Secara keseluruhan, investasi memiliki peran yang sangat signifikan dalam mendorong pertumbuhan perekonomian suatu negara. Faktor-faktor seperti politik, ekonomi dan hukum berkaitan erat dan secara langsung mempengaruhi keputusan yang diambil investor.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi tiap-tiap negara untuk menetapkan undang-undang investasi yang tidak hanya mendukung tetapi juga ramah terhadap kebutuhan investor. Peraturan-peraturan ini akan membantu menciptakan lingkungan yang menarik bagi investor, meningkatkan aktivitas perekonomian, dan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan pembangunan nasional.
Meskipun investasi asing sering dianggap sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi suatu negara, investasi asing juga memiliki dampak negatif yang perlu dipertimbangkan. Pertama, investasi asing cenderung berfokus pada sektor-sektor tertentu yang menawarkan imbal hasil tinggi, yang dapat memperburuk kesenjangan ekonomi antara sektor-sektor yang menerima investasi dan sektor lain yang terabaikan.
Kedua, ketergantungan yang berlebihan pada investasi asing dapat mengakibatkan negara rentan terhadap fluktuasi pasar global. Krisis ekonomi global atau penarikan modal besar-besaran oleh investor asing dapat menyebabkan guncangan ekonomi yang signifikan.
Ketiga, investor asing sering kali memiliki pengaruh politik dan ekonomi yang cukup besar di negara tuan rumah, yang dapat memengaruhi kebijakan ekonomi negara tersebut, baik melalui lobi politik langsung maupun ancaman tidak langsung berupa penarikan investasi.
Keempat, meskipun investasi asing sering dijanjikan untuk menciptakan lapangan kerja, hal ini tidak selalu terjadi. Beberapa investasi asing justru menggunakan tenaga kerja murah tanpa memberikan perlindungan yang memadai bagi para pekerja.
Untuk memaksimalkan dampak FDI terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, beberapa kebijakan dapat diimplementasikan. Pertama, pemerintah perlu terus meningkatkan investasi di bidang infrastruktur terutama di daerah-daerah di luar Jawa, untuk menarik lebih banyak investasi asing sekaligus memastikan pemerataan manfaat di seluruh negeri.
Kedua, stabilitas kebijakan moneter dan fiskal, seperti pengendalian inflasi dan pengurangan tingkat pengangguran, harus dipertahankan untuk memperkuat hubungan antara investasi asing dan pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, pendekatan sektoral perlu difokuskan pada sektor-sektor bernilai tambah tinggi, seperti manufaktur dan teknologi, serta memastikan bahwa investasi di bidang energi dan infrastruktur berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Terakhir, meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan keterampilan tenaga kerja lokal sangat penting untuk menarik investor asing yang membutuhkan tenaga kerja terampil untuk mendukung operasi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H