Sistem ekonomi adalah suatu komponen penting yang ada dalam tatanan kehidupan kita di dunia ini, sejak dari dahulu manusia tak lepas dari yang namanya kegiatan ekonomi termasuk barter, yaitu kegiatan menukar barang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Dari zaman tersebut hingga ke era modern seperti sekarang, sistem ekonomi di dunia ini mengalami banyak perkembangan bahkan sekarang sudah banyak macam-macam sistemnya.
 Berikut adalah beberapa contoh dari sistem ekonomi yang ada di dunia ini:
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini sampai sekarang masih ada dan dipakai, biasanya sering ditemukan pada desa-desa yang kecil. Hal seperti ini tentunya masih banyak terdapat di Indonesia mengingat pembangunan di negri ini masih belum merata. Sifat serta tujuan dari sistem ekonomi ini sederhana dan khas, di mana masyarakat sekitar masih berfokus pada jual beli SDA, tidak ada atau jarangnya terdapat struktur pekerjaan, serta kurang dinamisnya perdagangan. Hal ini disebabkan karena tradisi turun temurun dan pola pikir masyarakat itu sendiri, mereka biasanya sudah puas hidup sederhana sehingga eksploitasi alam tidak terjadi namun karena hal ini juga masyarakat sekitar juga akan sulit maju dan sejahtera.Â
2. Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis adalah salah satu sistem yang terkenal di dunia dan sudah mengalami evolusi dari saat pertama evolusi lahir. Sifatnya yang individualis, rasional, dan mementingkan kemajuan meteril membuat sistem ini banyak di anut oleh beberapa negara di Eropa saat itu. Namun dikarenakan sistem ini sering disalahgunakan terutama sebagai alat untuk memonopoli, kebijakan untuk membatasi sistem ekonomi ini pun muncul. Adapun diantaranya sistem ekonomi kapitalis modern diantara lain seperti membatasi hak  individu (mis: UU anti monopoli), memperbolehkan peranan pemerintah dalam mengelola perekonomian, dan hak kepemilikan di atur terutama aset produktif dan untuk kepentingan masyarakat banyak.
Meski pun tampak sistem ekonomi ini cukup menyakinkan bagi perusahaan, dampak negatifnya akan lebih terasa kepada masyarakatnya. Persaingan bebas terutamanya, hal ini berakibat pada tidak meratanya distribusi pendapatan, lalu sering terjadinya trade-off antara tujuan efesiensi dan keadilan, jika dilihat lewat kebijakan politik, mekanisme penerapan sistem ini lebih mengarah pada kebijakan imperialisme ekonomi.
3. Sistem Ekonomi Sosialis
Jika di poin sebelumnya sistemnya lebih ke individualis, lain lagi halnya dengan yang satu ini. Kalau dilawankan maka sistem ekonomi komunisme akan cenderung menunjukkan kebersamaan serta kesetaraan antar individunya. Pemerintah negara menjadi sentral dalam seluruh kegiatan ekonomi di negara yang dia pimpin, terlihat jelas kalau pada sistem ini pemerintah memegang segala peranan penting dan menjadi penguasa sedangkan masyarakat hanya menjadi karyawan negara, dari kepemilikan usaha hingga alat produksi semuanya adalah milik pemerintah negara.Â
Sistem ini memiliki banyak keuntungan diantaranya pemerintah dengan mudah menentukan harga, mengatur dan mengawasi jalannya perekonomian, serta tidak adanya kesenjangan ekonomi. Terlepas dari semua itu sistem ini membuat masyarakat tidak bisa bergerak bebas terutama dalam variasi barang, memproduksi barang lain, dan berbisnis akan sulit karena segalanya dipegang pemerintah negara.
4. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem perekonomian yang satu ini hampir sama dengan sistem perekonomian kapitalis bedanya pemerintah tidak akan campur tangan dengan urusan perekonomian di negaranya. Para masyarakat bisa secara bebas menjalankan perekonomiannya sendiri mulai dari barang modalnya hingga ketentuan-ketentuannya diatur sendiri oleh mereka. Ini sangat berbanding terbalik dengan sistem perekonomian sosialis. Kebanyakan yang menggunakan sistem perekonomian ini adalah negara-negara maju di barat sana termasuk Inggris, Amerika Serikat, Irlandia, Prancis, dan lainnya.Â
Di sini masyarakat bisa bersaing secara bebas dan sehat, mereka juga bisa mengembangkan potensi-potensi mereka sendiri dalam berekonomi, dan penggunaan sumber daya juga bisa lebih optimal. Bukan berarti sistem ini sepenuhnya bagus sistem ini bila diterapkan, karena pada dasarnya sistem ekenomi liberal tidak mengikut sertakan pemerintah dalam perekonomian negaranya dan hal ini berpengaruh pada pendistribusian pendapat masyarakatnya, eksploitasi sumber daya alam pun bisa terjadi karena masyarakat terus berlomba dan bersaing dalam kegiatan ekonomi.
