Mohon tunggu...
Nova Bayu
Nova Bayu Mohon Tunggu... Administrasi - memberi makan jiwa dengan membaca dan menulis

orang teknik yang belajar ekonomi dan menyukai sastra

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berinvestasi Secerdas Berpacaran

15 Juli 2020   16:08 Diperbarui: 15 Juli 2020   16:12 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai dari hal-hal dasar seperti istilah-istilah saham, membaca laporan keuangan perusahaan emiten, membaca grafik pergerakan saham, sampai mengikuti perkembangan berita ekonomi dan bisnis. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyediakan Sekolah Pasar Modal (SPM) yang dapat membantu kita memahami pasar modal mulai dari tingkat dasar.

Jujur saja pengalaman saya di saham lebih banyak rugi dibandingkan untung. Akan tetapi, saya belajar banyak tentang karakter investasi saya dari saham. Saya belajar mengenal kelemahan-kelemahan saya. Saya mudah terbawa emosi dan tergesa-gesa saat membeli atau menjual saham. 

Saya juga tidak cukup disiplin untuk belajar dan mengikuti berita-berita terbaru. Saya bergabung di sebuah perusahaan sekuritas yang memiliki grup WhatsApp untuk berbagi informasi dan belajar tentang saham. 

Di grup ini para pesertanya begitu rajin berbagi ilmu dan informasi. Bahkan sampai malam hari ataupun di akhir pekan mereka tetap aktif. Berarti kalau saya mau untung, saya juga harus serius seperti mereka.

Terakhir Peer To Peer (P2P) Lending. Ini adalah sosok milenial yang serba online. Saya berinvestasi di sini sebagai pemberi pinjaman. Ada banyak Usaha Mikro, Kecil,  dan Menengah (UMKM) yang butuh modal tetapi mereka sulit mendapatkan pinjaman modal. Di sini perusahaan teknologi finansial (fintech) berperan sebagai jembatan untuk mempertemukan mereka yang butuh modal dengan pemberi pinjaman. 

Kita dapat bergabung dengan perusahaan tersebut, menyetorkan modal awal dan mulai memberikan pinjaman. Semua prosesnya dilakukan secara online. Modal minimum bervariasi. Ada yang dapat mulai mendanai atau memberikan pinjaman dengan uang sebesar Rp25 ribu. 

Bunga yang ditawarkan juga bervariasi, biasanya kisaran 10 -- 15% efektif per tahun bahkan ada yang sampai 20% efektif per tahun. Jangka waktu peminjaman juga bervariasi, biasanya dalam hitungan bulan.

Untuk memahami risiko P2P Lending kita dapat mempelajari informasi tentang risiko pendanaan yang tercantum di situs web perusahaan fintech tersebut. Untuk meminimalkan risiko kita dapat memastikan terlebih dahulu apakah perusahaan fintech tersebut sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta melihat jenis usaha atau deskripsi peminjam dan peringkat usaha tersebut.

 Selain itu juga melakukan diversifikasi atau meminjamkan dana yang kita miliki tidak hanya ke satu peminjam, tapi ke beberapa peminjam. Dengan memberikan pinjaman bagi pelaku usaha berarti kita juga ikut mendukung kemajuan ekonomi di Indonesia.

Jika dibandingkan dengan berpacaran, ada satu hal yang saya sangat sukai dari berinvestasi. Jika dalam berpacaran kita tidak disarankan untuk berpoligami, sebaliknya dalam investasi justru lebih baik kalau kita 'berpoligami'. 

Maksudnya ayo manfaatkan produk keuangan yang ada, bahkan lebih dari satu, sesuai kemampuan dan tujuan kita. Kita juga harus terus mengasah kecerdasan investasi kita supaya investasi tersebut terus berkembang sehingga makroprudensial aman terjaga. Dengan demikian berarti kita ikut mendukung stabilitas sistem keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun