regulasi yang kondusif. Salah satu contoh regulasi yang menciptakan lingkungan investasi yang kondusif adalah peraturan mengenai penanaman modal asing sudah ada sejak pada tahun 1967, dan kemudian diubah di tahun 2007 dengan disahkannya Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 mengenai Penanaman Modal.

Undang-Undang ini memberikan keamanan melalui perlindungan hukum, mengatur insentif, dan menciptakan kerangka hukum yang tentunya memberikan kepastian bagi para investor. Regulasi penanaman modal asing ini sangat penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penanaman modal asing berperan besar dalam menggerakkan perekonomian dan mempercepat pertumbuhan.

Menurut UUPM (Undang-Undang Penanaman Modal), penanaman modal adalah aktivitas yang umumnya dilakukan oleh pemilik modal untuk menciptakan serta mewujudkan perkembangan daerah, dengan dana yang dihimpun berdasarkan prinsip saling menguntungkan dalam menanamkan modalnya di dalam negeri (Isnainul et al, 2020).

Secara keseluruhan, investasi memiliki peran yang sangat signifikan dalam mendorong pertumbuhan perekonomian suatu negara. Faktor-faktor seperti politik, ekonomi dan hukum berkaitan erat dan secara langsung mempengaruhi keputusan yang diambil investor.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi tiap-tiap negara untuk menetapkan undang-undang investasi yang tidak hanya mendukung tetapi juga ramah terhadap kebutuhan investor. Peraturan-peraturan ini akan membantu menciptakan lingkungan yang menarik bagi investor, meningkatkan aktivitas perekonomian, dan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan pembangunan nasional.

Meskipun investasi asing sering dianggap sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi suatu negara, investasi asing juga memiliki dampak negatif yang perlu dipertimbangkan. Pertama, investasi asing cenderung berfokus pada sektor-sektor tertentu yang menawarkan imbal hasil tinggi, yang dapat memperburuk kesenjangan ekonomi antara sektor-sektor yang menerima investasi dan sektor lain yang terabaikan.

Kedua, ketergantungan yang berlebihan pada investasi asing dapat mengakibatkan negara rentan terhadap fluktuasi pasar global. Krisis ekonomi global atau penarikan modal besar-besaran oleh investor asing dapat menyebabkan guncangan ekonomi yang signifikan.

Ketiga, investor asing sering kali memiliki pengaruh politik dan ekonomi yang cukup besar di negara tuan rumah, yang dapat memengaruhi kebijakan ekonomi negara tersebut, baik melalui lobi politik langsung maupun ancaman tidak langsung berupa penarikan investasi.

Keempat, meskipun investasi asing sering dijanjikan untuk menciptakan lapangan kerja, hal ini tidak selalu terjadi. Beberapa investasi asing justru menggunakan tenaga kerja murah tanpa memberikan perlindungan yang memadai bagi para pekerja.

Untuk memaksimalkan dampak FDI terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, beberapa kebijakan dapat diimplementasikan. Pertama, pemerintah perlu terus meningkatkan investasi di bidang infrastruktur terutama di daerah-daerah di luar Jawa, untuk menarik lebih banyak investasi asing sekaligus memastikan pemerataan manfaat di seluruh negeri.

Kedua, stabilitas kebijakan moneter dan fiskal, seperti pengendalian inflasi dan pengurangan tingkat pengangguran, harus dipertahankan untuk memperkuat hubungan antara investasi asing dan pertumbuhan ekonomi.

Ketiga, pendekatan sektoral perlu difokuskan pada sektor-sektor bernilai tambah tinggi, seperti manufaktur dan teknologi, serta memastikan bahwa investasi di bidang energi dan infrastruktur berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Terakhir, meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan keterampilan tenaga kerja lokal sangat penting untuk menarik investor asing yang membutuhkan tenaga kerja terampil untuk mendukung operasi mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun