PENDAHULUANÂ
  #Bullying merupakan salah satu isu sosial emosional yang dapat terjadi di sekolah dasar. Bullying dapat berupa tindakan fisik, verbal, dan psikis. Bullying dapat menyebabkan gangguan mental, seperti depresi, gangguan cemas, dan PTSD.Â
Beberapa hal yang dapat menyebabkan bullying di sekolah dasar adalah: Pengalaman traumatik dengan teman sebaya, Pola asuh orang tua yang otoriter, Perilaku guru yang tidak sesuai.Â
Untuk mengatasi bullying, guru dapat:Â
Memisahkan anak-anak yang terlibat bullying
Menyakinkan anak-anak bahwa masalah sudah terkendali
Menunjukkan perilaku tegas tanpa membuat pelaku terluka
Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
#Setiap negara berupaya melindungi siswa dari penindasan, namun penindasan tersebar luas dan sulit dicegah.
Bullying tidak hanya sekedar:
Anak-anak yang tidak akur, anak-anak yang bersikap jahat satu sama lain, atau bahkan anak-anak yang berkelahi satu sama lain
Penindasan adalah:
Ketidakseimbangan kekuatan yang dirasakan ditambah dengan perilaku agresif yang tidak diinginkan dari teman sebaya yang terjadi atau mungkin terjadi beberapa kali 1
Perundungan dapat menyebabkan dampak buruk secara fisik, sosial, emosional, dan akademis bagi semua pihak yang terlibat---bukan hanya korban, tetapi juga pelaku dan orang-orang yang berada di sekitar mereka. 2
Pencegahan penindasan yang efektif adalah mungkin.
Sekolah dapat mencegah perundungan melalui program anti perundungan yang bekerja sama dengan SEL.3 Dalam strategi pencegahan perundungan, sekolah dapat:
Melatih orang dewasa untuk menumbuhkan lingkungan kelas yang positif dan untuk menyadari dan memahami perilaku bullying, faktor risiko, dan tanda-tanda peringatan 4
Membangun lingkungan yang aman, mendukung, dan inklusif 5
Memperkuat keterampilan sosial-emosional kaum muda, seperti empati, pengelolaan emosi, dan pemecahan masalah sosial, seringkali melalui program SEL universal berbasis sekolah 6,7
Hubungkan remaja dengan program pendampingan, kegiatan setelah sekolah, dan orang dewasa yang peduli 8
Melibatkan SEL dalam strategi ini sangatlah penting.
SEL memperkuat upaya pencegahan perundungan karena:
Memupuk norma-norma positif di kelas---yang dapat dipromosikan oleh semua anak di kelas---yang dapat mencegah terjadinya perundungan 9
Mengajarkan keterampilan hubungan, termasuk dukungan dari teman sebaya, untuk melindungi diri dari penindasan 10
Memperkuat keterampilan pemecahan masalah sosial, yang dapat membantu mencegah terjadinya dan menjadi korban bullying 11
Mendukung keterampilan pengaturan emosi untuk mengurangi perilaku bullying dan viktimisasi 12
Mengembangkan empati untuk mengurangi perilaku bullying dan meningkatkan intervensi pengamat 13
Sekolah tidak boleh menggunakan kebijakan tanpa toleransi, yang tidak efektif dan dapat memperparah perundungan.14 Kebijakan ini dapat menghambat prestasi siswa dan berdampak secara tidak proporsional pada kelompok siswa yang terpinggirkan.15
Budaya inklusif adalah penangkal terbaik terhadap bullying. Apa yang berlaku untuk mencegah bullying secara langsung berlaku juga untuk mencegah cyberbullying.
    #Isu-isu sosial emosional di sekolah dasar, seperti bullying, masalah disiplin, dan interaksi sosial di kelas, dapat memengaruhi perkembangan anak-anak dalam berbagai cara. Berikut beberapa penjelasan lebih lanjut mengenai isu-isu tersebut:
1.Bullying: Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan dengan tujuan menyakiti atau merendahkan orang lain, dan ini sering terjadi di lingkungan sekolah dasar. Korban bullying dapat mengalami trauma psikologis, rendahnya harga diri, dan bahkan dampak jangka panjang pada kesejahteraan emosional mereka. Bullying juga memengaruhi iklim sosial di sekolah, menciptakan rasa tidak aman dan ketegangan antar siswa.
2.Masalah Disiplin: Disiplin yang buruk di sekolah dasar dapat mencakup perilaku yang tidak sesuai dengan aturan sekolah, seperti berbohong, berkelahi, atau tidak menghormati guru dan teman. Masalah disiplin ini dapat mengganggu pembelajaran, memengaruhi hubungan sosial antar siswa, serta membentuk pola perilaku yang tidak diinginkan di kemudian hari. Pengelolaan disiplin yang efektif membutuhkan pendekatan yang mempromosikan empati dan pemahaman daripada hukuman semata.
Interaksi Sosial di Kelas: Anak-anak di sekolah dasar sedang belajar bagaimana berinteraksi dengan teman sebaya mereka. Keterampilan sosial seperti berbagi, bekerja sama, dan berkomunikasi dengan baik sangat penting pada usia ini. Ketika interaksi sosial berjalan buruk---misalnya, ada kelompok yang terisolasi, atau perselisihan yang tidak terselesaikan---dampaknya bisa berakibat pada perasaan kesepian, kecemasan, dan rendahnya kepercayaan diri anak-anak. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengajarkan keterampilan sosial dan memberikan dukungan kepada anak-anak untuk membangun hubungan yang positif.
Pendekatan yang inklusif dan berfokus pada pendidikan sosial emosional di sekolah dapat membantu mengatasi isu-isu ini dengan cara yang konstruktif, serta menciptakan lingkungan yang mendukung bagi semua siswa untuk berkembang secara emosional dan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H