5. Sistem Ekonomi Campuran
Yang satu ini adalah sistem ekonomi di mana suatu negara akan mencampurkan unsur-unsur yang ada di dua atau lebih sistem ekonomi yang ada, biasanya sistem ekonomi ini akan lebih memilih jalur tengah antara masyarakat atau pihak swasta dengan pihak pemerintah negara dan biasanya kedua belah pihak tersebut akan menjadi setara satu sama lain. Keseimbangan dalam sistem perkonomian adalah salah satu tujuan dipilihnya sistem ini. Pemerintah negara akan berperan sebagai pengawas dan administrasi dalam praktiknya, mengeluarkan beberapa kebijakan dan berwewnang dalam mengatur kebijakan pasar. Pemerintah juga mengakui hak kepemilikan perorangan asal tidak mengganggu kepentingan umum dan hanya sekedar membatasi apa yang pihak swasta boleh kelola dalam sektor tertentu.
Dengan adanya sistem ini pemerintah bisa mengatur dan menindak sesuatu bila terjadi praktek monopoli dalam pasar, bahan dasar produksi juga hanya akan diseleksi sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang berlaku, dengan adanya campur tangan pemerintah distribusi pendapatan masyakat pun bisa lebih merata. Meski begitu, sistem ini bila tidak dijalankan dengan baik akan muncul maslah seperti ketimpangan ekonomi dalam pengelolaan sumber daya atau persaingan bisnis, tidak hanya itu potensi keterlambatannya ekonomi bisa saja datang, dalam sisi pengaturannya sendiri garis batas pemerintah dalam campur tangan di kegiatan ekonomi malah menjadi samar-samar.
6. Sistem Ekonomi Pancasila
Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memakai sistem ekonomi ini, sesuai dengan namanya sistem ekonomi ini disusun dan disesuaikan berdasarkan kepada nilai-nilai yang terdapat di Pancasila serta UUD 1945. Pemerintah negara akan mengelola komponen serta sektor-sektor penting dan strategis termasuk beberapa kekayaan dan sumber daya alam, di sisi lain masyrakat dibebaskan untuk mencari pekerjaan, mengembangkan potensi dan kekreatifannya, dan mendapat hak kepemilikan dari kepemerintahan asal tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah. Semua hal itu dibuat juga berdasar asas kekeluargaan, yang berarti sumber dan hasil keuangan yang digunakan atas pemufakatan dan lembaga DPR dengan pengawasan dari rakyat sendiri.
Idealnya sistem ini untuk diterapkan di Indonesia merupakan poin positifnya, namun sistem ini juga tak luput dari beberapa kelemahan dan kekurangan yang ada. Bisa saja juga terjadi ekploitasi baik SDA mau pun SDM karena adanya kebebasan individu atau pihak swasta dalam mengelola perekonomiannya, di sisi lain sistem ini lebih berfokus pada perekonomian negara sendiri yang mendominan sehingga kreasi barang, produk, dan unit-unit ekonomi di luar negara akan mati potensinya.Â
Nah, itu adalah beberapa sistem ekonomi yang ada pada di dunia ini. Ke-enam sistem tersebut sudah diakui dunia keberadaannya dan diterapkan pada masing-masing negara sesuai dengan yang mereka anggap pantas. Tanpa hal ini dunia akan mengalami kondisi yang statis dan tidak bergerak baik dalam hal-hal umum dan ekonominya, kedepannya sesuai dengan kemajuan pola pikir masing-masing umat manusia akan terus berkembang dan memungkinkan muncunya sistem-sistem perekonomian baru. Sampai di sini saja artikel saya mengenai Sistem Ekonomi, kurang lebihnya mohon maaf.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
Nova Aditya Muhamad Ramadan/Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H