Sukses melewatinya akan mengarah pada hubungan yang kuat, sementara kegagalan akan menghasilkan rasa kesepian dan isolasi.
7. Generativitas vs Stagnasi (Usia 40 hingga 65 Tahun)
Di masa ini, seseorang menentukan kembali prioritas dalam hidupnya.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan membesarkan anak-anak, produktif di tempat kerja, dan terlibat dalam kegiatan dan organisasi masyarakat.
Kesuksesan pada tahap ini akan mengarah pada perasaan berguna dan memiliki rasa pencapaian, sementara kegagalan akan membuat seseorang merasa tidak produktif dan tidak terlibat di dunia.
8. Tahap Integritas vs Keputusasaan (Usia >66 Tahun)
Tahap terakhir dalam teori perkembangan psikososial Erikson adalah integritas vs keputusasaan.
Tahap ini dimulai sekitar usia 66 tahun dan berlanjut selama sisa hidup seseorang.
Selama tahap ini, seseorang akan merefleksikan kehidupan dan pencapaian mereka, serta menerima kenyataan bahwa kematian tidak dapat dihindari.
Menurut Erikson, jika seseorang merasa hidupnya tidak produktif, atau jika seseorang memiliki rasa bersalah atas hal-hal yang terjadi di masa lalu, hal tersebut dapat menimbulkan perasaan putus asa.
Kemudian, ketika sukses pada tahap ini akan mengarah pada perasaan puas dan merasa bijaksana.