Saya tahunya ada Asean Para Games ketika si Bapak yang memang sangat hobby nonton TVRI sedang menunggu acara selanjutnya. TVRI memang satu-satunya stasiun televisi yang menayangkan opening-closing sekaligus pertandingan Asean Para Games. Beda dengan Sea Games yang layaknya anak-anak yang berebut makanan. Semua berlomba-lomba ingin menayangkan.
Kalau anda tidak tahu Asean Para Games ini apa, Asean Para Games merupakan Sea Games nya para atlit disabilitas diikuti oleh 11 negara Asia Tenggara yang mempertandingkan 11 cabang olahraga, angkat berat, atletik, voli duduk,bowling, goal ball, renang, tenis kursi roda, bulutangkis, catur, tenis meja , dan panahan. Sampai saat ini, Indonesia berada di peringkat 2, dan target adalah juara umum.
Yak, kalaulah si bapak gak mantengin TVRI, mungkin saya gak tahu kalau Asean Para Games sudah dimulai. Openingnya pun tidak semeriah Sea Games. Tidak ada AgMon, Joe Tobing, Ello ataupun Sherina.
Kurangnya promosi-promosi besar-besaran menyebabkan pesta olahraga ini kurang greget, bin kurang terdengar. Ingat, kita jadi tahu karena ada promosi, dan promosi itu didengungkan berulang-ulang setiap hari. Tidak ada salahnya kan, kalau Clear cs atau Yovie Widianto dkk kembali menelurkan theme song. Toh tidak ada bedanya, para atlit disabilitas tetaplah atlit, tetap membela negara. Mengapa dibeda-bedakan?. Atau jikalah menciptakan sebuah lagu itu mahal, pakai lagu yang sama pun boleh. Â Tidak akan mengurangi esensi.
Yak, sekali lagi. Ini hanya opini sok tahu saya. Mungkin ada beberapa alasan mengapa Asean Para Games tidak seheboh Sea Games. Apapun itu, atlit disabilitas janganlah dipandang sebelah mata. Mereka sama.
Terima kasih buat TVRI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H