Indonesia merupakan salah satu dari negara dengan populasi terbanyak di dunia yaitu sekitar 278 juta penduduk. Tidak heran jika Indonesia menempati peringkat 4 dengan populasi terbanyak di dunia setelah India, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Tentu dengan tingginya populasi di Indonesia, tingkat ekonomi di Indonesia pun ikut meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan pertumbuhan ekonomi indonesia berhasil mencapai 5,05% di Tahun 2023. Tidak hanya itu, maraknya investor yang mulai berdatangan untuk menjalin kerja sama dan membangun usaha di Indonesia menandakan bahwa daya beli masyarakat Indonesia juga meningkat yang berarti ekonomi Indonesia meningkat.
      Akan tetapi, dengan populasi yang besar dan tersebar di berbagai wilayah, Indonesia menghadapi tantangan besar terkait mobilitas dan transportasi. Karena ekonomi Indonesia bertumbuh dengan baik, peningkatan urbanisasi juga ikut meningkat sehingga mendorong akan peningkatan pembelian dan  penggunaan kendaraan pribadi. Hal ini menyebabkan kemacetan lalu lintas. tidak hanya itu, masyarakat sudah enggan untuk berjalan kaki untuk bepergian meskipun jarak yang ditempuh sangat dekat. Karena tantangan inilah prevalensi penyakit kronis di Indonesia semakin meningkat seperti diabetes, Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA), kanker paru-paru, penyakit jantung, dan diabetes. Ditambah dengan masyarakat Indonesia yang gemar mengkonsumsi makanan yang tidak sehat memperparah prevalensi penyakit kronis di Indonesia.
Hal ini berbanding terbalik dengan Tiongkok, meski Tiongkok memiliki populasi terbesar kedua di dunia, tetapi tingkat kesehatan di Tiongkok masih tinggi. Hal ini disebabkan masyarakat tiongkok sering bepergian dengan berjalan kaki. Pemerintah Tiongkok juga menyediakan fasilitas berupa transportasi umum yang nyaman sehingga masyarakatnya suka bepergian dengan berjalan kaki. ditambah masyarakat tiongkok menerapkan pola hidup sehat sehingga tingkat kesehatan di sana sangat tinggi.
      Indonesia patut mencontoh program dari pemerintah tiongkok yang menyediakan fasilitas transportasi umum. Oleh karena itu, peningkatan transportasi umum menjadi salah satu solusi yang dapat mengatasi tingginya prevalensi penyakit kronis di Indonesia. Berikut merupakan cara untuk mengurangi prevalensi penyakit kronis dengan dengan transportasi umum :Â
Dampak Transportasi Umum terhadap Kesehatan
          Transportasi umum yang efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan tidak hanya membantu mengurangi kemacetan dan        polusi udara, tetapi juga berpotensi mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Dengan menggunakan transportasi umum,             masyarakat lebih cenderung melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau bersepeda menuju halte atau stasiun, yang          dapat memberikan manfaat kesehatan jangka panjang dalam mencegah penyakit kronis seperti diabetes.
Keterjangkauan dan Aksesibilitas Transportasi Umum
          Salah satu hambatan utama dalam memanfaatkan transportasi umum adalah masalah keterjangkauan dan aksesibilitas.         Jika biaya transportasi umum terlalu tinggi atau jalur transportasi tidak mencakup seluruh wilayah dengan baik, masyarakat       cenderung lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan aksesibilitas dan         keterjangkauan transportasi umum agar lebih banyak orang dapat memanfaatkannya, yang pada akhirnya dapat membawa         dampak positif terhadap kesehatan.
Edukasi dan Penyuluhan Kesehatan
          Selain upaya meningkatkan infrastruktur transportasi umum, edukasi dan penyuluhan kesehatan juga memegang peran        penting dalam mengubah perilaku masyarakat. Program-program yang menyasar pentingnya transportasi umum bagi              kesehatan, termasuk penurunan risiko diabetes melalui gaya hidup aktif, dapat membantu meningkatkan kesadaran                masyarakat dan mendorong penggunaan transportasi umum sebagai pilihan utama.
Kolaborasi antara Pemerintah dan Swasta