Mohon tunggu...
Nova Enggar Fajarianto
Nova Enggar Fajarianto Mohon Tunggu... Freelancer - anak muda yang akan terus belajar

Penggiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Personal Branding dan Mengasah Public Speaking

6 September 2023   12:20 Diperbarui: 6 September 2023   12:27 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, 5 September 2023, alhamdulillah saya berkesempatan untuk mengikuti Focus Group Disscussion Kehumasan yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah DJBC Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta. Bertempat di aulai lantai 6, Kanwil DJBC Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, kegiatan FGD tersebut menghadirkan narasumber Ade Bhakti Ariawan, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang dan Agus Naryoso, Dosen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik, Universitas Diponegoro. Peserta kegiatan adalah pejabat/pegawai Bea Cukai yang berada di lingkungan Kanwil DJBC Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. 

Materi pertama disampaikan oleh Pak Ade, seorang yang kita kenal dengan konten-kontennya di tiktok maupun instagram. Beliau sering disebut sebagai Content Creator ASN. Materi yang disampaikan adalah mengenai bagaimana membangun personal branding dan citra positif institusi melalui media sosial pegawai. 

"Ada 3 (tiga) macam pilihan, tidak bekerja dan tidak dipublikasikan, maka publik menganggap kita memang tidak bekerja. Kedua, kita bekerja tapi tidak dipublikasikan, publik menganggap kita tidak bekerja, karena tidak ada bukti. Atau kita bekerja dan dipublikasikan, apalagi outputnya jelas, maka publik akan menilai bahwa kita benar-benar bekerja yang menghasilkan output yang bermanfaat,"kata Pak Ade sembari menyampaikan materi. 

"Agar lebih berdampak, maka kita harus tampak,"sambungnya kepada peserta. 

Satu hal yang membekas di hati saya adalah mengenai slogan beliau yang selalu diutarakan untuk memotivasi orang lain. Urip kudu urup, inovasi, dan jabatan hanyalah aksesoris. Artinya, hidup harus menyala, menerangi sesama, bermanfaat untuk orang lain. Harus juga inovatif agar menjalani hidup tidak monoton. Dan ingat, jabatan hanyalah sebuah aksesoris. Cesssss.....

Dilanjutkan dengan materi kedua oleh Agus Naryoso yang menyampaikan mengenai tips dan trik public speaking yang bagus, cara mengatasi nervous, dan cara mengatur ritme suara, kapan intonasi harus rendah dan kapan harus tinggi. Pada akhir sesi, terdapat demo Master of Ceremony dari Hermoko, untuk direview oleh Pak Agus. 

"Saya kasih nilai 95 untuk Hermoko,"kata Agus. Keren, sangat bisa dicontoh oleh semua peserta yang ada di ruangan aula.

Overall, materi yang disampaikan kedua narasumber, sangat insightfull, daging semua, memberikan pengetahuan baru bagi saya untuk terus mengembangkan diri. Fokus dengan apa yang kita miliki, terus asah, sampai nanti kita bisa memetik hasilnya dengan maksimal. 

Terima kasih FGD Kehumasan yang luar biasa, salam sukses!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun