Mohon tunggu...
nova arninazira8104
nova arninazira8104 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I like eating snacks and walking

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Sosial Anak Di Usia Dini Lev Vygotsky Dan Jean Piaget

14 Oktober 2024   09:30 Diperbarui: 21 Oktober 2024   09:44 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

→PENDAHULUAN

Perkembangan kognitif anak berbeda antara satu dengan yang lainnya, ada yang

langsung memahami sebuah penjelasan, ada pula yang memerlukan bantuan dari ahlinya.

Selain itu, anak-anak tertentu mendapat manfaat dari pendekatan bahasa khusus untuk

memfasilitasi kemampuan berpikir mereka. Hal ini karena bahasa tidak hanya berfungsi

sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai alat percakapan pribadi, yang menjadi landasan

bagi komunikasi sosial yang efektif.

Tumbuh kembang anak tentu saja berkaitan erat dengan kewajiban orang tua,

keluarga, dan guru. Keluarga merupakan individu yang mempunyai hubungan paling dekat

dengan seorang anak sejak ia dilahirkan dan mempunyai pengaruh yang besar bagi

Pendidikan anak usia dini ialah sebuah proses tumbuh kembang anak secara holistik

sejak lahir hingga usia enam tahun. Ini melibatkan stimulasi dan pengasuhan perkembangan

fisik, spiritual, motorik, emosional, dan sosial mereka untuk mendukung pertumbuhan yang

optimal. Pendidikan anak usia dini dalam kurikulum berbasis kompetensi melibatkan

penerapan strategi yang bertujuan untuk menstimulasi, membimbing, membina, dan

memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang menumbuhkan perkembangan bakat dan

keterampilan pada anak (Pertiwi, Dian, Ulwan Syafrudin, Rizky Drupadi. 2021:63 ). 

 1.biografi Vygotsky

              Lev Semyonovich Vygotsky merupakan seorang keturunan Yahudi yang lahir di kota

Orscha pada tahun 1896, pada masa Tsar Rusia. Pada usia 15 tahun, ia mendapat julukan

"Profesor Kecil" karena perannya sebagai pemimpin diskusi mahasiswa. Pada usia 18 tahun,

ia menulis kritik terhadap drama Hamlet karya Shakespeare, yang ia masukkan ke dalam

berbagai publikasi psikologisnya. Dia duduk di bangku sekolah kedokteran di Universitas

Moskow tetapi kemudian beralih ke sekolah hukum.

Di usia yang ke28 tahun, Vygotsky mengembangkan minatnya pada studi psikologi,

setelah sebelumnya lebih fokus pada sastra dan ilmu sosial. Vygotsky awalnya menjabat

sebagai instruktur sastra di suatu institusi, lalu ditugaskan untuk menjadi guru psikologi di

sekolah tersebut. Sebenarnya, ia tidak memiliki pendidikan akademis di bidang tersebut.

Ketertarikan Vygotsky terhadap psikologi membawanya untuk melanjutkan studi lebih lanjut

di bidang tersebut di Institut Psikologi Moskow pada tahun 1925. Ia meninggal karena

tuberkulosis pada usia 37 tahun pada tahun 1934. Teori Vygotsky dibentuk oleh gagasan tiga

filsuf. Yang pertama ialah Benediktus Spinoza. Spinoza memegang keyakinan bahwa semua

pengetahuan, secara teori, dapat diperoleh melalui proses berpikir rasional. Manusia dapat

mengendalikan nafsunya dengan cara menumbuhkan pemikiran rasional. Teori Vygotsky

menjelaskan pencapaian pengendalian diri melalui pengembangan kapasitas mental rasional

(fungsi mental). Filsuf kedua ialah GWF Hegel. Sistem dialektika terdiri dari proses negasi,

dimana suatu tesis dibantah oleh lawan atau antitesisnya, dan kemudian diselesaikan melalui

penciptaan formasi baru yang secara kualitatif.

2. Biografi Jean Piaget

               Jean Piaget lahir pada 9 Agustus 1896 di Neuchatel, Swiss dan meninggal 84 tahun

kemudian. Ia sangat mengagumi ayahnya yang terpelajar, namun mempunyai kekhawatiran

terhadap ibunya yang lebih emosional. Keputusannya untuk mempelajari psikologi di masa

depan dipengaruhi oleh keadaan ibunya yang ini. Meskipun demikian, bidang studi awal

Piaget adalah biologi dalam bidang sains. Ia mengembangkan minatnya pada biologi di usia

11 tahun. Ia menulis satu publikasi mengenai burung pipit, dan sepanjang periode usia 15

hingga 18 tahun, ia menulis publikasi lain tentang cangkang

3. Perkembangan Kognitif Anak

               Kognisi mengacu pada proses berpikir, yakni keterampilan seseorang untuk

mengkorelasikan, mengevaluasi, dan merenungkan suatu peristiwa atau kejadian, yang

merupakan kapasitas berpikir individu. Proses kognitif berkaitan dengan kapasitas intelektual

yang membedakan individu dengan beragam minat dan bakat, khususnya yang berorientasi

pada ide dan pembelajaran. Terminologi “Kognitif” berasal dari “cognition”, yang mengacu

pada proses menafsirkan dan memahami informasi. Kognisi, secara garis besar, mengacu

pada proses perolehan, pengorganisasian, dan penerapan pengetahuan

          Perkembangan kognitif dipengaruhi oleh berbagai aspek, yang dapat dijelaskan yakni:

A. Hereditas, yang pertama kali dikemukakan oleh filsuf Schopenhauer, menyatakan

bahwa seseorang dilahirkan dengan sifat-sifat bawaan yang tidak terpengaruh oleh

lingkungannya.

B.Lingkungan, yang mengacu pada kondisi dan pengaruh eksternal terhadap

individu atau sistem, merupakan inti dari teori lingkungan atau empirisme yang

dikembangkan oleh John Locke yang menyatakan bahwasanya manusia pada

dasarnya lahir dengan keadaan polos seperti selembar kertas kosong, tanpa tulisan

atau cacat apa pun.

C. Kematangan, mengacu pada keadaan suatu organ yang telah berkembang

sempurna dan mampu menjalankan peran spesifiknya.

D. Pembentukan, mengacu pada variabel luar yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan pada seseorang.

4. Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget

          Perkembangan kognitif menekankan pada pembahasan struktur berpikir. Menurut 

Jean Piaget, pembahasannya sebagian besar berpusat pada struktur kognitif. Dari tahun 1927 

hingga 1980, dia melakukan penelitian ekstensif dan menulis publikasi tentang topik 

perkembangan kognitif. Berbeda dengan psikolog sebelumnya, ia menegaskan bahwa 

perkembangan kognitif anak-anak tidak hanya kurang maju dibandingkan orang dewasa 

karena keterbatasan informasi mereka, tetapi juga secara fundamental berbeda sifatnya. 

5. Perkembangan Sosial

        Menurut Lev Vygotsky, perolehan dan pertumbuhan pengetahuan seorang anak 

sangat terkait dengan interaksi sosial mereka. Interaksi dengan teman sebaya dan paparan 

terhadap lingkungan sekitar dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan kognitif mereka. Ia merumuskan teori perkembangan sosiokultural yang 

mencirikan pembelajaran sebagai fenomena sosial, yang memungkinkan anak-anak 

meningkatkan kapasitas mereka untuk belajar melalui konteks interaksi dan budayanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun