Mohon tunggu...
Nova
Nova Mohon Tunggu... Wiraswasta - Life, love, dream

dream come true

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Jitu Bisa Nabung Biaya Dapur Tetap Gembung

31 Agustus 2017   08:15 Diperbarui: 31 Agustus 2017   08:22 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Di zaman sekarang mengatur keuangan itu sulit tapi juga mudah kalau tahu triknya. Kalau tidak cermat alih alih bisa nabung malahan bisa sobek kantong celana abang dek..

Dulu sewaktu masih bekerja untuk menyisakan uang tabungan sedikit lebih mudah dibandingkan setelah menjadi fulltime ibu rumah tangga. Perlu banyak kreatifitas dan trik cerdik.

Sebagai seorang full time emak, saya sebagai istri memang harus super pintar dalam mengelola keuangan keluarga . Sebisanya bijaksana dalam menghabiskannya maupun menyimpannya.

Setiap bulan pendapatan tetap suami dari mengajar sebesar lima juta rupiah. Kalau dibuat rincian belanjanya adalah sebagai beruikut.

-Sumbangan gereja 10% penghasilan         500.000

-Kontrakan                                                      1.000.000

-Uang sekolah 2 anak                                       510.000

-Makan minum 60.000x30 hari                     1.800.000

-Kebutuhan sabun pampers dan sosial cost 1.000.000

  • Total               5.710.000

Dikurangi gaji  5.000.000

Defisit                -710.000

Untuk tetap bisa balance maka dalam mengatur keuangan, transport suami, biaya makan minum, dan kebutuhan rumah tangga yang anggarannya bisa dikeluarkan harian saya kelola lagi dengan berjualan pulsa dan kosmetik pada ibu ibu disekolahan, rumah dan online. Dengan keuntungan 30%.

Sehingga kalau ditulis rinciannya menjadi:

-Makan                         1.800.000

-Rumah tangga             1.000.000

-Transport                        900.000

                                   ------------

Total                                 3.700.000x30%=1.110.000

Keuntungan yang saya dapat bisa menutui defisit Rp. 710.000. Sisanya (1.110.000-710.000=400.000) saya simpan untuk dipakai kalau ada keperluan mendadak dan hari tua. 

Untuk urusan menabung saya lebih suka menabung di bank umum. Selain dekat kerumah juga pertimbangannya uang yang saya simpan terjamin oleh lembaga penjamin simpanan (LPS). Meskipun bunga yang diberikan tidak besar tapi saya bisa tidur nyenyak karena bank tersebut diawasi oleh lembaga yang dibentuk oleh pemerintah itu. 

Saya tidak pernah tertarik dengan arisan arisan online ataupun simpanan berbunga tinggi karena tujuan saya menabung bukanlah untuk melipatgandakan uang tapi lebih kepada alasan agar uang simpanan saya aman ditempat yang jelas kredibilitas banknya. Daripada saya simpan sendiri dirumah malah bisa khilaf karena derasnya tawaran menggiurkan dari teman, kerabat, maupun handphone.

 Begitulah emak emak seperti saya mengatur uang keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun