Mohon tunggu...
nova arninazira8104
nova arninazira8104 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I like eating snacks and walking

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran lingkungan dan budaya dalam perkembangan sosial emosional

20 Januari 2025   07:12 Diperbarui: 20 Januari 2025   07:12 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN 

 

#Menurut Morrison (2016: 7-8) perkembangan anak adalah tahap-tahap pertumbuhan fisik, sosial, mental dan bahasa yang muncul sejak lahir hingga usia 8 tahun. Namun, diantara berbagai aspek perkembangan tersebut, perkembangan sosial merupakan salah satu aspek yang dianggap penting untuk dikembangkan sebagai bekal kehidupan sekarang dan masa yang akan datang. Menurut Gabriel (dalam Nurmalitasari, 2015) keberhasilan hidup seseorang lebih ditentukan oleh kemampuan sosial emosionalnya dibandingkan dengan kemampuan intelektual.

Perkembangan sosial emosional merupakan perkembangan yang sangat penting untuk dikembangkan pada masa usia prasekolah, karena pada masa ini merupakan masa sensitif anak dalam menerima rangsangan dari lingkungannya. Aspek-aspek dalam perkembangan sosial emosional yang berkaitan dengan perilaku prososial pada umumnya yaitu anak sudah mampu bermain dengan teman sebaya, mengetahui perasaan temannya, dan anak sudah bisa berbagi dengan orang lain. Ketika anak belum mampu menunjukkan aspek-aspek tersebut sesuai dengan usianya bisa jadi anak mengalami masalah dalam perilakunya. Menurut Soertarno dan Hurlock (dalam Nugraha dan Rahmawati 2011:4.15) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak adalah faktor lingkungan keluarga, faktor dari lingkungan sekitar rumah dan faktor pengaruh pengalaman sosial awal.

#Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Perkembangan Anak

1.Pengantar Lingkungan sosial memainkan peran penting dalam perkembangan anak. Interaksi dengan keluarga, teman, dan masyarakat membentuk berbagai aspek perkembangan, termasuk kognitif, emosional, dan sosial. Artikel ini akan membahas bagaimana lingkungan sosial mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

2.Peran Keluarga Keluarga adalah lingkungan sosial pertama yang dihadapi anak. Hubungan yang sehat dan mendukung dalam keluarga membentuk dasar bagi perkembangan emosional dan sosial yang positif. Orang tua yang terlibat aktif dalam kehidupan anak mereka cenderung menumbuhkan rasa aman dan percaya diri pada anak. Disiplin yang konsisten dan kasih sayang dari orang tua juga penting untuk mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma sosial.

3.Pengaruh Teman Sebaya Interaksi dengan teman sebaya adalah komponen penting dalam perkembangan sosial anak. Melalui bermain dan bekerja sama, anak-anak belajar keterampilan sosial seperti berbagi, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik. Teman sebaya juga membantu anak-anak mengembangkan identitas sosial mereka dan belajar tentang persahabatan serta kerjasama.

4.Peran Sekolah Sekolah menyediakan lingkungan sosial yang memperluas lingkup interaksi sosial anak-anak. Guru dan teman sekolah memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Melalui kegiatan akademik dan ekstrakurikuler, anak-anak belajar keterampilan baru, mengeksplorasi minat mereka, dan mengembangkan rasa tanggung jawab serta kerja tim.

5.Pengaruh Media Sosial dan Teknologi Dalam era digital, media sosial dan teknologi juga mempengaruhi perkembangan anak. Akses terhadap informasi dan interaksi online dapat memberikan peluang belajar yang baru, tetapi juga membawa risiko seperti cyberbullying dan kecanduan layar. Penting bagi orang tua untuk memantau penggunaan teknologi dan media sosial anak-anak mereka serta mengajarkan penggunaan yang bijaksana.

#Perkembangan sosial emosional anak tergantung pada individu anak dan peran orangtua. Serta lingkungan dalam keluarganya pun menjadi pengaruh terhadap perkembangan sosial emosional pada diri anak. Orangtua perlu memberikan rangsangan dan stimulus yang tepat agar perkembangannya tercapai dengan optimal. Penelitian ini dilaksanakan  untuk mengetahui ragam perkembangan sosial pada anaka. Penelitian ini dilaksakan dirumah orangtua. Penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif yang berbasis studi kasus. Pengumpulan data melalui tahapan wawancara, observasi dan dokumentasi.

Lingkungan dan budaya memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan sosial emosional seseorang. Kedua faktor ini memengaruhi cara individu berinteraksi dengan orang lain, memahami perasaan diri dan orang lain, serta bagaimana merespons tantangan sosial dan emosional. Berikut adalah beberapa peran penting lingkungan dan budaya dalam perkembangan sosial emosional:

a.Lingkungan Keluarga: Keluarga adalah lingkungan pertama yang memengaruhi perkembangan sosial emosional. Interaksi yang penuh kasih sayang, perhatian, dan dukungan emosional dalam keluarga dapat membantu anak mengembangkan rasa percaya diri, keterampilan sosial, serta kemampuan untuk mengelola emosi. Sebaliknya, lingkungan keluarga yang tidak stabil atau penuh konflik dapat menghambat perkembangan emosional anak.

b.Lingkungan Sosial (Teman dan Sekolah): Pergaulan dengan teman sebaya dan interaksi di sekolah juga penting untuk perkembangan sosial emosional. Melalui hubungan ini, individu belajar keterampilan sosial seperti berbagi, bekerja sama, serta mengatasi konflik. Selain itu, pengalaman di sekolah juga membantu individu memahami norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.

c.Budaya: Setiap budaya memiliki cara yang berbeda dalam mengajarkan dan menanggapi ekspresi emosional serta interaksi sosial. Budaya mempengaruhi cara individu memandang dan mengelola perasaan seperti marah, sedih, atau bahagia. Misalnya, dalam budaya kolektivis, individu mungkin lebih mengutamakan kepentingan kelompok dibandingkan dengan diri sendiri, sedangkan dalam budaya individualistis, kebebasan pribadi dan ekspresi diri lebih ditekankan.

d.Norma dan Nilai Sosial: Norma sosial yang berkembang dalam suatu masyarakat dapat membentuk cara orang berperilaku dan berinteraksi. Di dalam lingkungan yang menghargai empati dan kerja sama, individu cenderung mengembangkan kemampuan untuk mengenali dan merespons emosi orang lain dengan baik.

e.Media dan Teknologi: Pengaruh media dan teknologi juga berperan dalam perkembangan sosial emosional, terutama pada anak-anak dan remaja. Media sosial, film, dan konten digital dapat mempengaruhi cara mereka memahami hubungan sosial, identitas, serta cara mereka mengekspresikan dan mengelola perasaan mereka.

#Kesimpulan Lingkungan sosial memiliki dampak besar pada perkembangan anak. Hubungan yang sehat dan mendukung dalam keluarga, interaksi positif dengan teman sebaya, serta lingkungan sekolah yang kondusif semuanya berkontribusi pada perkembangan kognitif, emosional, dan sosial yang sehat. Dalam dunia digital saat ini, penting juga untuk mengelola pengaruh media sosial dan teknologi secara bijaksana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun