Teruntuk hati yang lagi mencinta, kemarilah
Tolong dengarkan aku untuk kali ini
Yang sedang dilanda asmara
Tiba-tiba menggebu untuk saling memiliki
Dibawah langitnya dua insan yang ingin bersatu
      Dunia memang tidak selalu tau tentang jalanmu
      Ia hanya melintasi banyak hal tentangmu
      Tapi entah mengapa
Hari-hariku terasa beda
Setelah aku mengenalmu
Aku tidak ingat persis awal mulainya kita berkenalan
Hingga banyak cerita yang dapat kita bagikan
Tawa, canda dan segala kepolosanmu
Membuatku bahagia
      Ada sebuah pepatah kuno mengatakan, muara hidup adalah cinta
      Yang mesti dimiliki semua orang
      Ada yang datang
      Ada yang pergi
      Karena seharusnya, cinta membuat kita bahagia bukan tersiska
Jika sebuah pertemuan adalah takdir Tuhan
Dan sebuah pertemanan adalah suatu pilihan
Maka jatuh cinta bukanlah sesuatu yang dapat ku rencanakan
Untuk menyatukan detak jantung yang berbeda
      Cerita kita seperti senja iya
      Datang dengan beriringan keindahan
      Pergi meninggalkan sejuta goresan dihati yang kelam
      Membisu namun merindukan
Ah...sudahlah
Terlalu romantis
Coba lihat rembulan
Bersiap mendamaikan heningnya malam
Pasti mereka juga memiliki banyak cerita, sama seperti kita
      Tak terasa, lamanya kita menjaga rasa ini
      Aku tidak sabar lagi menanti hari untuk merayakannya
      Setidaknya dapat besyukur
      Atas segala pemberian Tuhan
      Yang telah merestui hubungan kita hingga detik ini
Tapi, entah mengapa
Aku merasa sepi ditengah keramaian
Merasa ditinggalkan namun ada
Dimana romantisme yang pernah menggebu
      Apakah kau akan menjadi kenangan
      Di saat aku rindu
      Di saat hari yang ku nantikan telah tiba, dan kau tidak lagi bersamaku
      Perih, sakit dan dibalut dengan luka
      Semua kenangan indah biarlah menjadi hiasan malam-malamku
Aku tak bisa marah dan dendam
Karena bagiku kau adalah anugerah terindah
Menghiasi hariku, penuh kebahagiaan
Bayangan senyummu terlukis indah pada arakan senja
Menghapus kesalku dengan tawa merekah
      Mengenalmu adalah sebuah anugerah
      Menyakitimu sama dengan menyakiti diriku sendiri
      Pertemuan dan perpisahan menjadi kenangan
      Kau sama seperti majas, terlihat rumit
      Tapi penuh kebahagiaan
Jika ini memang cinta, aku hanya tahu bagaimana cara mengucapkannya apa adanya
Dengan segenap jiwa, raga, dan hatiku
Jiwaku mendekap kepasrahan tanpa syarat
Semoga menjadi melodi rinduku
Salam Dan Kebaikkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H